Pada hari rabu, 6 januari 2021 tim gama wader telah melaksanakan pelatihan budidaya ikan wader pari di KPI Santan Mina Lestari yang berlokasi di Pasar Ikan Segar, Dsn. Kalongan, Ds. Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman. Acara tersebut mengundang beberapa perwakilan kelompok tani yg tersebar di beberapa area di provinsi Yogyakarta dan Jawa bagian tengah, seperti dari Kota Yogyakarta (Kec. Kotagede), Kab. Sleman, Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul dan Kab. Klaten.
Pelatihan ini dibatasi hanya 10 orang peserta saja yang datang secara langsung ke lokasi, karena pelatihan ini dilakukan pada masa pandemi covid 19. 10 orang peserta yang hadir tersebut adalah perwakilan dari setiap kelompok tani yang diundang. Meski demikian, kegiatan pelatihan ini juga disiarkan secara langsung live ig @gamawader bagi seluruh peserta dan masyarakat yang tidak dapat hadir secara langsung. Walaupun pesertanya hanya berjumlah hitungan jari, namun di lokasi pelatihan, kegiatan berlangsung dengan serius dan memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat, seperti senantiasa melakukan cuci tangan, menggunakan masker selama pelatihan berlangsung dan melakukan jaga jarak antar peserta dan juga dengan pelatih.
Acara yang dilangsungkan sejak pagi ini dibuka oleh Bapak Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc selaku pembina TIM Gama Wader dan Kepala program studi S3 Biologi, Fakultas UGM. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan penjelasan lengkap tentang pelatihan ini, sebagai bentuk edukasi. Selanjutnya dilakukan briefing singkat oleh Bapak Bagas Lantip Prakasa, M.Sc selaku koordinator Tim Gama Wader. Beliau menjelaskan secara singkat mengenai teknis kegiatan yg akan dilaksanakan hari ini, meliputi budidaya singkat wader pari dan dilanjutkan dengan praktik penyeleksian atau pensortiran indukan antara yang mature dan yang immatur, atau yang subur dan tidak subur.
Selain itu peserta pelatihan juga diajarkan tentang pemisahan antara indukan jantan dan betina. Pada pelatihan ini, peserta diajak untuk melakukan praktek pemijahan langsung, baik itu di kolam pemijahan massal maupun yang di ada bak atau chamber pemijahan semi masal. Setelah ikan dipijahkan, kemudian dilakukan sampling atau pemilihan telur hasil pemijahan. Melalui mikroskop, dilakukan pengamatan telur yang baik dan yang buruk dengan cara melihat struktur telur ikan wader pari. Setelah itu, dilakukan penghitungan jumlah telur dengan kapasitas jumlah indukan.
Langkah selanjutnya adalah dilakukan pemindahan telur ke kolam penetasan, dengan terlebih dahulu dihitung kepadatan tebar telur per kolam. Ikan yang telah berusia 1 bulan dipindahkan ke kolam pembesaran 1 atau kolam pendadaran 1. Peserta pelatihan juga diajak untuk meninjau kolam pembesaran atau kolam pendadaran ke 2 dan kolam pembesaran yang siap panen.
Di akhir acara dibagikan benih ikan wader usia 1 bulan kepada seluruh peserta, dengan jumlah benih 30 ekor per peserta. Tujuannya adalah agar dapat digunakan sebagai follow up dan pemicu bagi kegiatan budidaya ikan wader pari. Harapannya agar petani ikan bersemangat untuk mengembangkan ikan wader pari dan dapat disebarkan pada kelompok tani ikan lainnya.
Tim Gama Wader juga mempromosikan produk ikan wader yang telah dibuat, seperti keripik wader dan sambel wader. Harapannya agar petani ikan tidak hanya menjual ikan wader sebagai raw material, namun juga ada produk olahan agar harga jualnya semakin tinggi.
Seluruh rangkaian pelatihan kegiatan edukasi budidaya wader pari ini dapat terlaksana atas dukungan dan kerjasama tim gama wader dengan PT PLN (Persero) induk transmisi jawa bagian tengah melalui kerjasama mitra binaan CSR PLN peduli. Salah satu tujuan PLN adalah untuk mengenalkan budidaya wader pari terutama untuk masyarakat di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, agar dapat dapat menggalakkan budidaya wader pari ini secara massal.
Komitmen PLN adalah ingin memasyarakatkan visi misi PLN yaitu ingin berkontribusi pada kegiatan masyarakat. Selain itu juga adanya harapan agar budidaya wader ini dapat makin dikenal luas dan bisa terselenggarakan semakin banyak dan semakin besar. Kedepannya kerjasama ini akan terus digalakkan terutama untuk perbanyakan budidaya, perluasan budidaya dan peningkatan kualitas program penyuluhan dengan membuat paket penyuluhan yang lebih terpadu dan komprehensif. (arpira dan BLP)