Dalam kesempatan yang berlangsung empat hari, yakni pada tanggal 9-12 Mei 2013, para peserta mendapatkan hal-hal yang begitu istimewa. Selama kegiatan tersebut, para saintis dan engineer muda dari seluruh Indonesia mendapat kuliah umum dari Asisten Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga, Sekretaris Persatuan Insinyur Indonesia, Direktur PT. Iltabi, dan terakhir kuliah umum dari Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia. Dalam kuliah umum tersebut, mengingatkan akan pentingnya inovasi dalam setiap penelitian yang dilakukan. “Inovasi itu penting dilakukan untuk menambah nilai tambah suatu produk, sehingga kita tidak lagi menjadi negara yang hanya menjual produk mentah”, ujarIlham Akbar Habibie, selaku Direktur PT. Iltabi. Selain itu, Hatta Radjasa yang hadir memberikan kuliah umum mengatakan bahwa perlu adanya kesiapan untuk menyongsong 2014. ”Pada tahun 2014, seluruh insinyur dan saintis di Indonesia harus siap bersaing dengan terbuka pasar bebas dunia. Indonesia akan menjadi pasar global yang artinya SDM bangsa Indonesia harus siap untuk menyongsong keadaan tersebut”,ujarbeliau di tengah kuliah umumnya.
Selain kuliah umum, para peserta juga mendapatkan kuliah singkat dari para change maker dalam bidang lingkungan, teknologi informasi, dan energi. Focus group discussion juga dilakukan pada perhelatan pertemuan insinyur dan saintis muda ini. FGD membahas setiap paper yang telah dikirimkan oleh peserta dan kemudian mencoba untuk mengambil konsep nyata yang dapat tepat diaplikasikan dengan kondisi Indonesia pada saat ini.”Untuk FGD ini, saya berada di cluster energi”, ujar Abrory, selaku peserta dari Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan yang berlangsung sangat meriah ini, pada akhirnya ditutup dengan presentasi setiap cluster yang terbagi dalam sub-sub khusus di hadapan dewan juri dengan membawakan gagasan idenya. Moh Faza Rosyada selaku peserta dari cluster Energi di Sub Cluster Energi Surya menyatakan bahwa dalam penyusunan draft gagasan diperlukan kejelian dan inovasi yang tepat agar dapat sesuaid engan problem nyata Indonesia saat ini. ”Dalam FGD tetap perlu kejelian dan diskusi yang lebih mendalam agar teknologi dan inovasi yang ditawarkan dapat tepat. Harapannya semoga ide ini akan dapat terealisasikan dan dapat menjadi trend dalam pencarian energy terbarukan”, ujarFaza, mahasiswa Teknik Fisika, UGM angkatan 2010.
Kegiatan Young Engineers and Scientist Summit 2013 akhirnya usai pada sore hari, tanggal 12 Mei 2013. Kegiatan ini ditutup oleh Presiden BEM ITS dan diberikan pemberian cinderamata terhadap kelompok Sub FGD terbaik. FGD Energi terbaik berasal dari energi air, FGD Urban Living dan Ecosystem terbaik berasal dari system dan teknologi pendukung kehidupan pemukiman, dan terakhir FGD IT and Digital Service terbaik berasal dari system informasi pariwisata. Abrory Agus Cahya Pramana, selaku perwakilan UGM yang berasal dari Fakultas Biologi, berharap semoga acara seperti ini dapat menjadi ajang untuk berkumpul dan bertukar ide di antara para ilmuwan dan insinyur. ”Semoga kedepannya acara seperti ini mampu memberikan sumbangsih lebih terhadap nusa dan bangsa. Bukan lagi wacana yang dikembangkan, namun semoga dapat menjadi aksinyata”, ujar Abrory di akhir penutupan acara YES Summit 2013.
Seluruh delegasi