Sebelum melaksanakan pematerian, beliau sempat menceritakan masa ketika kuliah dulu dan mulai melakukan penelitian. Awalnya beliau melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Biologi UGM, namun karena tawaran beasiswa di Jepang, maka beliau mencoba menghubungi Professor Masafumi Matsui dengan cara berkirim e-mail, dan karena kecocokan di antara keduanya, karena maka Prof. Matsui menjadikan Mas Amir Hamidy sebagai muridnya untuk melanjutkan S2 dan S3 di Jepang dengan syarat harus selesai dalam 5 tahun.
Saat menyusun tesis dan disertasinya, Prof. Matsui meminta beliau untuk pergi ke Sumatra dan mengambil sampel amfibi di daerah Way Sepunti, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, karena berdasarkan sebuah sumber telah ditemukan satu spesies yang belum pernah di deskripsikan sebelumnya. Pada awalnya beliau sempat mengalami kesulitan, karena perizinan untuk melakukan penelitian di Taman Nasional tidaklah mudah. Namun setelah dapat masuk ke Taman Nasional pun beliau sempat kesulitan untuk menemukan sungai Way Sepunti karena ternyata sungai tersebut lebih kecil dari pada yang dibayangkan. Selain itu, selama pematerian beliau juga menjelaskan bagaimana cara yang paling mudah untuk identifikasi awal spesies, yaitu dengan cara melihat morfologinya, baru setelah itu menguatkan argument dengan melakukan uji secara molekular. Selama pergulatannya dengan spesies tersebut, pada akhirnya beliau mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa spesies tersebut merupakan spesies baru yang beliau berinama Leptobrachium wayseputiense. Pada akhir pematerian, beliau sempat berpesan,” jika masih memiliki niat meneliti, Indonesia masih menyimpan banyak rahasia mengenai amfibi, dan saya yakin masih akan banyak sekali spesies amfibi baru yang dapat ditemukan”, pungkas Mas Amir menutup pematerian hari itu.
Peserta yang terdiri dari AM dan DS Kelompok Studi Herpetologi sangat antusias dalam mengikuti pematerian. Harapan besar dari adanya pematerian ini adalah bertambahnya wawasan dalam penelitian herpeto fauna terutama dalam bidang molekular, dan bertambahnya wawasan anggota muda (AM) KSH mengenai penelitian Herpetofauna. Selain itu, Abrory Agus Cahya Pramana, Ketua KSH 2013-2014, menyampaikan bahwa harapannya, dengan adanya pematerian ini, dapat meningkatkan silaturrahmi antara Alumni KSH dana nggota KSH yang masih aktif. ”Semoga dengan adanya pematerian ini, dapat meningkatkan ikatan alumni KSH, dan juga dapat dapat meningkatkan ikatan antara KSH dan Alumni, begitu juga antara Fakultas Biologi UGM dan LIPI, pada khususnya”, ujar Pram di sela akhir pematerian tersebut. Selain itu, Dr. Budi Setiadi Daryono, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menyampaikan rasa senangnya dengan adanya pematerian ini, karena dapat menambah pengetahuan mahasiswa yang tergabung dalam KSH mengenai perkembangan penelitian Herpetofauna. “Ya, semoga dapat menambah wawasan pengetahuan mahasiswa di KSH”, ujar Dr. Budi saat ditemui di ruangannya. Selain Anggota Muda dan Dewan Senior, turut hadir dalam pematerian tersebut, Dosen dan Alumni Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Donan Satria Yudha, S.Si, M.Sc., Rury Eprilurrahman, S.Si., Hastin Ambar Asti, S.Si., Anggit Prima Nugraha, S.Si. dan Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si. (ec/aacp)