Edukasi mangrove dan biota laut ini dilakukan oleh mahasiswa Biologi yang tergabung dalam Kelompok Studi Kelautan (KSK) yang bekerjasama dengan SDN Pasir Mendit dengan mengajari anak-anak kelas 3 hingga kelas 5 tentang bagaimana pentingnya laut bagi kehidupan manusia. Murid-murid kelas 3 hingga kelas 5 ini sangat antusias dalam menyambut acara yang diberikan oleh kakak-kakak KSK ini, bahkan anak-anak kelas 1 dan kelas 6 pun turut berpartisipasi menonton dan belajar bersama. Menurut salah satu anak sd kelas 3 SD yang pendiam “aku senang di ajarin sama mbak dan masnya, seneng bisa belajar laut” seru Bima sambil tersenyum polos. Tidak hanya belajar di dalam ruang kelas, kami juga membuat stand di lapangan sekolah yang terdiri dari lima kelas keilmuan KSK yaitu Algae, Crustacea, Echinodermata, Mollusca, dan Pisces. Stand ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih tentang biota laut dengan suasana berbeda karena KSK menghadirkan langsung biota asli dari Laut yang di koleksi untuk pembelajaran.
Gambar 1. Edukasi diruang kelas bercerita tentang keunikan laut di dunia
Gambar 2. Saat anak-anak sedang diluar menyebar berkelompok masuk ke tiap stand kelas kelimuan
Gambar 3. Foto KSK bersama anak-anak SDN Pasir Mendit
Rangkaian selanjutnya adalah magrove replant yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2013 di Pasir Mendit, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan ini bekerja sama dengan beberapa lembaga dan kelompok pecina lingkungan. Acara yang terbuka untuk umum ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari berbagai elemen. Tidak hanya civitas biologi UGM saja, akan tetapi umum bagi siapa saja baik dari dalam civitas UGM maupun luar UGM. Peserta yang berpartisipasi antara lain INSTIPER, KANOPI, UIN, UNY, WALHI dan mahasiswa UGM dari berbagai fakultas. Tidak hanya dari wilayah Yogyakarta, acara ini dihadiri pula peserta dari UNS. Cuaca yang sangat terik tidak memadamkan semangat para peserta untuk menanam mangrove. Saat acara berlangsung peserta melewati jalur-jalur menuju tempat penanaman yang telah disiapkan oleh panitia. Pada tiap jalur tersebut terdapat stand atau pos yang telah terisi oleh panitia yang bertugas di pos tersebut. Tiap-tiap pos tersebut memberikan materi yang berbeda-beda serta games yang seru dan membutuhkan kekompakan. Hal ini dimaksudkan agar peserta memiliki rasa kesatuan untuk membangn dan menjaga bumi ini bersama. Setelah sampai pada tempat penanaman peserta bisa dapat langsung terjun menanam bibit 1000 bibit mangrove. Dengan 1000 bibit mangrove yang ditanam semoga dapat memberikan goresan perbaikan bumi walau kecil. Karena yang tepenting dalam sebuah penanaman adalah “Bukan berapa banyak yang ditanam tapi berapa banyak yang tumbuh” (Tjut, 2011).
Gambar 4. Peserta saat menanam mangrove