Melalui perjanjian kerjasama yang sudah dilakukan, Fakultas Biologi UGM aktif mendampingi pengembangan Kampung Satwa di Kedung Banteng Sumberagung Moyudan Sleman sebagai tujuan wisata pendidikan berbasis alam dan lingkungan. Melalui pendanaan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Pendidikan bagi Pembangunan Berkelanjutan DPKM UGM Tahun 2022, tiga Dosen Fakultas Biologi UGM Abdul Razaq Chasani, Ph.D., Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. dan Donan Satria Yudha, M.Sc., bersama Siti Aisah, S.Si., M.Si dari Prodi Biologi Fakultas Saintek UIN Suka Yogyakarta berhasil melakukan rintisan “Sekolah Ekologi”.
Pembentukan “Sekolah Ekologi” merupakan rangkaian dari pelaksanaan hibah dari tahun sebelumnya yang diawali dengan pembuatan home page dan education page Website Kampung Satwa beserta Services Hosting yang digunakan serta Channel Kampung Satwa TV pada Tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2021, program lebih difokuskan pada pembuatan beberapa konten edukatif bagi para pengelola wisata berbasis alam dan lingkungan serta untuk khalayak umum. Konten edukatif tersebut adalah Manten Invasif (https://www.youtube.com/watch?v=azAUkspnQWQ&t=16s) untuk mengingatkan bahaya ikan invasif di perairan Indonesia dan Mancing Pondasi (https://www.youtube.com/watch?v=nsRxfQQfqR4) untuk mengingatkan betapa tidak ramahnya bangunan talud bagi kehidupan sungai di Indonesia. Serta yang terbaru pada tahun 2022 ini adalah Ringin (https://www.youtube.com/watch?v=7-f_6IxZp8k), yang mengajak manusia untuk peduli dengan alam walaupun hanya berupa 1 pohon.
Sebagai komitmen kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa maka “Sekolah Ekologi” dibentuk sebagai rintisan forum pendidikan dan tukar pengalaman antara praktisi dan akademisi. Walaupun belum ada ujud fisik sekolah, tetapi melalui program hibah ini sudah disusun modul pembelajaran tentang Dasar-dasar Ekologi bagi para pengelola Pokdarwis Alam Agung Lestari di Desa Sumberagung. Proses pembelajaran dilakukan melalui kajian dan diskusi setiap bulan di lokasi masing-masing Desa Wisata di Sumberagung secara bergiliran.
Dalam pembukaan “Sekolah Ekologi” yang juga dihadiri oleh Panewu Moyudan Harsowasono, Kepala DLH Sleman Epiphana Kristiyani, Dispar Sleman Wasita, BKIPM Yogyakarta Alexander Wicaksana, Ketua Pokdarwis Alam Agung Lestari Suparman, dan pengelola desa wisata serta masyarakat Kampung Satwa disepakati untuk mensukseskan program ini. Diharapkan setiap pengelola desa wisata di Desa Sumberagung akan mendapatkan bekal yang cukup untuk mengembangkan wisata di wilayahnya melalui pembelajaran di rintisan Sekolah Ekologi ini.