Salah satu program kerja BEM Biologi yaitu KARDIO telah memasuki rangkaian yang ketiga. Agenda dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2021 pada pukul 15.00 – 17.35 WIB. KASTRAT Discussion Forum (KARDIO) adalah salah satu agenda yang diselenggarakan oleh Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Biologi UGM. KARDIO merupakan sarana diskusi yang bersifat terbuka dan interaktif untuk seluruh elemen civitas akademika Fakultas Biologi UGM. Sama seperti KARDIO yang lalu, KARDIO kali ini dilaksanakan secara daring via Zoom Meetings dan dihadiri oleh 50 partisipan. Pada KARDIO ketiga ini, tema yang diusung adalah Regulasi dan Urgensi Vaksin di Era Pandemi COVID-19 dengan judul yaitu: Ada Apa Dengan Vaksin. Narasumber pada KARDIO kali ini adalah dr Ariana Maharani, Certified Trainer for Public Health CIMSA UGM dan Muhammad Iqbal Hafizon, Policy Unit Officer CISDI.
Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator, yaitu Shafira Nurulita selaku Staff Muda Kementrian Kajian dan Aksi Strategis kemudian dilanjutkan dengan adanya pemantik oleh Safira Ratri selaku Staff Ahli Kementrian Kajian dan Aksi Strategis BEM Biologi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai regulasi vaksin di Indonesia oleh Muhammad Iqbal Hafizon selaku representasi dari CISDI dan dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua mengenai vaksin, jenis vaksin, hingga mekanisme berbagai jenis vaksin di tubuh manusia oleh dr Ariana Maharani selaku representasi dari CIMSA. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif bersama dengan partisipan. Diskusi berjalan cukup ramai dan insightful. Beragam pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta membuat suasana diskusi semakin interaktif.
Vaksin merupakan produk yang dapat menstimulasi sistem imun manusia untuk memproduksi kekebalan terhadap penyakit secara spesifik. Terdapat beberapa tingkatan atau level prevention yaitu: primary prevention, secondary prevention, tertiary prevention. Vaksin terdapat pada level specific prevention yaitu bagian dari primary prevention. Vaksin sangat penting karena mengurangi transmisi covid-19, morbidity dan mortalitas covid-19, dan yang paling utama adalah untuk mencapai herd immunity. Vaksin tidak mencegah penyakit, tapi mencegah keparahan dari suatu penyakit. Komponen vaksin pada setiap jenis vaksin berbeda, karena bahannya, sehingga tingkat efektivitas dan efikasinya juga berbeda. Saat ini vaksin yang beredar di Indonesia bermacam-macam, mulai dari Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Namun yang terpenting bukan vaksin apa yang kita gunakan melainkan cepatnya cakupan vaksin tersebut dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, permasalahan nyata yang dihadapi adalah adanya ketimpangan akses vaksin. Berdasarkan ketersediaan vaksin yang mengacu pada prioritas, Indonesia sendiri sudah masuk diantara stage 2 dan 3 ketersediaan untuk 11-50 % populasi. Terkait dengan capainan vaksinansi nasional yang meliputi tenaga kesehatan, lansia, dan masyarakat umum, cakupan dan target vaksinasi masih harus ditingkatkan lagi. Untuk menyelamatkan komunitas, maka harus dilakukan strategi massal yang berkeadilan dan menyeluruh bagi masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Terdapat rekomendasi untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah sebagai berikut: Perluas cakupan kelompok rentan, kenali hambatan kelompok rentan mengakses program vaksinasi, bantu proses vaksinasi kelompok rentan tanpa NIK dengan pendekatan khusus dan upaya lebih, perkuat strategi vaksinasi melalui program penjangkauan khusus, dan perkuat koordinasi lintas kementrian.
Harapannya dengan dilaksanakannya KARDIO #3 kali ini, dapat meningkatkan awareness civitas akademika Fakultas Biologi UGM dan masyarakat umum terkait dengan pentingnya vaksin. Selain itu, kita juga diharapkan mampu untuk meluruskan hoax yang kerap kali terjadi di masyarakat. Serta kita juga harus senantiasa menjaga kesehatan diri dan selalu mematuhi protocol Kesehatan, karena vaksin bukan jaminan kita tidak terpapar virus Covid-19.