Kamis, 15 Juli 2021 telah dilaksanakan Evaluasi Tengah Tahun (ETT) antara Kabinet Titik Temu BEM Biologi UGM dan Parlemen Integrasi Perintis SEMA FB UGM. ETT menandakan bahwa kedua Lembaga telah melangsungkan kepengurusannya selama setengah periode. Acara dilakukan secara daring melalui platform Google Meet dan berlangsung dari pukul 13.00-19.00 WIB. Rangkaian acara tersebut terdiri dari pembukaan oleh MC, sambutan oleh Ketua BEM, sambutan oleh Ketua SEMA, Presentasi Oleh BEM, Presentasi oleh SEMA, dan diakhiri oleh dokumentasi. Terdapat pula sesi tanya jawab setelah dilakukannya presentasi baik dari pihak BEM maupun SEMA. Kegiatan ini dipandu oleh dua orang MC yakni Ulfah Nur Azizah dan Alifah Varmlandia. Hampir seluruh program Kerja BEM maupun SEMA yang sudah terlaksana dilaksanakan secara daring.
Pada setengah tahun kepengurusannya, Kabinet Titik Temu BEM Biologi Telah menjalankan 66 Program Kerja Terencana dan 6 Program Tak Terencana dari seluruh kementerian. Setiap Menteri menyampaikan evaluasi program kerjanya dengan baik. Selanjutnya Penanggung Jawab setiap Menteri dari KOMISI II SEMA FB UGM memberikan komentar, kritik, saran serta apresiasi. Dari seluruh program kerja yang telah terlaksana, Pelatihan PMW yang merupakan program kerja dari Kementerian Ekonomi Kreatif menjadi program kerja terbaik pada ETT 2021. Sementara itu, Kementerian Pengembangan Keilmuan menjadi Kementerian Terbaik yang dinilai oleh Komisi II SEMA FB UGM. Kabinet Titik Temu berencana disisa setengah tahun kepengurusannya akan mampu mengawal isu overplanting kelapa sawit dan berfokus pada permasalahan internal mahasiswa Biologi.
Parlemen Integrasi Perintis dalam 6 bulan terakhir telah mampu menjalankan 28 program kerja dari 3 Komisi dan 2 Biro yang dimiliki. Program kerja Regulasi Perwakilan BSO (Badan Semi Otonom) yang dijalankan oleh Komisi I menjadi salah satu fokus bagi Parlemen ini. Setiap BSO nantinya akan mengirimkan perwakilannya menjadi anggota Representatif SEMA FB UGM. Komisi II dengan sistem penilaian terbarunya, yakni BSC juga masih perlu memperhatikan kembali komponen penilaian untuk setiap proker yang diawasi. Lebih lanjut, Komisi II masih akan terus melakukan program kerja pengawasan dan penilaian BEM sampai akhir kepengurusan. Aspirasi permasalahan mahasiswa di Fakultas Biologi UGM yang dibawa oleh Komisi III masih perlu digalakkan. Pasalnya, meskipun sudah terlaksana, namun responden dari program kerja ini hanya 4% dari jumlah mahasiswa Fakultas Biologi saat ini. Hal tersebut bukan karena kurangnya effort dari anggota Komisi III, namun rendahnya kepedulian mahasiswa Biologi untuk mau mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh Komisi III.
Hasil dari Evaluasi Tengah Tahun (ETT) ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pada semua kementerian, komisi dan biro dalam menjalankan seluruh program kerja yang tersisa.