(14/10)
Lomba LKTI Nasional IPBSI – Magister Bioteknologi UBAYA 2019 dalam rangkaian acara International Conference on Biotechnology and Life Sciences (IC-Biolis) 2019 dimenangkan oleh alumni Fakultas Biologi yang sukses meraih juara 1. Lomba yang diselenggarakan pada tanggal 8-9 Oktober 2019 di Universitas Esa Unggul, Jakarta berkerja sama dengan IPSBI, IMBI, Univesitas Surabaya (UBAYA), Fakultas Eknobiologi dan Univesitas Esa Unggul Jakarta.
Melalui berbagai tahapan-tahapan seleksi, Muhammad Alif Ishak S.Si berhasil menang melalui karya tulis ilmiahnya yaitu Deteksi Gen Ketahanan Terhadap Penyakit Jamur Tepung Pada Melon Unggul (Cucumis melo L. ‘MELONI’) Berdasarkan Sequence Characterized Amplified Region dalam LKTIN yang mengusung tema Aplikasi Bioteknologi dalam Menyelesaikan Pemasalahan Bangsa.
Dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc., karya ilmiah tersebut memaparkan hasil riset tentang tingkat ketahanan tanaman melon terhadap infeksi jamur tepung dan mendeteksi gen ketahanan terhadap penyakit jamur tepung pada melon ‘Meloni’. Riset resistensi tanaman melon budidaya tersebut dilandasi hasil observasi infeksi jamur tepung pada tanaman melon yang mengakibatkan penurunan kualitas hasil panen dan gagal panen.
Peneliti melakukan penelitian dengan melakukan pemuliaan tanaman atau mengembangkan kultivar melon yang tahan terhadap infeksi jamur tepung, sehingga dapat mewarisi gen ketahanan dari induknya. Dengan deteksi gen ketahanan terhadap penyakit jamur tepung pada melon ‘Meloni’ menggunakan penanda molekular SCAR dengan metode PCR. Hasilnya melon ‘Meloni’ mempunyai tingkat ketahanan yang bersifat toleran terhadap infeksi penyakit jamur tepung. Dari hasil analisis secara molekular ditemukan gen ketahanan terhadap penyakit jamur tepung yang ditandai dengan munculnya band DNA target pada 1058 bp. Hasil ini menunjukkan bahwa melon ‘Meloni’ tahan terhadap penyakit jamur tepung.
Penelitian mengenai melon ‘Meloni’ kali ini merupakan upaya dalam rangka mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia, selaras dengan peranan Bioteknologi di era revolusi industri 4.0 guna menciptakan industri yang inovatif dan relevan.
Muhammad Alif Ishak sendiri merupakan alumni Fakultas Biologi UGM dengan segudang prestasi. “Fisik bukanlah masalah, yang terpenting adalah mental yang kuat. Semangat juang yang besar tidak boleh kalah dengan keadaan,” tutup Muhammad Alif Ishak.