JBWedisi September ini diikuti olah 26 orang peserta yang berasal dari Bionic (UNY), Biolaska (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Kelompok Studi Satwa Liar (Fakultas Kedokteran Hewan UGM), Matalabiogama dan dipandu oleh KPM. Kegiatan kali ini diawali dengan sharing kegiatan eksplorasi Matalabiogama di sekitar kawasan tersebut dan dilanjutkan dengan sharing pengalaman pengamatan burung oleh kelompok lain. Pengamatan dilakukan keesokan harinya (15/9) mulai pukul 08.00 dengan cuaca mendung dan berkabut. Cuaca tersebut sebenarnya tidak mendukung untuk pengamatan, meskipun demikian para peserta bersemangat untuk mengintip keindahan avifauna Menoreh.
Suara burung cukup ramai di kawasan tersebut meski berkabut dan dingin. Namun akibat jarak pandang yang terbatas dan kurangnya cahaya, burung-burung tersebut hanya tampak seperti bayangan saja. Selama pengamatan, kami hanyamemperoleh 24 jenis burung. Jenis-jenis yang didapatkan pada kali ini cukup menarik antara lain Pericrocotus cinnamomeus(sepah kecil), Halcyon cyaboventris (cekakak jawa), Orthotomus sutorius(cinenen pisang),Dicaeum trigonostigma (cabe bunga api), Dicaeum trochileum(cabe jawa), Aethopyga eximia, Anthreptes malacensis, Collocalia linchi(walet sapi), Zosterops palpebrosus(kacamata biasa), Nectarinia jugularis (burung madu sriganti), Phaenicophaeus curvirostris, Corvus enca (gagak hutan), Arachnotera longinostra, Alophoixus bres, Pycnonotus goiavier (merbah cerucuk), Aegitina tiphia (cipoh kacat), Hemipus hirundinaceus, Dicrurus leucophaeus (srigunting kelabu), Arachnothera robusta, Hypothymis azurea, Pachycephala grisola, Pycnonotus melanicterus, Aethopyga eximia danErythrura prasina.Beberapa burung di antaranya saatini telah jarang dijumpai di kawasan Yogyakarta. “Kalau cuacanya tidak mendung danberkabut pasti dapatnya (jenis burung yang ditemui-Red) bisa lebih banyak lagi,” ujap Kukuh (Bionic UNY), salah satu peserta senior JBW.
caladi cilik (picoides moluccensis)
Peserta tidak hanya disuguhi dengan jenis-jenis burung yang menarik untuk diamati namun juga disuguhi dengan kuliner khas Menoreh. Kuliner yang disajikan antara lain geblek,penganan dari singkong yang dihidangkan dengan tempe bacem, lemet penganan dari singkong yang diparut, diisi kelapa, dibungkus daun pisang, dan dikukus, hidangan terakhir sebelum pulang adalah dawet sambel. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya dan potensi alam yang ada di sana sehingga semakin menarik lagi untuk diteliti. (teta&pipit)
cabai bunga api (Dicaeum trigonostigma)