Pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 telah terlaksana acara Webinar Konservasi dalam Pelestarian Biodiversitas yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Biologi UGM dengan lancar melalui platform Zoom dikarenakan masih dalam kondisi PPKM pandemi COVID-19. Webinar ini bertemakan Konservasi dalam Pelestarian Biodiversitas, dengan Pembicara yaitu Bapak Akbar Reza, S.Si., M.Sc sebagai ahli dibidang Red List Ecosystem dan Bapak Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si sebagai ahli dibidang Genetika konservasi yang keduanya merupakan dosen Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dan dimoderatori oleh Anggiresti Kinasih, S.Si. Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk memberikan informasi terkait tema yang sudah dipaparkan diatas serta memberikan pengalaman dan pemahaman kepada audience akan pentingnya red list ecosystem dan genetika konservasi yang berperan untuk pelestarian biodiversitas di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 284 mahasiswa dari seluruh Indonesia, para dosen dan staff kependidikan Fakultas Biologi UGM.
Acara ini dipandu oleh pembawa acara Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti yang berlangsung pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00. Webinar ini diawali dengan sambutan oleh Dita Aulia Yulianita, S.Si sebagai Ketua KMP Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, beliau memberikan apresiasi terhadap divisi pengabdian masyarakat KMP Fakultas Biologi UGM dan para panitia yang telah mengemas acara dengan sangat baik, serta antusiasme yang luar biasa dari peserta mulai dari Indonesia bagian barat dan timur sampai pulai Flores, semoga kedepannya acara berjalan lancar.
Acara berikutnya dilanjut dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc. yang juga sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau membuka sambutan dengan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Tidak lupa beliau memberikan apresiasi baik kepada pembicara, tamu undangan serta panitia penyelenggara. Kemudian beliau membuka acara dengan do’a agar acaranya dapat diridhoi dan diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Prof Budi menjelaskan bahwa kondisi bumi kita sudah tidak kondusif dimana pada tahun 2030 menjadi pertaruhan terkait dengan kondisi bumi karena kurva living planet index terus mengalami penurunan. Beliau juga berharap ilmu konservasi yang didapatkan ini tidak hanya berhenti di webinar ini namun juga perlu dilakukan aktualisasi nyata dimana Prof Budi mewakili Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) siap untuk mendukung aksi nyata tersebut. Terakhir beliau menutup sambutannya dengan sesuatu yang menjadi ciri khas dari Prof. Budi yaitu sebuah pantun sebagai nilai kebudayaan kita yang berbunyi “komodo dan anoa satwa langka nusantara, raflesia juga bunga kebanggaan bangsa. Selamat webinar KMP biogama dan manfaat selalu untuk biodiversitas Indonesia”.
Acara selanjutnya yaitu sesi foto bersama yang dipandu oleh tim IT dari panitia KMP. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu penyampaian materi oleh narasumber yang sangat luar biasa yaitu Bapak Akbar Reza, S.Si., M.Sc. yang dimoderatori oleh Anggiresti Kinasih, S.Si. Sebelum menyerahkan acara kepada moderator, MC memaparkan terlebih dahulu CV dari kedua moderator. Setelah itu acara diambil alih oleh moderator yang diawali dengan membacaan CV pemateri pertama terlebih dahulu.
Pemateri pertama mulai memaparkan materi terkait informasi mengenai metode konservasi dari terumbu karang mulai dari teknik propagation/coral gardening/transplantasi; larva bot sebagai penyebar larva yang siap untuk tumbuh sebagai restorasi terumbu karang; Artificial intelegent untuk identifikasi, tingkah laku, tracking sehingga mempermudah konservasi; assisted evolution dengan menciptakan super coral baik dengan selective breeding, symbiont modification, trans-generational acclimatization, intragenerational acclimatization untuk menstabilkan berbagai generasi ; photogrammetry sebagai pemetaan secara spasial sehingga dapat memonitor perubahan sekecil mungkin dan memonitor jangka panjang; environtmental DNA untuk sinkronisasi sampel air dengan jenis karang yang dapat hidup didalamnya sehingga efektivitas penelitian; 3D printing dengan bioplastik atau dengan tinta berbasis kalsium karbonat sehingga mampu meniru kompleksitas terumbu karang ; open access-fine scale mapping untuk monitoring global; Ultimate: Reduce Carbon Emission.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari pemateri kedua yang tidak kalah hebat yakni Bapak Dr. Dwi Sendi Priyono, M.Si., beliau menyampaikan materi Konservasi genetik sebagai upaya dalam menjaga biodiversitas dan mengurangi kepunahan spesies. Berdasarkan penjelasan Bapak Sendi, konservasi genetik merupakan konsep-konsep genetik yang digabungkan dengan teknologi modern untuk mengurangi ancaman kepunahan. Dengan mendalami konservasi genetik ini para peneliti mampu memonitoring fitness spesies, menghindari adanya hybrid (efek negative fertilisasi), memastikan taksonomi kelompok spesies, memastikan persebaran spesies endemik yang tepat, dan memberikan bukti foresik untuk litigasi, termasuk perburuan liar.
Pemaparan materi dari kedua pembicara ini sangat menarik dan bermanfaat sebagai pengetahuan dan contoh sikap dalam menghargai konservasi bagi masyarakat umum sebagai upaya perlindungan biodiversitas di Indonesia. Banyaknya pertanyaan dari audien merupakan bukti keseriusan belajar serta besarnya keingin-tahuan mereka terhadap ilmu biologi khususnya terkait tema yang telah disampaikan oleh pembicara.