Hari Minggu, 26 November 2017, Biology Orchid Study Club (BiOSC) mengadakan Seminar Terbuka BiOSC yang bertempat di ruang 5 Gedung A Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Seminar ini merupakan ajang presentasi hasil penelitian para anggota Diklat Lanjut dan Diklat Pemantapan yang telah diadakan 1 tahun terakhir. Kegiatan ini diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari Angkatan Diksar (AD) 7 hingga AD 12 BiOSC, dan dimulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang.
Diklat Lanjut (DIKJUT) adalah alur kaderisasi untuk meningkatkan jenjang anggota muda menjadi anggota divisi, rangkaiannya meliputi diklat ruang, evaluasi tertulis dan diklat lapangan yang berisi kegiatan eksplorasi. Sementara, Diklat Pemantapan (DIKTAP) adalah alur untuk meningkatkan jenjang anggota ke tingkatan keilmuan tertinggi di BiOSC, yaitu Dewan Senior. Untuk menjadi Dewan Senior, tiap peserta Diktap harus melaksanakan satu penelitian yang berkaitan dengan anggrek, lalu disusun dalam bentuk laporan dan dipresentasikan. Setelah melalui evaluasi oleh para Dewan Senior dalam presentasi tertutup, kali ini baik hasil penelitian DIKJUT dan DIKTAP dipresentasikan secara terbuka di depan seluruh peserta seminar.
Kegiatan ini selain bertujuan untuk menunjukkan hasil penelitian peserta DIKJUT dan DIKTAP, juga sekaligus sebagai pemantik minat penelitian di bidang keanggrekan untuk peserta seminar yang sebagian besar didominasi oleh AD 11 (angkatan 2016) dan AD 12 (angkatan 2017). “Penelitian di bidang anggrek sangat luas cakupannya, dari keanekaragaman, fisiologi, anatomi, biokimia, dan lain-lain. Harapannya seminar ini dapat memberikan inspirasi tentang penelitian apa saja yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan anggrek, sekaligus menjadi motivasi bagi kita untuk semangat meneliti anggrek.” ucap Dzikrina Nurunisa, Koordinator Keilmuan BiOSC 2017 dalam sambutannya di awal acara.
Presentasi pertama dilakukan oleh peserta DIKJUT 2017, yang mempresentasikan tentang keanekaragaman anggrek di lokasi sekitar tempat wisata Watu Jaran, Sabrang Kidul, Kulonprogo. Dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 14 spesies anggrek. Anggrek yang paling melimpah atau paling banyak ditemukan yaitu Eria retusa.
Presentasi dilanjutkan dengan tujuh peserta DIKTAP 2017 yang membawakan hasil penelitian anggrek melalui berbagai pendekatan bidang ilmu, yaitu biokimia, kultur jaringan tumbuhan, sistematika, keanekaragaman, dan anatomi. Di bidang biokimia ada Febri Yuda Kurniawan: “Perbandingan kadar klorofil dan karotenoid pada Dendrobium crumenatum Swartz, Eria retusa (Blume) Rchb.f. dan Vanilla planifolia Andrews yang ditumbuhkan di dataran rendah Bantul” dan Nindy Senissia Asri : “Pengukuran kadar flavonoid dan uji daya hambat pertumbuhan Streptococcus mutans dari ekstrak etanol daun anggrek Vanilla planifolia Jacks Ex. Andrews.” Di bidang kultur jaringan ada Zulfa Layina: “Uji efektivitas variasi konsentrasi hidrolisat kasein terhadap perkembangan biji Dendrobium capra”. Di bidang sistematika ada Himawan Masyhuri: “Analisis filogenetik anggota Dendrobium Swartz berdasarkan sekuen MatK DNA” dan Ahmad Suyoko: “Analisis filogenetik 6 anggrek spesies anggota genus Phalaenopsis Blume”. Di bidang keanekaragaman ada Fauzana Putri: “Keanekaragaman dan kemelimpahan anggrek di Gunung Dawa, Sabrang Kidul, Pegunungan Menoreh, Kulonprogo DIY”, sedangkan di bidang anatomi ada Arianda Poetri Shofia Rochman: “Profil anatomi daun dan akar Phalaenopsis hibrida pada berbagai tahap pertumbuhan.”
Kegiatan ditutup dengan upacara pelantikan anggota Dewan Senior 2017. Ketujuh peserta DIKTAP 2017 dinyatakan resmi lulus menjadi Dewan Senior. Tiga peserta DIKTAP dengan perolehan nilai tertinggi yaitu Nindy Senissia Asri, Febri Yuda Kurniawan dan Arianda Poetri Shofia Rochman. Terakhir, dilakukan penutupan dan foto bersama.
Menurut Asyroful Muna selaku ketua panitia, acara ini bisa dibilang sukses. “Alhamdulillah berjalan lancar, tidak monoton karena ada komunikasi dua arah, materinya menarik, menambah wawasan untuk angkatan muda karena beberapa materi yang baru, belum pernah diajarkan sebelumnya.” Ungkapan ini didukung oleh Koordinator Dewan Senior, Oktaviana Herawati, “Seminarnya bagus, kondusif, interaktif, informatif. Seminar ini memberikan gambaran kepada anggota BiOSC terutama angkatan muda tentang penelitian yang dapat dilakukan dengan anggrek. Dengan adanya seminar ini, diharapkan mampu memupuk semangat anggota BiOSC untuk melakukan penelitian dalam bidang anggrek dan memajukan BiOSC.”