Guna menyemarakkan rangkaian acara Dies Natalis UGM 2017, telah diselenggarakan acara Peresmian Forum Dewan Guru Besar Indonesia dan Sarasehan Kebangsaan pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 di Gedung Pusat UGM. Kegiatan tersebut mengangkat tema Masyarakat Adat dan Gerakan Kebudayaan di Indonesia: menggali memori nilai-nilai kebangsaan. Acara dimulai dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan dilanjutkan dengan pemaparan oleh pembicara kunci yaitu Ibu Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan RI. Acara yang diikuti oleh civitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia dengan mengundang 18 kelompok adat dari seluruh wilayah nusantara ini disusun dalam 6 sesi paralel dengan topik yang berbeda. Keenam topik tersebut yaitu tanah adat, pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat, wawasan kebangsaan dan adat dalam kontestasi politik lokal, adat dan sumber daya alam, masyarakat adat dan pengelolaan lingkungan, serta pengetahuan pengobatan tradisional.
Pada kegiatan sarasehan kebangsaan tersebut, Dekan Fakultas Biologi UGM yang juga merupakan peneliti bidang genetika dan pemuliaan tanaman, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., memberikan pemaparan mengenai adat dan sumber daya alam pada paralel #4 di ruang Multimedia 1 Gedung Pusat UGM. Dr. Budi memaparkan potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang merupakan bagian kecil dari Sumber Daya Alam yang harus dilestarikan, salah satunya melalui adat. Beliau menuturkan bahwa adat merupakan pengetahuan yang dapat melahirkan proses dan produk sains. Beberapa contohnya ialah adanya hukum adat mengenai aturan berburu, larangan merusak hutan, dan berbagai tutur kata yang sebenarnya mengarah pada pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian keanekaragaman hayati. Dr. Budi menekankan bahwa potensi keanekaragaman hayati Indonesia sangat tinggi diantaranya ialah kekayaan spesies mamalia, pisces, reptil, amfibi, aves, tumbuhan berbunga, dan berbagai tumbuhan pangan utama yang berbeda di setiap daerah. Hal ini juga diimbangi dengan tingginya populasi manusia dengan suku dan adat yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Tingginya sumber daya alam yang disertai dengan tingginya populasi manusia di Indonesia dapat menjadi berkah sekaligus masalah di Indonesia. Oleh karena itu, adat masyarakat memiliki peran yang penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Peserta nampak cukup antusias memperhatikan penjelasan Dr. Budi yang cukup komprehensif disertai dengan tampilan contoh nyata bukti biodiversitas Indonesia. Pada kesempatan tersebut Dr. Budi yang hadir bersama tim Gama Melon juga memperkenalkan produk Gama Melon yaitu handy melon Hikapel yang menjadi wujud upaya Fakultas Biologi UGM untuk melestarikan dan memperkaya produk hayati nasional. Peserta juga memberikan apresiasi yang besar kepada produk melon tersebut dan terlihat cukup menikmati hidangan fresh cut melon yang diberikan pada sesi paralel. Sesi paralel ini kemudian ditutup dengan diskusi hangat bersama dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang bidang minat, diantaranya antropologi, sastra, pertanian, peternakan, dan hukum. Diskusi tersebut bukan hanya menjawab pertanyaan dan permasalahan yang disampaikan oleh peserta, tetapi juga memunculkan adanya usulan-usulan yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan nilai kebangsaan dengan menggali dan memperkuat peran adat dalam pelestarian sumber daya alam di Indonesia, khususnya oleh Forum Dewan Guru Besar Indonesia yang telah diresmikan.