Pada Rabu, 20 Juli 2022 telah berlangsung acara Sosialisasi Teknologi Tepat Guna dengan mengangkat judul Pengembangan Budidaya Maggot Sebagai Pakan Alternatif di Kawasan Ekowisata. Sosialisasi ini merupakan hasil Kolaborasi Tim Teknologi Tepat Guna (TTG) Fakultas Biologi-Fakultas Pertanian UGM dengan Tim KKN-PPM UGM Periode 2 2022 Unit YO-018 yang didadakan secara luring di aula selatan Balai Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Sosialisasi ini dihadiri oleh 38 peserta dari berbagai kategori usia dan profesi, dari pelajar hingga ASN dan petani dari empat pedukuhan, yaitu Kanten, Kalangan, Karangtengah, dan Pucunggrowong, Kapanewon Imogiri. Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai salah satu media untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan motivasi masyarakat dalam membudidayakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau biasa dikenal dengan sebutan maggot. Wawasan mengenai budidaya maggot penting untuk dimiliki masyarakat berbagai kalangan di berbagai wilayah karena dapat menjadi solusi atas permasalahan banyaknya limbah organik padat, baik dari rumah tangga maupun ternak. Topik yang diangkat dalam sosialisasi ini juga sejalan dengan program bantul Bebas sampah.
Sosialisasi ini berlangsung selama dua jam, yaitu dari pukul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB. Acara dibuka oleh pembawa acara, Sdr. Adhita Virya Akmilius Lala, yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Dosen Pembimbing Lapangan Tim KKN-PPM UGM Periode 2 2022 Unit Yo-018, Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D. disambung dengan sambutan dari Bapak Wijayanto, selaku perwakilan dari Lurah Kalurahan Kebonagung. Setelah itu, dilanjut dengan sesi pemberian materi oleh pembicara pertama yaitu Bu Pipit Noviyani, S.Si dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM dengan materi mengenai “Budidaya Maggot Skala Komunal dan Rumah Tangga”. Kemudian dilanjut dengan pemaparan materi oleh pembicara kedua yaitu Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si dari Fakultas Biologi UGM dengan materi “Budidaya Maggot dengan Berbagai Limbah Organik Padat Ternak, Terutama Kotoran Ayam”. Setelah pemaparan materi, peserta dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan maupun feedback. Kemudian dilanjutkan dengan sesi quiz. Pada sesi tersebut, masing-masing narasumber memberikan satu pertanyaan yang dijawab oleh peserta yang telah mengangkat tangannya. Setelah itu, satu peserta yang mengajukan pertanyaan dan dua orang peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dipersilakan maju ke depan untuk menerima doorprise. Setelah itu, acara memasuki sesi pemberian bingkisan kepada semua narasumber, dilanjut dengan dokumentasi dan diakhiri dengan penutup.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan lancar dan interaktif. Saat narasumber pertama menunjukkan beberapa peraga, yaitu wadah dan ember budidaya maggot, baby maggot, serta prepupa lalat BSF, peserta sosialisasi tampak sangat antusias mengamatinya. Selain itu, terdapat peserta yang membagikan pengalamannya dalam berusaha untuk memulai budidaya maggot. Sharing dari salah satu peserta tersebut cukup menarik dan menyita perhatian pesreta yang lain. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangkitkan semangat masyarakat untuk melakukan budidaya maggot sehingga permasalahan limbah organik sedikit demi sedikit dapat ditangani sekaligus dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat.