Sarasehan mengenai “Budidaya Bunga Telang dan Pemanfaatan Pembuatan Minuman Fermentasi di Dusun Kadirojo II, Desa Purwamartani, Kalasan, Sleman” yang diselenggarakan hari Minggu tanggal 7 Agustus 2022 (10.00-12.00) merupakan kegiatan pengabdian kerjasama antara Fakultas Biologi dan mahasiswa KKN-PPM UGM YO051 Periode II, tahun 2022. Pada kegiatan tersebut dua wakil dari Fakultas Biologi terlibat sebagai narasumber kegiatan yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi, M. Sc. St dan Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng.
Kegiatan sarasehan ini dihadiri oleh Ketua RT (02, 03, 04, 07, dan 08), Ketua Panitia Sarasehan (Eva Naifah Alfiani), dan masyarakat dengan jumlah total sebanyak 22 orang. Kegiatan sarasehan tersebut diawali dengan pemaparan materi dan dilanjutkan diskusi yang dipandu oleh Erwinda Ayu Pradini sebagai moderator. Materi yang disampaikan pembicara dalam sarasehan mencakup: (1). Budidaya bunga telang, (2). Pemanfaatan pembuatan minuman fermentasi. Pada pemaparan tentang budi daya tanaman telang dijelaskan oleh narasumber bahwa tanaman telang mudah tumbuh dan dapat membantu menyuburkan tanah karena adanya bintil akar yang dapat menambat nitrogen udara. Namun demikian tanaman telang bentuk pertumbuhannya menjalar sehingga dalam perawatan tanaman diperlukan ajir atau para-para. Pertumbuhan tanaman dapat dibatasi melalaui pemangkasan tunas pucuk atau aplikasi growth retardant. Bunga telang yang sudah mekar dapat dipanen dan langsung dimanfaatkan untuk pewarna makanan atau minuman. Jika jumlah bunga yang dipanen banyak dapat dikeringkan dan disimpan untuk jangka waktu tertentu. Ekstrak bunga telang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama untuk menjaga kesehatan mata. Narasumber kedua menjelaskan pigmen antosianin bunga telang telah berhasil dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada pembuatan beberapa bahan pangan antara lain nasi, permen, es lilin, serta pembuatan produk fermentasi berupa kombucha, yoghurt telang, tape dan tempe. Narasumber juga menjelaskan bagaimana cara memelihara dan mengembangbiakan starter mikroorganisme yang berperan dalam proses pembuatan produk fermentasi tersebut. Selain itu juga dijelaskan bahwa pewarna alami bunga telang sangat potensial digunakan sebagai bahan non pangan berupa kosmetik yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Selama kegiatan sarasehan, peserta sangat antusias mengikuti penjelasan dan banyak diskusi terkait budidaya, pemasaran maupun pengolahan sebagai produk fermentasi, serta kosmetik. Pihak pedukuhan sangat berterima kasih, melalui kegiatan ini warga masyarakat menjadi lebih paham bagaimana budidaya bunga telang yang baik, pengolahan, serta pemanfaatan melalui fermentasi menggunakan bantuan mikroorganisme.