Pada bulan Juni hingga November 2021 telah dilakukan program Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Hargowilis, Kulon Progo bersama kelompok Petani “Gunung Agung”. Kelompok Petani “Gunung Agung” merupakan kelompok warga yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani yang berada di Dusun Klepu. Dusun Klepu merupakan salah satu dusun di Desa Hargowilis dengan wilayah perbukitan dan bersebelahan dengan area Hutan Lindung Kulon Progo. Masyarakat umumnya bergantung pada hasil perkebunan, namun pendapatan masyarakat tersebut kurang menentu setiap bulannya. Tanaman hortikultura yang ditanam oleh masyarakat meliputi durian, kelengkeng, papaya, sawo, mangga, kelapa, nanas, jambu biji, rambutan, dan berbagai jenis tanaman lainnya dengan sistem polikultur.
Dusun Klepu memiliki ekosistem yang sesuai untuk budidaya lebah klanceng. Klanceng (Stingless bees; anggota Suku Melliponini) merupakan salah satu serangga penyerbuk yang banyak digunakan dalam upaya dalam peningkatan produksi buah oleh petani. Klanceng merupakan salah satu jenis objek yang dikembangkan dan diteliti oleh Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi. Pada tahun 2020 dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna, budidaya klanceng dikenalkan pada kelompok tani dan masyarakat Desa Hargowilis sebagai penyerbuk tanaman kelengkeng dengan konsep Integrated Farm. Program tersebut merupakan tindak lanjut dari pengadaan kelengkeng varietas ‘Sleman’ melalui program Program Hibah Bina Desa di Desa Hargowilis tahun 2019. Pengembangan usaha peternakan klanceng memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dari hasil – hasil budidayanya berupa madu, bee pollen, dan propolis yang bernilai jual tinggi.
Pada program Pengabdian kepada Masyarakat MBKM ini telah dilakukan pematerian mengenai budidaya klanceng dan pelatihan budidaya klanceng secara offline lengkap dengan booklet panduannya, serta pelatihan pengemasan dan pemasaran produk klanceng secara online. Sebagai penutup kegiatan PkM MBKM di Desa Hargowilis ini dilakukan evaluasi serta diskusi keberlanjutan program oleh Bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. selaku ketua tim program PkM-MBKM dengan lima Mahasiswa Fakultas Biologi UGM : Nabila Shafura, Nurul Hidayah, Yulfiza Evan, Wahyu Febriani, dan Uzda Nabila dengan kelompok Tani ‘Gunung Agung” pada hari Minggu, 5 Desember 2021 pukul 13.30 – 15.00 WIB. Diskusi yang dilakukan diantaranya adalah mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pelaksanaan pertanian, serta potensi yang bisa dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi masyarakat diantaranya adalah belum maksimalnya budidaya kelengkeng oleh masyarakat dimana pohon kelengkeng mengalami pertumbuhan yang lambat, kegagalan budidaya tanaman mata ikan sebagai bahan baku pellet ikan dengan kombinasi tepung maggot yang diduga terjadi akibat air PAM yang tercemar, serta kegagalan budidaya lalat BSF (Black Soldier Fly). Diperlukan adanya perbaikan sistem dan metode budidaya untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi pertanian lain yang bisa dikembangkan melalui program selanjutnya diantaranya adalah pemaksimalan budidaya kelengkeng, pengembangan peternakan ayam, serta pengembangan wisata pendidikan (edu-wisata) dengan di dukung kearifan lokalnya daerah Hargowilis. Salam lestari~