Sebagai komunitas yang memiliki visi dan misi dalam penjagaan kedaulatan hayati di Indonesia, Indonesian Movement for Biodiversity (I-MoB) mengadakan kegiatan berjudul “Biodiversity for Society”. Acara tersebut berlangsung pada hari Jum’at 24 Februari 2017 dan dihadiri lebih dari 60 peserta. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai salah satu bentuk pengabdian komunitas dalam upaya penjagaan kekayaan hayati dan kearifan lokal Indonesia. Acara ini terselenggara atas kerjasama dan dukungan dari LPPM serta Fakultas Biologi UGM, untuk memfasilitasi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN (Kuliah-Kerja Nyata) tahun periode 2017. Pada kegiatan ini, kami mengundang Prof. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D (direktur LPPM UGM), Dr. Bambang Hudayana, M.A (Kepala departemen Antropologi UGM) dan Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc (Dosen F.Biologi UGM, sekaligus Dosen Pembimbing lapangan KKN- NTT-02 tahun 2016, kabupaten Alor).
Pada kegiatan ini topik yang disampaikan merupakan pengarahan dari berbagai pihak (pembicara) untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN dalam penyusunan rencana program dilokasi KKN. Prof. Irfan memberikan pengarahan mengenai pentingnya pengabdian keoada masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa perlu dilakukan pengoptimalan kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi, sehingga menjadi masif. Program KKN yang diadakan setiap tahunnya selalu mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat, pemerintah dan mahasiswa itu sendiri. Karenanya beberapa daerah mengajukan untuk diberikan KKN. Banyaknya pengajuan kepada LPPM, sehingga pihak lppm harus menyeleksi daerah-daerah tersebut dan cenderung terdapat persaingan, karena pihak LPPM tidak dapat mengakomodir semuanya. Beliau juga menyampaikan bahwa output dalam kegiatan KKN sangat diharapkan oleh LPPM dalam bentuk pemetaan, karena pemetaan adalah dasar dari pengembangan selanjutnya.
Dr. Bambang Hudayana menyampaikan bahwa mahasiswa KKN hendaknya sebagai fasilitator dan mampu mempelajari budaya masyarakat desa serta cerdas sehingga dapat mengoptimalkan diri untuk masuk dalam masyarakat. Pak bambang juga menyampaikan bahwa kedaulatan pangan dalam struktur komunitas atau masyarakat juga perlu untuk diperhatikan. Hal tersebut sangat terkait dengan biodiversitas lokal. Peran biodiversitas di masyarakat merupakan hal strategis dan perlu dikembangkan. Mahasiswa yang akan melakukan KKN pada periode 2017 diharapkan mampu mengembangkan potensi pangan lokal sehingga dapat menciptakan swasembada pangan. Pak Donan menyampaikan bahwa potensi biodiversitas sangatlah besar. Sebelum dimanfaatkan, menginventarisasi flora-fauna di suatu daerah adalah hal penting yang harus dilakukan, khususnya bagi mahasiswa Biologi. Dengan dilakukannya inventarisasi dan pengenalan biodiversitas yang ada, akan lebih mudah untuk dilakukan pengembangan dan pemanfaatannya.
Acara ditutup dengan sosialisasi program “Biodiversity for Society” yang di inisiasi oleh I-MoB. Dalam program ini kami menampung beberapa artikel baik cerita ilmiah ataupun bukan, mengenai potensi biodiversitas lokal dan kearifan masyarakat dalam KKN periode 2017. I-MoB akan menampung segala bentuk cerita tersebut menjadi sebuah buku yang akan di launching pada akhir Desember 2017 (Riki).