Penelitian dalam bidang Kesehatan pada umumnya terbagi atas dua bagian berdasarkan tempat kegiatan penelitiannya. Penelitian tersebut terdiri atas penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Pada penelitian lapangan terdiri atas pengambilan sampel penelitian dan biasanya dilengkapi dengan kuesoner. Pada kesempatan ini, saya akan menguraikan kegiatan penelitian kami mulai dari persiapan penelitian hingga penelitian lapangan di Pulau Bungin, NTB. Judul penelitian kami adalah “Profil Resistansi Antimikroba Bakteri Streptococcus pneumoniae Pada Populasi Suku Bajo di Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat”. Penelitian ini mendapatkan dana dari Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi (PEE). Penelitian ini adalah menjadi sumber data untuk menyusun Disertasi pada program Doktor by research, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) atas nama Yustinus Maladan.
Sebelum terjun ke lapangan, dalam hal ini pengambilan sampel di Pulau Bungin, kami melakukan koordinasi-koordinasi teknis pelaksanaan penelitian di lapangan. Koordinasi ini dihadiri oleh Tim Peneliti Kelompok Riset Patogenitas Bakteri Pada Manusia, Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman dan tim yang telah direkrut secara khusus di lokasi penelitian. Tim yang direkrut adalah tenaga yang sudah terbiasa berhubungan dengan masyarakat pulau Bungin. Dalam penelitian ini kami merekrtut tenaga kesahatan di Puskesmas yang sudah menguasai di sekitaran lokasi penelitian. Hal ini akan mempermudah Tim dalam melakukan penelitian di lapangan.
Dalam kegiatan ini kami mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis diantaranya adalah run down kegiatan di lapangan, persiapan logistik, pengecekan surat perijinan, pengecakan instrument seperti kuesoner, bahan kontak dan reagen. Selain itu juga dilakukan pembagian tugas di lapangan sehingga, penelitan dapat berjalan efisien. Setelah tahapan persiapan dianggap sudah siap dan perijinan sudah selesai baik Ijin Etik maupun ijin-ijin yang terkait maka kegiatan penelitian lapangan siap kami laksanakan.
Rute perjalan yang kami tempuh menuju ke Pulau Bungin yaitu mulai dari Bandara Sukarno-Hatta, transit satu kali di Lombok kemudian menuju Sumbawa. Dari kota Sumbawa menuju Pulau Bungin dengan transportasi darat sekitar 2 jam. Setelah itu kami melakukan sosialisasi kegiatan Peneltian ke Pihak Puskesmas. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 17 November 2022 di Puskesmas Alas. Dalam sosialisasi tersebut kami juga mengundang Kepala Desa Pulau Bungin, Pihak Keamanan dan Kader-Kader yang membantu pelayanan Kesehatan di Pulau Bungin. Pemaparan kegiatan peneltian disampaikan oleh Ketua Kelompok Riset Patogenitas Bakteri Pada Manusia, Bapak Dodi Safari, S.Si, PhD. Untuk pemaparan kriteria inklusi dan ekslusi serta ijin Etik Penelitian dismapaikan oleh Yustinus Maladan.
Dalam kegiatan ini juga turut hadir kolaborator penelitian kami, Dr.dr Ari Prayitno, SpA(K) dari Departemen Kesehatan Anak, RSCM/FKUI. Beliau memberikan pemaparan mengenai penyakit pneumonia serta memberikan training pengambilan apusan (Swab) nasofaring kepada anggota penelitian yang bertugas mengambil swab pada anak-anak. Selain itu dalam peneltian ini diperkuat oleh dr. Rosantia Sarassari, Sp.MK., Ph.D yang sudah berpengalaman di bidang mikrobiologi Klinis.
Setelah kegiatan sosialisasi dan training kepada anggota Tim, maka pengambilan sampel siap dilaksanakan. Pengambilan sampel dilaksanakan di Pulau Bungin pada tanggal 18 November 2022. Kegitan ini bertepatan dengan kegitan Posyandu anak-anak di Pulau Bungin sehingga dalam kegiatan ini juga dilakukan imunisasi oleh Pihak Puskesmas Alas. Pada proses wawancara juga turut dibantu oleh kader-kader setempat untuk memudahkan komunikasi dengan responden.
Dengan adanya persiapan yang matang, sosialisasi dan Kerjasama Tim di lapangan, kigiatan ini dapat berjalan dengan lancer. Pada kegiatan ini berhasil dikumpulkan 95 sampel apusan nasofaring yang dikerjakan untuk tahapan penelitian selanjutnya. Semoga sharing kegiatan kami ini memberikan manfaat bagi para pembacanya.