Tim Pengabdian masyarakat Fakultas Biologi UGM Yogyakarta dalam kerangka program “Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Lebah Madu SARI ALAMI dalam Mengimplementasikan Konsep ESD”, melalui hibah Implementasi Education for Sustainable Devekopment dalam masyarakat telah mengadakan kegiatan pelatihan budidaya lebah madu selama 3 hari yang telah dilaksanakan pada tanggal 20-21 Juli dan 27 Juli 2019, didesa Kedungpoh Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan Pelatihan yang telah berlangsung selama tiga hari ini dengan peserta sebanyak 25 orang. Peserta pelatihan tersebut merupakan anggota Kelompok Tani Lebah Madu “ Sari Alami” dan masyarakat desa Kedungpoh, Nglipar yang berminat menjadi peternak lebah madu lokal.
Masyarakat desa Kedungpoh telah mengenal sejak lama manfaat produk lebah madu dengan membudidayakan lebah madu tersebut secara tradisional dalam glodog. Kemudian, dipelopori oleh Bapak Wasito, beberapa orang warga Desa Kedungpoh telah mencoba untuk melakukan budidaya lebah madu lokal secara lebih modern dengan menggunakan peti lebah (stup), namun hasilnya dirasa belum maksimal sehingga masih perlu dukungan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam budidaya lebah madu, khususnya lebah madu lokal Apis cerana. Saat ini di desa Kedungpoh terdapat 16 orang peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Lebah Madu Sari Alami dengan ketua Bapak Wasito.
Dr. Hari Purwanto, MP sebagai Ketua Pelaksana menyatakan bahwa Program ini bertujuan untuk (1) meningkatan kapasitas kelompok tani lebah madu Sari Alami agar dapat berperan sebagai lembaga pelatihan dan percontohan Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (ESD) melalui budidaya lebah madu lokal, (2) Mengelola potensi lokal di Desa Kedungpoh yaitu hutan rakyat, pekarangan masyarakat, lebah madu lokal dengan konsep kelestarian lingkungan, (3) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Lebah Madu Sari Alami di Desa Kedungpoh untuk mewujudkan konsep “Kampung Madu “, (4) Membuka peluang usaha lebah madu di desa Kedungpoh dengan sistem modern dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sehingga desa Kedungpoh dapat menjadi desa yang Mandiri dan Sejahtera utamanya pada anak muda dan perempuan.
Lebih lanjut Dr. Nafiatul Umami menegaskan bahwa untuk mewujudkan program tersebut telah dilaksanakan Pelatihan dengan materi (1) Sosialisasi dan Pengenalan Pengelolaan lingkungan Berbasis Education for Sustainable Developmnet (ESD) oleh Soenarwan Hery Poerwanto., M.Kes.; (2) Biologi Lebah Madu: Jenis, morfologi serangga dan lebah madu serta perannya oleh Dr. Siti Sumarmi; (3) Biologi Lebah Madu: Siklus hidup, kasta, pengaturan koloni oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes.; (4) Praktek Memindahkan sarang lebah dari glodog ke kotak oleh Dr. Hari Purwanto, MP (5) Biologi Lebah Madu : perilaku, ekologi lebah madu (persyaratan hidup) oleh Dr. RC Hidayat Soesilohadi, MS; (6) Pengenalan hama dan penyakit lebah madu dan Pengendaliannya oleh Dr. Sukirno, M.Sc.; (7) Kenaeragaman Tanaman Pakan Lebah Madu oleh Dr. Nafiatul Umami; (8) Praktek Penanganan Koloni lebah madu, Produksi ratu lebah, praktek Produksi ratu lebah, Teknik pemanenan, Pengemasan produk dan Labelling oleh Dr. Hari Purwanto, MP.
Pelaksanaan program ini direncanakan dalam 3 tahun untuk mewujudkan Kampung Madu di desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul dengan konsep Education for Sustainable Development yang meliputi keseimbangan ekonomi (produk madu asli), pelestarian potensi lokal (hutan rakyat, pekarangan dan lebah madu lokal A. cerana) dan sosial (pemberdayaan masyarakat) dengan melibatkan Kelompok Tani utamanya pada kelompok pemuda dan perempuan tutur Soenarwan Hery Poerwanto, M.Kes yang juga merupakan anggota tim pengabdian tersebut.