Kajian Islam Pekanan pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 diisi oleh Dr. Met. Vet. Drh. Hendy T. S. G. Saragih M.P dengan tema sejarah embriologi dalam islam dan Al-Quran, pada pukul 16.00 di Ruang V Fakulas Biologi UGM. “Kitab suci Al-Quran tidak pernah membohongi” kata beliau dalam sebagai kata pengantar untuk masuk ke dalam materi yangakan beliau sampaikan. Beliau menampilkan dan menceritakan tentang sejarah tokoh-tokoh dunia dan menceritakan tentang tokoh yang menetuskan tentang embriologi, antara lain adalah Hipocrates (460-377 SM) yang memperkirakan bahwa makhluk hidup tersusun dari air dan api, dan Aristoteles (384-322 SM) dimana mendukung tentang teori abiogenesis , mereka adalah ilmuan-ilmuan yang harus dihargai. Aristotels kemudian berpendapat bahwa embrio berasal dari koagulasi darah menstruasi. Sekitar 700 Masehi, lahir tokoh-tokoh terbaik dalam islam, Imam Bukhori, Imam Muslim dan yang lain. Tetapi saat yang bersamaan terjadilah distorsi sejarah. Sejarahnya kacau karena semua sejarahnya sudah dibakar, semuanya sudah dihancurkan. Sehingga banyak sejarah kejayaan islam yang hilang.
Terdapat 2 teori penciptaan yaitu Teori abiogenesis dan Teori Biogenesis
Pada abad ke-17 mikroskop ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek, selanjutnya Willian Harvey (1578-1657) dan R. de Graaf (1641-1673), orang awal yang menulis teori embriologi bahwa semua hewan berasal dari telur.
Al-Quran datang pada abad ke 600-an masehi kepada Rasulullah SAW dan terdapat kabar tentang penciptan manusia salah satunya pada Q.S. Al-Mu’minun : 12, 13 dan 14. Dijelaskan salah satunya bahwa manusia berasal dari sari pati tanah, kemudian dijadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Padahal ketika Al-Quran ditemukan, belum ada mikroskop, belum ada yang tahu tentang sel, jaringan dan lain-lain, tapi Al-Quran telah menjelaskan tentang hal tersebut. Di ayat 14 dijelaskan bahwa air mani dijadikan sesuatu yang melekat. Disaat orang belum tahu tentang ilmu implantasi. Lalu sesuatu yang melekat itu dijadikan tulang-belulang dan dibungkus dengan daging. Dan lagi, pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui tentang ilmu tersebut. Dijelaskan pula di akhir pada ayat ke-14 bahwa Allah menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Jauh setelah Al-Quran turun, barulah muncul tentang teori-teori tentang embriologi yang sama dengan apa yang telah dikabarkan oleh Allah lewat Al-Quran.
Betapa luar biasanya Al-Quran telah menerangkan tentang penciptaan manusia jauh sebelum manusia mengetahui tentang hal-hal tersebut. Beliau menutup dengan “Maka sungguh, Al-Quran itu tidak membohongi.”