KMP F.Biologi UGM berkesempatan meliput even akbar yang dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 7 Oktober di Jl Kenari, Timoho Yogyakarta. Acara pameran berskala Internasional yang bertemakan “Hortikultura Nusantara sebagai Gaya Hidup Sehat” tersebut diselenggarakan pada Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) ke-6 yang pada tahun ini, Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumahnya. PF2N adalah momentum istimewa bagi pelaku bisnis hortikultura yang bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan hortikultura nusantara sebagai komoditas komersial. Tidak hanya pamera hortikultura saja, agenda kegiatan PF2N ini juga menampilkan Jambore varietas hortikultura dan lanskap pertamanan; Bursa tanaman produk hortikultura dan sarana penunjangnya; Seminar, temu investasi dan kontak bisnis; kursus-kursus; aneka lomba; parade kendaraan hias; gelar seni budaya; Tour Wisata Agro; pelayanan perijinan pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura; dan yang tak ketinggalan adalah bursa kuliner nasional dan daerah.
Pada acara yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Suswono, MMA, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwana X, serta Bapak Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti tersebut, Fakultas Biologi UGM dari Laboratorium Genetika turut berpartisipasi dengan mendelegasikan produk-produk unggulannya untuk dipamerkan di khalayak umum. Produk-produk hasil karya Laboratorium di bawah tangan ahli genetika Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc yang dipamerkan antara lain Melodi Gama 3(MG3), Melon Tacapa, Gama Melon Parfum (GMP), Jagung unggulan, serta benih tanaman Melon MG1, MG3, dan GMB. “Mungkin ini baru pertama kalinya kita ikut terlibat dalam PF2N dan saya kira sudah cukup baik, semoga Laboratorium Genetika Fabiogama bisa berkontribusi bagi kemajuan Hortikultura Indonesia”, tutur Arsitek Melon dan Jagung Lab.Genetika tersebut. Pengunjung stan pun terlihat tertarik dengan produk-produk tersebut, khususnya GMP. Dari bentuknya yang lain dari melon biasanya dan memang tidak untuk dikonsumsi melainkan untuk dikembangkan menjadi parfum, para pengunjung antusias untuk memegang dan mencium bau harumnya.
Dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan PF2N 2013 karena kota ini dinilai memiliki potensi luar biasa untuk mendukung perkembangan kemajuan Hortikultura Nasional melalui sumber daya yang dimiliki, antara lain potensi sumber daya manusia, potensi pariwisata dan budaya, serta potensi sumber daya ekonomi kreatif lainnya. Berbagai potensi luar biasa yang dimiliki Yogyakarta ini diharapkan untuk bisa menjadikan Yogyakarta menjadi Show Window Pengembangan Hortikultura Nasional. (Nit-Aln/DIAJAR)