Dampak Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan warga Karangwuni Wates Kulon Progo untuk mengembangkan wilayahnya menjadi kawasan wisata pesisir dengan ekosistem yang seimbang dan dinamis. Aktivitas pembangunan di desa yang terletak di kawasan Pantai Glagah ini cukup masif dengan adanya Pelabuhan Tanjung Adikarto dan PT Jogja Magasa Iron (JMI) serta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sehingga kesadaran akan kelestarian lingkungan menggema di sebagian besar penduduk Karangwuni. Melalui pendirian Kelompok Tani Hutan (KTH) Wuni Lestari, masyarakat berharap wilayahnya bisa maju dan sejahtera namun kekayaan flora dan satwanya tetap lestari, tutur Pak Muhammad Subhan Ketua KTH yang diamini oleh Lurah Karangwuni Anwar Musadri.
Menggandeng Fakultas Biologi UGM, KTH Karangwuni sejak satu tahun terakhir intensif memulai berbagai program dengan pendampingan oleh Dosen Sistematika Hewan Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. Sebagai pijakan awal program, KTH menyelenggarakan sarasehan di Limasan Taman Kalurahan Karangwuni dengan tema “ Lestarikan Satwa dan Tanaman Pioneer Pantai Untuk Keseimbangan Ekosistem”. Acara ini dihadiri oleh lebih kurang 30 orang dari berbagai instansi/institusi/lembaga terkait di Kulon Progo dan dibuka oleh Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsono, M.Si. selaku perwakilan dari Pemda Kulon Progo dengan penyampaian sambutan sekaligus penanaman pohon sebagai simbol lestarinya flora dan satwa. Penanaman pohon dilanjutkan oleh perwakilan dari Fakultas Biologi UGM, BKSDA, DLHK, Polsek, Danramil, BBWSSO dan lain sebagainya.
Sebagai inti acara disampaikan materi oleh Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Abdul Razaq Chasani, Ph.D. dan Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. Dalam penyampaiannya, kedua dosen tersebut mengingatkan akan pentingnya keseimbangan ekosistem dengan memanfaatkan sekaligus melestarikan semua komponen hayati melalui konsep pembangunan berkelanjutan. Dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, makna konservasi adalah pemanfaatan dan pelestarian. Diskusi yang terjadi setelah adanya penyampaian materi berjalan aktif dan produktif karena menyinggung keterlibatan banyak pihak seperti pengelola DAS dari BBWSSO dan pengelola kawasan bandara dari PT Angkasa Pura. Berbagai pihak tersebut sangat berkepentingan dengan pelestarian lingkungan di kawasan yang akan dikembangkan oleh KTH Wuni Lestari sehingga disepakati untuk diadakan diskusi-diskusi lanjutan maupun kesepakatan-kesepatan mengenani pengelolaan lahan dan lingkungan.
Acara yang berlangsung dari pukul 9.30 sampai dengan 12.00 tersebut diakhiri dengan doa bersama agar Allah Swt. memberikan kemudahan dan kelancaran terlaksananya niat baik seluruh warga Karangwuni melalui KTH Wuni Lestari tersebut. Sebagai penutup, ketua KTH menyampaikan beberapa catatan sarasehan terkait dengan rencana program dan kegiatan pengembangan ke depan.