Make A Difference (MaD) Forum adalah rangkaian acara kreatif yang bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan para pemuda dari seluruh Asia untuk menjadi seorang yang positif, dan mampu mengubah keadaan ekonomi, sosial dan lingkungannya. Acara Forum Pemuda Asia ini sudah berlangsung sejak tahun 2010 dan didukung penuh oleh pemerintah Hong Kong.MaD adalah program internasional yang diselenggarakan oleh Hong Kong Institute of Contemporary and Culture untuk mengakomodasi perubahan yang dilakukanolehpemuda Asiaberusia 18-35 tahun dalam isu-isu sosial. Dalam program ini, pemuda yang aktif dalam memberikan kontribusi terhadap isu-isu sosial (baik formal maupun informal) bersama-sama bergabung dalam sebuah konferensidan workshop internasional dimana mereka dapat saling bertukar budaya, pemikiran, dan pengalaman. Program ini mengundang sekitar 1.300 pemuda-pemudi se-Asia (Jepang, India, Indonesia, Singapura, Korea,Kamboja, dll).
Tahun ini acara MaD diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 30 Januari – 1 Februari 2015 bertempat di Kwai Tsing Theatre, 12 Hing Ning Road, Kwai Chung. Program ini dilaksanakan dengan mengusung tema “Village Reimagined; Emergent Realities on a Different Grid”. Acara MaD sendiri sebenarnya tidak gratis bila ada yang ingin mengikutinya, namun ada sebuah program dari MaD yaitu Asian Participants Subsidy Scheme yang memungkinkan para pemuda yang terpilih untuk mengikuti kegiatan ini tanpa membayar biaya apapun bahkan mendapatkan subsidi untuk biaya perjalanan. Dari tahun ke tahun peserta dari Indonesia merupakan yang paling banyak terpilih dalam program subsidi tersebut, hal ini dikarenakan social project tyang dilakukan oleh pemuda di Indonesia sangat menarik dan patut untuk mendapat apresiasi lebih sehingga beberapa dari kami dipersilahkan mempresentasikan social project yang telah kami lakukan di depan 1300 peserta. Indonesia mendapat kesempatan untuk mengirim 20 delegasi dari berbagai universitas di Indonesia untuk menghadiri forum tersebut, dan UGM berkesempatan mengirim 5 delegasi dari berbagai fakultas, yaitu Fakultas Biologi, Fakultas Teknik, Fakultas ISIPOL, dan Fakultas Pertanian.
Rangkaian acara MaD 2015 sangat padat, sehingga tidak memungkinkan setiap peserta mengikuti seluruh rangkaian acara, karena itu sebelum acara dimulai peserta diperbolehkan memilih 3 acara yang diminati untuk diikuti dalam tiga hari ke depan. Beberapa acara yang paling diminati adalah Explore Alternative in Everyday Life; mengajak peserta ke Public School pertama di Hong Kong kemudian mengajak peserta menuju perubahan yang lebih baik melalui kepedulian terhadap lingkungan dan empati bersamaan dengan secangkir teh bercerita mengenai pendidikan, Trip to wetland in Nam Sang Wai; perjalanan ke daerah lahan gambut yang masih tersisa di Hong Kong, melihat area konservasi yang berusaha dipertahankan meskipun dari desakan perkembangan perkotaan dan The Trail: Island is Where we Meet; perjalanan ke desa yang telah ditinggalkan oleh penduduknya, melihat puing-puing daerah tidak berpenghuni dan mengkondisikan diri kita dan seluruh peserta adalah kawan lama yang barubertemu lagi, menuliskan harapan di sebuah kertas untuk masa depan yang kita harapkan saat kita kembali nanti.
Selain aktivitas di atas, ada aktivitas lain yang dapat bebas diikuti yaitu Free Market dan Ripple Forum. Free market merupakan sebuah tempat pertukaran, di sini kita dapat menukar pengalaman, cerita, atau bahkan barang dengan berbagai hal yang ditawarkan peserta lainnya. Delegasi Indonesia juga membuka stand di sini, kami memperkenalkan kain tenun, batik, dan makanan khas Indonesia seperti ampyang, amplang dan bakpia, kami bahkan menantang delegasi dari negara lain untuk bermain bekel, dan hal ini rupanya menarik minat peserta lain untuk mengunjungi dan mencoba berbagai hal di stand Indonesia. Ripple Forum adalah forum yang dibuat untuk berbagi cerita mengenai social project yang dilakukan peserta, sekaligus untuk meminta dukungan dari sesame peserta mengenai pelaksanaan proyek tersebut.
Setiap hal pasti menemui akhir, forum ini pun berakhir setelah tiga hari kegiatan yang cukup padat. Peserta mendapatkan banyak hal dalam forum ini, tidak hanya pengalaman, pengetahuan baru, teman, namun juga mendapatkan keinginan untuk melakukan perubahan di tempat asalnya masing-masing, seperti yang dikatakan oleh salah satupeserta MaD 2015 dari UGM “ Alumni Madee pastilah seorang changemaker yang tidak hanya bias mengutuk kegelapan, namun mampu menyalakan benderang dan menginspirasi sekitar sesuai bidangnya.” (Didit, Tekfis 2011).
“You get a strange feeling when you’re about to leave a place. Like you’ll not only miss the people you love but you’ll miss the person you are now at this time and this place, because you’ll never be this way ever again.” (@umulfah, 2015)