Pengelolaan Sampah
Dalam rangka ikut berperan aktif dalam pengelolaan sampah di masyarakat, team pengabdian masyarakat Fakultas Biologi yang di dukung oleh Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi telah melaksaksanakan program bertema “Aplikasi Probiotik Bio 2023 untuk Pengelolaan Sampah Organik di Kalurahan Condongcatur, Depok, Sleman berbasis Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan”. Pelaksanaan sosialisasi terkait pengelolaan sampah, pelatihan pengelolaan sampah organik menggunakan Probiotik Bio 2023, pembagian Probioitik dan starter secara gratis tersebut dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2024. Pembagian tong dekomposer dan mesin pencacah di 4 tempat pusat pengeloaan sampah organik (12 dekomposer dan 2 mesin pencacah) dilaksanakan pada 10 September 2024 di wilayah Kalurahan Condongcatur. Kegiatan ini melibatkan Kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi yaitu Komunitas Pengelola Sampah Mandiri (KPSM). Komunitas ini terdiri dari 31 kelompok di Kalurahan Condongcatur, Depok, Sleman. Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) terdiri dari Kelompok Bank Sampah, Kelompok Sedekah Sampah dan TPS3R yang sudah ber-SK Lurah dan telah aktif melaksanakan kegiatan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kegiatan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM ini merupakan aplikasi dari SDGs 11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Condongcatur sebagai desa di wilayah satelit Kodya Yogyakarta merupakan perkotaan baru yang padat dan saratpermasalahan sampah. Program pengabdian ini juga menginisiasi model kemitran dengan Fakultas Biologi UGM (SDGs 17 yaitu Kemitraan untuk mencapai tujuan) dibuktikan dengan mempu mengolah sampah organik lebih cepat sekitar 30 hari menjadi pupuk organik menggunakan Prebiotik Bio 2023, formula dari Fakultas Biologi UGM. Prebiotik Bio 2023 merupakan hasil teknologi rekayasa dari tim Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi yang telah terbukti mampu mendegradasi limbah organik dalam waktu yang lebih cepat dari prebiotik yang sudah ada. Sampah organik dapat diproses sehingga memberi nilai ekonomi apabila diolah dengan menerapkan teknologi tepat guna. Kedepan, tantangan persampahan ini semakin lama akan semakin menjadi kendala bila tidak diantisipasi mulai dari sekarang. Program pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi tepat guna ini sepenuhnya didukung oleh Direktorak Pengabdian Masyaralat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tim pengabdian Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, Dr. Hari Purwanto, MP.Ph.D. Dwi Umi Siswanti, S.Si.,m M.Sc. dan Soenarwan Hery Poerwanto. S.Si., M.Kes. mendampingi pengelolaan sampah berkelanjutan untuk mencapai berbagai target pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan (SDGs 12). Konsumsi yang berlebih tentunya akan menghasilkan sampah yang berlebih sehingga memengaruhi luasan tempat pembuangan sampah yang ada. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan memengaruhi ekosistem darat (SDGs 15). Proses produksi yang tidak bertanggung jawab akan menghasilkan limbah berbahan kimia yang dapat meracuni tanah dan sungai di sekitarnya. Hal ini akan memengaruhi jumlah sumber air bersih yang tersedia (SDGs 6). Selain ekosistem laut dan darat, pengelolaan sampah yang berkelanjutan juga dapat mengurangi pencemaran udara yang terjadi sehingga akan meningkatkan kehidupan yang lebih sehat (SDGs 3). Limbah atau sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan metana dan CO2 yang berlebih. Hal ini tentunya akan berdampak pada perubahan iklim yang ada sehingga pengelolaan sampah dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi perubahan iklim (SDGs 13). Sedangkan sampah yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik akan memberikan banyak manfaat, salah satunya peningkatan ekonomi masyarakat (SDGs 8). (TIM)
