Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan bertajuk “Seleksi & Produksi Bibit Unggul Ayam Lokal Berbasis Masyarakat Wedomartani, Ngemplak, Sleman” yang diselenggarakan pada 28 Juli 2025, tim Desa Mitra Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Dr.med.vet. drh. Hendry Saragih, M.P. dan Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. bersama Pemerintah Kalurahan Wedomartani melaksanakan kegiatan monitoring perkembangan ayam lokal unggul jenis KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Pada kegiatan sebelumnya, sebanyak 48 ekor ayam KUB telah dibagikan kepada 16 perwakilan kelompok tani dari berbagai padukuhan di Wedomartani, di mana masing-masing kelompok menerima 1 ekor ayam jantan dan 2 ekor ayam betina. Kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi lintas lembaga dalam memperkuat kapasitas masyarakat desa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Kegiatan monitoring dilakukan untuk menilai pertumbuhan, kesehatan, dan performa ayam KUB yang kini telah berusia sekitar lima bulan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, seluruh ayam yang dibagikan menunjukkan kondisi sehat, gemuk, serta memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap lingkungan pemeliharaan. Monitoring dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan para perwakilan kelompok tani, tim desa mitra, dan bapak Carik Wedomartani, R. Rohmad Gunawan Hardono, S.Pd. Pada kegiatan ini bapak Carik aktif memantau dan memberikan arahan kepada warga penerima bibit. Upaya ini mendukung pencapaian SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dengan memastikan ketersediaan sumber pangan hewani yang berkelanjutan dan bermutu baik di tingkat rumah tangga.
Selain memastikan keberhasilan program pembibitan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi berkelanjutan bagi masyarakat dalam hal manajemen pakan, biosekuriti, dan pemeliharaan ayam lokal unggul. Dengan peningkatan keterampilan dan pemahaman peternak, diharapkan terjadi peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternakan skala kecil di Wedomartani. Melalui pendekatan partisipatif dan edukatif ini, kegiatan turut berkontribusi terhadap SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), karena mampu membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui usaha peternakan mandiri yang berdaya saing.
Program pengembangan ayam KUB ini juga memiliki dampak sosial dan kesehatan masyarakat yang signifikan. Dengan tersedianya sumber protein hewani yang sehat dan terjangkau, diharapkan dapat membantu meningkatkan gizi keluarga serta mendukung kehidupan sehat dan sejahtera masyarakat, sejalan dengan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Dalam beberapa bulan ke depan, ayam-ayam ini diperkirakan mulai memasuki masa produksi telur dan anakan, yang selanjutnya dapat dikembangkan sebagai bibit unggul baru untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput.
Kontributor: Ardaning Nuriliani, Hendry Saragih, dan R. Rohmad Gunawan Hardono.