Menurut Agung Adi Nugroho, Ketua Panitia Hari Bumi, Mangrove memiliki peran penting sebagai barier dari abrasi gelombang pasang yang menerpa daerah pesisir pantai. “Dengan kegiatan penanaman mangrove in, diharapkan dapat mencegah abrasi gelombang air laut dan menjaga kestabilan daerah pesisir”, ujar Agung. Dr. Budi Setiadhi Daryono, M.Agr, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Biologi UGM. Berharap kegiatan tersebut, tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi juga berupa aksi nyata terhadap lingkungan. Hal senada disampaikan oleh R. Aditya Aryandi, Ketua BEM Biologi yang berharap agar kegiatan hari bumi bukan seremonial belaka. “Justru komitmen kita yang harus tetap dijaga dalam upaya melestarikan bumi”, sahut Adit.
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai perwakilan dari mahasiswa S1 dan mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Biologi UGM yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) , perwakilan mahasiswa dari universitas disekitar Yogyakarta, dan masyarakat umum. Para peserta diajak mengenal mangrove di lapangan, cara menanam dan merawatnya. Peserta juga tidak hanya orang dewasa melainkan ada anak-anak yang diajak untuk mengenal lebih dekat mangrove dan hewan yang ada disekitar tempat penanaman. Kegitan tersebut dapat berjalan berkat kerja sama dengan kelompok tani Wana Tirta dan pemerintah desa setempat. Kelompok Wana Tirta sebagai pengelola mangrove di Pasir Mendit sangat mengapresiasi kegiatan ini. Masyarakat Pasir Mendit berharap ada kelompok atau komunitas lain yang bisa melakukan kegiatan yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. (agng/ardh).