Divisi konservasi Biology Orchid Study Club (BiOSC) menyelenggarakan diskusi online NGOPI : Ngobrol Perkaran Konservasi dengan tema “Konservasi Anggrek dan Pengenalan iNaturalist sebagai Sarana Strategi Konservasi” pada hari Sabtu, 30 Mei 2020. Walaupun diadakan di tengah pandemi COVID-19, kegiatan ini menarik antusiasme dari masyarakat. Tercatat selama 2 jam berjalannya diskusi, peserta yang hadir mencapai 150 orang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga dari Malaysia.
Melalui sambutannya, Pembina BioSC Dr. Endang Semiarti, M.S.,M.Sc. menyampaikan harapan terhadap BiOSC dan pelestarian anggrek di Indonesia untuk ke depannya. Diskusi menghadirkan dua pembicara yaitu I Made Saka Wijaya, S.Si., M.Sc. yang merupakan Dosen Universitas Udayana, Bali dan Alumni Ekspedisi NKRI serta Naufal Urfi Dhiya Ulhaq, Mahasiswa S1 Biologi UGM yang saat ini merupakan Top Observer Indonesia dan Curator iNaturalist. Dengan moderator Muhammad Daffa ‘Irvani (Staff Divisi Konservasi BiOSC) Saka Wijaya menceritakan pengalaman saat terlibat dalam ekspedisi NKRI selama 6 bulan di Pulau Seram untuk mengamati keragaman anggrek di Pulau Seram Utara, sekaligus menjelaskan pentingnya eksplorasi sebagai upaya awal untuk konservasi anggrek alam. Pada sesi 2, Naufal Urfi Dhiya Ulhaq menuturkan bahwasanya iNaturalist merupakan salah satu bentuk sarana citizen science, yaitu sarana yang mendukung masyarakat secara umum untuk terlibat langsung dalam pengembangan sains, dan dalam hal ini adalah upaya konservasi makhluk hidup.
Menurut Koordinator Keilmuan BiOSC 2020 Amru Rizal Basri, tujuan diskusi untuk membangkitkan awareness anggota BiOSC khususnya, dan mahasiswa pada umumnya agar lebih mengenal dan mencintai potensi biodiversitas Indonesia dapat tercapai. Terlihat dari ungkapan kesan dan pesan salah satu peserta diskusi, Vincent Timotius yang menyampaikan bahwa seminar ini mampu memberikan informasi mendalam mengenai kegiatan konservasi anggrek Indonesia serta pentingnya pengenalan iNaturalist.