Jumat 9 April 2021, telah dilaksanakan kegiatan Sarasehan SEMA FB UGM bersama BEM FB UGM. Sarasehan merupakan bentuk pertemuan yang dilakukan oleh BEM Fakultas Biologi dan Senat Mahasiswa Fakultas Biologi. Pertemuan ini berisikan penyampaian seluruh program kerja para menteri penyusun Kabinet BEM FB 2021 dan kepala komisi maupun biro penyusun Parlemen SEMA FB 2021 untuk satu tahun kepengurusannya. Kabinet Titik Temu yang menjadi nama Kabinet BEM FB 2021 ini tersusun atas dua belas Kementerian dengan enam orang Menteri Koordinator yang membawahi dua sampai tiga kementerian. Sedangkan SEMA FB menjadikan Parlemen Integrasi Perintis sebagai nama parlemennya ditahun ini. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Sarasehan tahun ini bersifat terbuka oleh KMFB sehingga tidak hanya dihadiri oleh kedua belah pihak, yakni BEM FB dan SEMA FB, namun juga dihadiri oleh perwakilan angkatan serta KS/Lembaga lainnya.
Acara dipandu oleh dua orang MC yakni Yuana Nindi Astisa dan Novia Noor Rachmawati. Kegiatan dimulai pada pukul 13.35 WIB dengan susunan acara pembukaan oleh MC, sambutan oleh Muhammad Ammar Faris selaku ketua BEM 2021, dilanjutkan oleh sambutan Ketua SEMA 2021 yakni Wali Nasir Saddiqi Umri, selanjutnya presentasi oleh BEM, kemudian presentasi oleh SEMA dan terakhir penutupan. Baik para Menteri BEM maupun Kepala Komisi/Biro SEMA masih merencanakan program kerjanya dilaksanakan secara daring jika kegiatannya dilaksanakan pada bulan januari hingga juli mendatang. Hal tersebut dikarenakan S.E Dekan No. 1212/UNI/FBI/SET/TR.02.02/2021 tentang Paduan Kegiatan Akademik dan Non Akademik Pada Semester Genap 2020/2021 Setelah UTS Dalam Masa Pandemi Covid-19, bahwa kegiatan akademik dan non akademik masih dilaksanakan secara daring hingga akhir semester. Beberapa program kerja direncanakan akan dilaksanakan secara langsung /luring pada bulan Agustus hingga Desember.
Setiap Kemeterian BEM setidaknya menyusun enam program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun kedepan. Pada beberapa kementerian, sudah ada program kerja yang terlaksana sebelum sarasehan dilaksanakan. Saat pergantian penyampaian program kerja antar kementerian terdapat sesi tanya jawab, khususnya dari anggota Komisi II kepada menteri yang diawasinya. Kabinet Titik Temu tahun ini mendirikan satu kementerian baru, yakni Kementerian Sinergi Mahasiswa (Sinema) yang dibawahi langsung oleh Menteri Koordinator Sinergi Mahasiswa. Program kerja yang dibawa oleh Kementerian Sinema ini semuanya hanyalah berkaitan dengan fasilitator BEM kepada KS/Lembaga, hanya satu program kerja yang melibatkan KMFB (Sekolah Humas). Sehingga SEMA, selaku badan yang mengawasi Kinerja BEM masih merundingkan apakah kementerian ini perlu diberikan pengawasan atau tidak.
Kepala Komisi maupun Biro SEMA juga mengusung setidaknya enam program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun kepengurusan. Menindaklanjuti Sidang Istimewa yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 terkait perlu adanya perwakilan BSO yang menjadi anggota respresentatif SEMA ditahun 2022, Komisi I SEMA ditahun ini memiliki program kerja regulasi perwakilan BSO. Program kerja ini bertujuan untuk mempersiapkan mekanisme penerimaan anggota representatif beserta hak dan wewenangnya di SEMA FB. Berbeda dari tahun lalu, Komisi II pada kegiatan ini memaparkan bahwa pengawasan dan penilaian kinerja BEM akan dirubah sistemnya menjadi Balance Scorecard (BSC). Pembaharuan tersebut didasari karena kurang efektifnya mekanisme Buku Pengawasan dan Penilaian Kinerja BEM yang digunakan pada periode kepengurusan sebelumnya. Pembaharuan mekanisme sistem pengawasan dan penilaian ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh anggota Komisi II kepada Kementerian BEM yang diawasinya.
Pihak BEM mengusulkan kepada SEMA bahwa hasil aspirasi yang dipublikasikan di sosial media SEMA FB sebaiknya berupa jumlah responden saja agar hasil aspirasi lebih bersifat transparan. Acara kemudian ditutup pada pukul 17.30 WIB dengan diakhiri oleh sesi foto online bersama.