Yogyakarta, 4 Desember 2014. Debat terbuka calon ketua BEM dan calon Senat Mahasiswa yang di laksanakan sejak pukul 16.00 hingga 20.00 tersebut menarik lebih dari 100 hadirin yang sebagian besar adalah mahasiswa fakultas biologi UGM. Debat terbuka merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Biologi UGM atau yang dikenal dengan sebutan KPUM. KPUM adalah panitia pemiliah umum mahasiswa yang di bentuk oleh komisi SC (Steering Comitte) yang merupakan bentukan hasil kerja sama antara BEM Biologi dan SEMA Fakultas Biologi UGM. Dalam debat terbuka, acara dirangkai dalam bentuk tanya jawab dengan 4 orang panelis dan 1 moderator sebagai pemimpin utama jalannya debat. Empat orang panelis tersebut adalah Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc, Dita innata, Luthfi Nurhidayat, S.Si., dan Swara Yudhasasmita. Sedangkan moderator acara ini adalah Wahyu Mega yang menjabat sebagai sekertaris jendral BEM Biologi UGM.
Acara debat dilakukan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah debat untuk calon anggota Senat mahasiswa Fakultas biologi UGM dan bagian kedua adalah debat untuk calon ketua BEM Biologi UGM. Debat bagian pertama yaitu untuk calon senat mahasiswa, dilakukan dengan sesi tanya jawab dan tanggapan dari panelis. Pertanyaan pertama di ajukan langsung dari moderator tentang “bagaimana nantinya calon senat mahasiswa sebagai badan legislatif tertinggi KMFB menciptakan sinergisitas yang baik antar Lembaga eksekutif yaitu BEM dan BSO”. setelah pertanyaan selesai dibacakan, calon senat mahasiswa yang berjumlah lebih dari dua puluh orang yang berasal dari perwakilan tiap angkatan Mahasiswa Fakultas Biologi UGM dan perwakilan tiap KS/Lembaga tersebut menjawab pertanyaan dengan menggebu-gebu.
Setelah debat tersebut acara dilanjutkan pada bagian yang ditunggu-tunggu yaitu debat calon ketua BEM Fakultas Biologi UGM. Ketiga calon ketu BEM tersebut yaitu Wiko Arif Wibowo dari nomor urut 1, Achmad Shafly Zachari dari nomor urut 2, dan Agung Adi Nugroho dari nomor urut 3. Pada bagian ini terdapat beberapa sesi. Sesi pertama adalah penyampaian pertanyaan dari moderator. Pertanyaan tersebut dipilih secara acak dari kertas yang dimasukkan kedalam sebuah stoples oleh panitia. Pada sesi ini, nomor urut 1 mendapat pertanyaan mengenai kesinergisan badan eksekutif tertinggi BEM Biologi dengan BSO lain di biologi. Nomor urut 2 mendapat pertanyaan mengenai manajemen isu, serta jati diri BEM Biologi. Sedangkan nomor urut 3 mendapat pertanyaan mengenai bagaimana peran BEM Biologi sebagai lembaga independen. Ketiga calon ketua BEM memaparkan jawabannya dengan semangat yang luar biasa, diikuti tepuk tangan penonton yang memadati ruang seminar Fakultas Biologi UGM. Pada sesi terakhir moderator mengajukan pertanyaan mengenai kelebihan masing-masing calon ketua BEM kepada ketiga calon ketua BEM periode 2015 tersebut, serta untuk mempromosikan dirinya masing-masing. Ketiga calon ketua BEM saling mengemukakan kelebihan calon ketua BEM yang lain, dan dilanjutkan dengan promosi diri yang juga menyita tepuk tangan penonton.
Acara debat ditutup oleh kesimpulan dari moderator yang menyatakan harapannya, mewakili harapan seluruh mahasiswa fakultas Biologi UGM. Bahwa siapapun yang akan terpilih menjadi senat mahasiswa dan ketua BEM Biologi, nantinya akan dapat menjunjung tinggi rasa persatuan dan nasionalisme, serta jati diri Fakultas Biologi untuk lebih berkarya nyata. Seperti yang tertera pada sila ketiga yaitu “persatuan indonesia.” (Riki)