Sabtu 23 April 2022, Tim Pengabdian kepada Masyarakat program Merdeka Kampus Merdeka Belajar (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM, yang diketuai oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., kembali melaksanakan kegiatan lanjutan, yakni pembuatan awetan bahan pewarna alami makanan dalam berbagai bentuk. Dalam kegiatan ini melibatkan mahasiswa anggota tim, yakni Rheina Faticha, Fitri Nur Afifah, dan Indah Paramita Sari, beserta Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Malangrejo. Acara diadakan di Balai Padukuhan Malangrejo yang dimulai pukul 11.00 WIB. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh ketua KWT dan dilanjutkan dengan paparan oleh ketua tim.
Menurut paparan dari Ketua Tim, bahan pewarna alami dari tumbuhan, seperti umbi bit, bunga telang dan daun pandan, memiliki sifat yang mudah rusak atau mengalami pembusukan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pewarna alami perlu dibuat dalam bentuk awetan agar lebih tahan lama, namun tetap memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Cara pembuatan awetan bahan pewarna alami ini ada beberapa macam, antara lain dikeringkan, diserbukkan dan dibuat dalam bentuk pasta maupun sirup. Masing masing jenis bahan pewarna alami dari tumbuhan memiliki karateristik tertentu, misalnya, daun pandan tidak dapat dikeringkan di bawah terik matahari atau dalam oven, karena aroma pandan, dari minyak atisiri yang dikandung, akan munguap, sehingga dapat mengurangi rasa dan aroma pandan. Bunga telang tidak memiliki aroma yang kuat, sehingga dapat dikeringkan dengan menjemur di bawah terik matahari atau dalam oven dengan suhu kurang dari 60°C. Umbi atau buah bit memiliki kondisi yang berbeda dengan pewarna alami pandan dan telang, umbi bit lebih cocok jika dibuat sebagai sirup yang dapat disimpan lebih lama. Selain itu, sirup bit dapat digunakan untuk membuat berbagai minuman dan juga dapat ditambahkan dalam pembuatan makanan seperti puding atau bubur sumsum, maupun makanan jajanan lainnya.
Acara inti kegiatan ini, yakni pembuatan awetan pewarna alami umbi bit, bunga telang dan daun pandan bersama Ibu-ibu KWT Malangrejo. Pada kegiatan ini, Ibu-ibu KWT dibagi menjadi tiga kelompok untuk membuat pewarna alami, yaitu membuat sirup bit (Sirbit), sirup telang (Sirtel), pasta pandan, dan serbuk pewarna dari telang, dan masing-masing kelompok dapat saling bergantian. Pembuatan pasta pandan dan sirup pewarna alami dilakukan berdasarkan resep yang telah dibuat oleh Anggota Tim Mahasiswa. Pembuatan sirup bit diawali dengan memblender bit dengan menambahkan air hingga menjadi halus. Cairan bit diperoleh dari penyaringan dengan saringan halus atau kain, dan ditampung dalam panci. Selanjutnya, ditambahkan gula dengan takaran sesuai resep dan diaduk hingga rata. Adonan dapat ditambahkan daun pandan untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih disukai. Adonan dipanaskan dengan api sedang hingga mendidih dan tetap diaduk selama proses pemasakan. Seperti halnya umbi bit, bunga telang juga dapat dibuat dalam bentuk sirup telang. Pembuatan sirup telang hampir sama dengan pembuatan sirup bit, namun tidak dilakukan pemblenderan.
Bentuk awetan pewarna alami lainya yang dibuat, yakni pasta pandan dan serbuk kering bunga telang. Pembuatan pasta pandan diawali dengan memotong daun pandan hingga kecil. Potongan pandan lalu diblender dengan menambahkan air masak sesuai resep. Selanjutnya, dilakukan penyaringan dan hasil saringan dimasukkan dalam toples bersih dan disimpan dalam almari pendingin (kulkas) selama tiga hari, hingga terbentuk dua lapisan (lapisan bening dan endapan pandan). Endapan pandan yang terbentuk itulah yang akan digunakan sebagai pasta pandan dan dapat disimpan dalam almari pendingin. Pembuatan serbuk pewarna telang, dimulai dari bunga telang yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari atau yang dikeringkan dalam oven, dilihat kondisi tekstur bunga kering tersebut yang terasa krispi (mudah hancur). Setelah telang kering diblender hingga halus, dan disaring hingga menjadi serbuk halus.
Hasil pembuatan awetan pewarna alami, masing-masing dimasukkan dalam wadah yang sesuai, untuk sirup dan pasta pandan sebaiknya disimpan dalam wadah berbahan gelas yang sudah disterilkan, sedangkan yang awetan kering disimpan dalam wadah yang kedap udara. Bahan pewarna alami yang sudah dalam bentuk awetan tersebut dapat disimpan hingga 6 bulan tergantung kondisi pemakaian dan penyimpanan.