Polemik sampah saat ini semakin memuncak dan mengancam kesehatan lingkungan baik didarat, laut maupun udara. Oleh karena itu diperlukan mekanisme pengelolaan yang baik, terstruktur dan dengan dibantu teknologi unggul untuk dapat mengatasinya. Salah satu usaha yang telah lama dilakukan adalah dengan melakukan 3R+1R yaitu Reuse, Recycle dan Reduce dan ditambah dengan Return to Earth, hal inilah yang telah lama dikembangkan di PT. Greenhope Indonesia. Return to Earth adalah bagian penting yang hilang, yang menawarkan solusi plastik berbasis Biodegradable dan Biopolimer untuk mengatasi polusi sampah plastik dan krisis iklim. Tema ini selaras dengan tema penelitian yang telah dikembangkan Smart Genetics Research Group yang dipimpin oleh Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D. salah satu dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Tepatnya pada tanggal 22 – 24 Juli 2024 yang lalu, Ganies berkesempatan untuk dapat melakukan kegiatan kerja sama dan kolaborasi bersama PT. Greenhope Indonesia dalam implementasi Program Capstone Project dari Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas. Capstone Project memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengintegrasikan dan mengaplikasikan keahlian serta kompetensi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di industri. Tema yang diangkat untuk dapat dikolaborasikan dalam kegiatan ini adalah terkait trobosan baru produk Biodegradable plastik yang berasal dari Microbial Cell Factory yaitu rekombinan yeast. Biodegradable plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan, terutama dalam upaya untuk mengurangi dampak limbah plastik. Biodegradable plastik dapat digunakan sebagai pengganti plastik konvensional dalam berbagai kegiatan, seperti pengemasan makanan, kemasan produk, dan perlengkapan laboratorium.
Kegiatan diawali dengan diskusi dan presentasi secara online dan offline di Kantor, Laboratorium dan Pabrik PT. Greenhope. Selain itu juga dilakukan observasi dan pengamatan secara langsung proses pengolahan produk biodegradable plastik berupa Oxium, Ecoplas dan Naturaloop dari PT. Greenhope. Ganies juga menjelaskan terkait proses dan meode tranformasi genetik yang telah dikembangkan untuk menghasilkan biodegradable plastik dari rekombinan yeast. Kedepan dari kedua belah pihak sepakat untuk menjalankan kegiatan penelitian bersama yang dikuatkan dengan adanya MoU dan proposal kolaborasi. Harapan kami kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk unggulang yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan baik untuk mas depan, papar Ganies. Selain itu dari PT. Greenhope yang diwakili Bpk Dr. Hardaning Pranamuda, M.Sc., Director of R&D PT. Greenhope, Indonesia bersama dengan dua tim peneliti Muhammad Ardiyansyah, S.Si., dan Ir. Daffa Dewa Saputra, S.T., menyambut baik kolaborasi ini dengan meneguhkan semangat tinggi untuk saling berkontribusi. Penelitian dan pengembangan biodegradable plastik dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam upaya untuk mengurangi dampak limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, papar Hardaning dalam penutupan sesi diskusi.
Selain kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah limbah sampah, kegiatan ini juga selaras dalam program capaian dan implementasi beberapa SDGs yaitu SDG 12: Peningkatan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan. Biodegradable plastik dapat membantu mencapai target SDG 12 yang berkaitan dengan pengurangan limbah dan pengelolaan bahan berbahaya. Selain itu juga untuk SDG 14: Kehidupan di Bawah Air. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi dampak limbah plastik terhadap ekosistem laut dan mempromosikan kesehatan lingkungan. Lebih lanjut untuk implementasi SDG 15: Kehidupan di Darat. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi dampak limbah plastik terhadap ekosistem darat, seperti mengurangi pencemaran tanah dan udara serta mempromosikan kesehatan lingkungan, SDG 13: Tindakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Biodegradable plastik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produksi dan pembuangan plastik konvensional dan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Penelitian dan pengembangan biodegradable plastik dapat meningkatkan inovasi dan memberikan peluang baru bagi industri pengolahan bahan plastik yang lebih berkelanjutan.
- SDG 3: Kehidupan sehat dan sejahtera
- SDG 6: Air bersih dan sanitasi layak
- SDG 7: Energi bersih dan terjangkau
- SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), khususnya:
- SDG 2: Tanpa Kelaparan – dengan meningkatkan kualitas pakan ternak, diharapkan hasil ternak dapat meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan.
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab – dengan mengedukasi peternak tentang pemanfaatan limbah, program ini mendukung produksi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- SDG 15: Kehidupan di Darat – pengelolaan limbah ternak yang lebih baik berkontribusi pada kesehatan tanah dan ekosistem darat.