Serangga merupakan salah satu kelompok hewan yang memiliki jumlah spesies dan biomasa tertinggi disamping tumbuhan. Hal tersebut menjadikan serangga memiliki banyak jenis spesies dengan perannya masing-masing. Dalam hal ini Dr. Drs. Tri Atmowidi M.S ahli biosistematika dan ekologi hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan kuliah umun yang bertempat di Auditorium Tropika Fakultas Biologi UGM. Materi yang dibahas adalah, “Peran Serangga di Ekosistem Pertanian”(26/09).
Serangga di dunia memiliki banyak peran, salah satunya sebagai polinator. Polinator adalah serangga-serangga yang membantu 40% penyerbukan tanaman. Lebah dan tawon (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), lalat (Diptera), kupu-kupu dan ngengat serta hoverflies atau lalat bunga adalah serangga yang turut berperan sebagai polinator. Spesies lalat bunga yang biasanya disebut dengan Erystiles dengan panjang 4-8 mm dan Rhingia rostrate dengan panjang 11-12 mm. Lalat bunga ini biasanya mengisap nektar dari bunga tubular yang dalam.
Tri juga memamparkan mengenai jenis-jenis lebah dan perannya, seperti lebah jenis soliter merupakan lebah penyerbuk yang berada di tumbuhan semak perdu. Terdapat lebah jenis honeybees yang berperan sebagai penyerbuk ekosistem pertanian dan lebah stingless bees (tidak memiliki sengat) yang potensial dalam ekosistem pertanian.
“Peran penting lebah dalam ekosistem dengan penyerbukan akan meningkatkan produksi tanaman hutan dan tanaman pertanian. Selain itu lebah dengan jenis Honeybees dan Bumblebees, adalah serangga yang memiliki peran penting sebagai polinator, selain itu lebah juga sangat mudah berkembang serta memiliki daya tarik dan penting secara ekonomi” jelasnya.
Serangga yang berperan sebagai polinator terbukti mampu menyerbuki tanaman pertanian, seperti uji coba pada tanaman caisim, peningkatan hasil produksi pada setiap komponen tanaman lebih dari 60%. Uji coba di serangga juga dilakukan pada tanaman tomat yang memiliki peningkatan hasil per komponen diatas 60% dan panjang pada tanaman tomat meningkat mencapai 48%.
Peningkatan serangga yang berperan sebagai polinator merupakan hal penting bagi keseimbangan ekosistem. Di Benua Eropa, populasi yang berperan sebagai serangga polinator kurang dari 50%. Di Indonesia sendiri terdapat daerah-daerah, seperti Banten dan Subang yang membudidayakan salah satu spesies polinator, yaitu lebah.
“Serangga memiliki peran menjaga keseimbangan ekosistem yang akan menentukan populasi lainnya. Maka dari itu usaha konservasi lebah dan bahan pakan (habitat) perlu digalakkan untuk menjaga kelestarian” ujarnya.