Indonesia merupakan negara kaya dengan keanekaragaman hayati (A Mega Biodiversity Country). Diketahui sebanyak 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat obat dan kurang lebih 300 spesies digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh industri obat tradisional. Oleh karena itu keanekaragaman hayati tumbuhan yang ada di Indonesia merupakan aset dan sumber daya yang harus dipelihara dan dikelola untuk dapat menjadi warisan leluhur dan bermanfaat bagi masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan. Salah satu upaya pelestarian tanaman obat adalah dikembangkannya Taman Obat Keluarga atau disingkat menjadi TOGA.
Dalam rangka pengenalan tanaman obat, tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2022 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. serta melibatkan 2 mahasiswa, yaitu Anthony Jovian Saputra dan Yuana Nindi Astisa melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait TOGA pada Sabtu, 29 Mei 2022 pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Kepuh Kulon RT 001, Kelurahan Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Dipilihnya Dusun Kepuh Kulon RT 001 Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena masyarakatnya yang telah mampu memanfaatkan potensinya di berbagai kegiatan diantaranya budidaya kembang telang, pembuatan emping melinjo, pembuatan paving block dan lain-lain. Selain itu, Dusun Kepuh Kulon memiliki struktur penduduk dengan mayoritas usia produktif berkisar 15-58 tahun serta mayoritas telah menempuh pendidikan SLTA (Data Monografi Desa Wirokerten 2018). Dengan begitu, diharapkan beberapa hal tersebut nantinya dapat mendorong terwujudnya pengoptimalan potensi tanaman obat keluarga bernilai ekonomi di Dusun Kepuh Kulon, Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Bernilai Ekonomi”. Namun sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan Ibu Hj. Rachmawati selaku Lurah Wirokerten serta Bapak Sunartono selaku Dukuh Kepuh Kulon yang berlangsung di Balai Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul (Rabu, 6 April 2022). Pertemuan tersebut membahas terkait mekanisme pelaksanaan kegiatan serta penjelasan potensi di Wirokerten khususnya Padukuhan Kepuh Kulon.
Agenda kegiatan pemberdayaan dimulai dengan pengadaan survey warga Kepuh Kulon RT 001, Kelurahan Wirokerten, Kabupaten Bantul dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana potensi serta pengetahuan warga terkait Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hasil survey diolah dan disajikan dalam bentuk data serta digunakan sebagai dasar pembuatan materi sosialisasi yang akan dilakukan pada agenda kegiatan selanjutnya.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Minggu, 29 Mei 2022 pukul 09.00-11.00 dan bertempat di Joglo milik salah satu warga, diikuti sebanyak 25 warga. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan sambutan Ibu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. selaku ketua PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bapak Zamzuri selaku Ketua RT 001 serta Bapak Sunartono selaku Dukuh Kepuh Kulon. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi sosialisasi oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM yaitu Anthony Jovian Saputra dan Yuana Nindi Astisa. Materi sosialisasi yang disampaikan meliputi Latar belakang diperlukannya peran serta masyarakat dalam pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA); Pengertian, Manfaat, serta Tujuan TOGA secara umum; dan Macam-macam TOGA beserta cara pemanfaatannya untuk obat dan cara bertanam. Acara ini dimeriahkan dengan pembagian doorprize bagi warga yang interaktif saat acara sosialisasi berlangsung. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk menambah pengetahuan warga mengenai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) khususnya cara pengolahan serta cara bertanam.
Kegiatan PkM MBKM di Kepuh Kulon RT 001 dilanjutkan dengan penanaman tanaman pada hari Sabtu, 11 Juni 2022. Penanaman tanaman obat secara simbolis dilakukan oleh Bpk Ketua RT dilanjutkan dengan pembagian tanaman obat kepada 55 warga Kepuh Kulon RT 001 yang meliputi pohon salam, pohon jeruk purut, temulawak, kunyit, sereh merah, serah hijau dan pegagan sebanyak 185 tanaman. Pada acara tersebut juga dilakukan pembagian booklet tanaman obat sebagai pedoman warga mengoptimalkan penggunaan tanaman obat di keluarga.