Entotour adalah salah satu program rutin yang dilakukan Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi UGM setiap dua tahun sekali. Entotour diadakan oleh Divisi Jaringan KSE sebagai bagian dari program kerjanya. Tujuan dari Entotour yaitu sebagai sarana bagi anggota KSE untuk meningkatkan wawasan sambil berlibur serta memperluas hubungan, baik baik lembaga maupun non lembaga yang bergerak dalam berbagai bidang. Dalam setiap pelaksanaannya, Entotour mengusung tema yang berbeda dengan tempat tujuan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pada tahun 2016 ini, Kelompok Studi Entomologi mengadakan Entotour dengan mengusung tema “Explore knowledge, Expand relations”. Entotour yang diikuti oleh 21 orang anggota KSE ini, dilakukan ke tiga tempat di Provinsi Jawa Timur yaitu Kebun Raya Purwodadi (LIPI), Coban Rondo, ARSC Universitas Brawijaya, dan Santoso Farm. Kegiatan Entototour berlangsung selama tiga hari, mulai hari Jumat-Minggu, 12-14 Agustus 2016.
Kebun Raya Purwodadi menjadi tempat tujuan Entotour yang pertama. Kebun Raya ini berada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, terletak di Purwodadi-Pasuruan, Jawa Timur. Dengan luas area sekitar 8,5 hektar, Kebun Raya Purwodadi memiliki lebih dari 10.000 spesimen tanaman.
Guna mengisi waktu dengan kegiata yang bermanfaat, seluruh peserta Entotour 2016, dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing terdiri dari 5-6 orang. Keempat kelompok tersebut diarahkan untuk menyusuri wilayah Kebun Raya Purwodadi dengan jalan yang berbeda dengan titik akhir di Taman Bougenvil. Dalam perjalanannya, setiap kelompok wajib menggali informasi tentang Kebun Raya ini baik kepada pihak pengelola maupun pengunjung umum. Tidak hanya itu, peserta wajib melakukan pengamatan atau dokumentasi terhadap jenis serangga yang dijumpai.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke tempat wisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dikenal dengan nama Coban Rondo. Obyek wisata Coban Rondo berupa air terjun dengan ketinggian curah air sekitar 8 meter dengan panorama tebing curam di sekelilingnya. Selain itu, terdapat berbagai wahana permainan seperti Taman Labirin.
Pada hari kedua, Sabtu, 13 Agustus 2016, KSE melakukan kunjungan ke Agritech Research and Study Club (ARSC) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. ARSC UB merupakan satu-satunya kelompok studi yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian yang telah banyak berkiprah dalam berbagai kompetisi. Dalam kesempatan tersebut, ARSC dan KSE saling bertukar informasi tentang seluk beluk kelompok studinya, keorganisasian, maupun kegiatan yang dilakukan. Sesi tanya jawab diadakan setelah perwakilan dari kedua belah pihak memaparkan kelompok studi masing-masing.
Tempat terakhir yang dikunjungi adalah Santoso Farm di Srengat, Blitar. Santoso Farm merupakan peternakan dan pertanian terpadu (Integrated Farming) yang dikelola oleh Bapak Haji Masngut sebagai pemiliknya. Di Santoso Farm terdapat peternakan ayam, peternakan itik petelur, peternakan sapi perah, perikanan, serta budidaya pertanian. Ada pula pabrik pupuk dari kotoran ayam dan sapi serta pemerahan susu sapi.
“Apa yang saya dapatkan sekarang bukan ujug-ujug (red: tiba-tiba), tetapi ada prosesnya. Indonesia jika ingin menjadi negara maju, paling tidak, ada 2% populasi penduduknya berwirausaha, “pesan Haji Masngut, pemilik Santoso Farm.
Santoso Farm lebih mengembangkan peternakan sapi perah daripada sapi yang diternak untuk diambil dagingnya. Dalam sehari, pemerahan dilakukan dua kali sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pemerahan menggunakan teknologi modern, meskipun ada kalanya tetap memanfaatkan tenaga manusia. Hasil perahan susu dari tempat ini dikirim ke berbagai pabrik pengolahan susu yang telah bekerja sama dengan Santoso Farm.
Dalam pengelolaannya, limbah peternakan dan pertanian seperti kotoran ayam dan sapi, dimanfaatkan kembali sebagai pupuk. Bahkan, kotoran ayam juga digunakan sebagai pakan ikan yang dikembangbiakan di tempat tersebut dengan perbandingan yang sesuai. Sehingga tidak ada limbah yang terbuang atau Zero Waste dan tercipta peternakan ramah lingkungan.
Seluruh peserta diajak berkeliling untuk melihat secara langsung peternakan ayam, itik, sapi perah, pabrik pupuk dan tempat pemerahan susu. Salah satu karyawan menjelaskan bagaimana proses pemerahan susu, pembuatan pupuk dari kotoran ayam dan sapi serta budidaya perkebunan kelapa sawit. Setelah kunjungan dirasa cukup, KSE kembali ke Fakultas Biologi UGM dengan lama perjalanan sekitar 9 jam. (tm,2015)