Pada hari Minggu, 3 Juli 2022, Tim Gama Wader Fakultas Biologi UGM mengunjungi beberapa lokasi mitra, diantaranya kolam budidaya milik Pak Sukidi di Kecamatan Maguwo, kolam budidaya milik Pak Thomas di Kalasan, BPTPB Cangkringan, dan ke kolam budidaya milik Pak Santo di Turi. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan survei lokasi dan koordinasi dengan kemitraan setempat dalam pengembangan budidaya ikan wader pari. Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni implementasi teknik pemijahan ikan, produksi telur dan budidaya ikan wader pari serta pembuatan produk pascapanen. Sejauh ini, progres yang sudah dilaksanakan di tiap kemitraan adalah tiap kemitraan mempunyai indukan kecuali Bapak Thomas yang masih dalam tahap pembuatan kolam terpal sebagai tempat budidaya dan pemeliharaan ikan wader pari.
Kegiatan di setiap kemitraan di awali dengan diskusi yang dibuka oleh Ketua Tim Gama Wader, Gizela Aulia Agustin. Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat banyak potensi dari tiap kemitraan, dimana dari mitra yang berada di Maguwo oleh Pak Sukidi mempunyai banyak indukan dan juga menyanggupi untuk melakukan pemijahan selama 2 minggu sekali kemudian pemanenan telur ikan wader. Berdasarkan dari mitra yang berada di Kalasan oleh Pak Thomas masih berada di tahap pembuatan kolam dan juga pembahasan mengenai budidaya ikan wader pari yang dibahas bersama beberapa warga yang tinggal di daerah Pak Thomas, desa tersebut juga memungkinkan untuk melakukan budidaya ikan wader pari. Selain mempunyai lahan yang cukup luas, pak Thomas juga memiliki pengalaman dalam budidaya ikan, salah satunya ikan lele. Namun, Pak Thomas masih memiliki kendala dalam pembudidayaan ikan wader pari karena belum mempunyai tempat budidaya untuk pengembangan ikan wader pari. Oleh karena itu, dalam tahap ini Pak Thomas hendak mempersiapkan terlebih dahulu tempat pembudidayaan ikan wader pari dan setelah itu akan dilakukan koordinasi dan pemantauan lebih lanjut oleh Tim Gama Wader. Selanjutnya, dilakukan pemantauan di BPTPB (Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya) bersama Pak Yudi yang mempunyai banyak kolam yang mampu menampung budidaya ikan wader pari, namun saat ini Pak Yudi masih terkendala di dalam sumber daya manusia, dan belum pernah memanen telur, saat ini masih memiliki beberapa indukan, namun belum difokuskan untuk pengembangan lebih lanjut untuk budidaya ikan wader pari. Kunjungan terakhir dilakukan di tempat pak Santo di daerah Turi, dimana pak Santo memiliki lahan yang sangat bagus dalam budidaya ikan wader pari, dan juga mempunyai teknologi kincir angin untuk pengoptimalan pemberian oksigen kepada ikan, Pak Santo menyanggupi melakukan budidaya ikan wader pari dengan menggunakan kincir angin namun harus dipastikan bahwa jumlah ikan yang ada harus lebih banyak minimal sekitar 1.000 ekor ikan, agar dapat melakukan budidaya ikan wader pari dengan menggunakan teknologi kincir angin.