Yogyakarta– Jama’ah Mahasiswa Muslim Biologi UGM mengawali pertemuan dengan mahasiswa/i baru Fakultas Biologi UGM melalui First Gathering dan Technical Meeting KIP 2015 pada hari Jum’at, 28 Agustus 2015. First Gathering dan Technical Meeting KIP 2015 dilaksanakan di Ruang Biologi Dasar Atas Barat dan dimulai pukul 14.00. Pertemuan ini dimoderatori oleh Andi Alfi Syahrin (2014). Meskipun udara dan cuaca cukup panas, mahasiswa/i baru angkatan 2015 terlihat tetap semangat dalam menyambut datangnya KIP 2015.
KIP (Kajian Islam Pekanan) 2015 merupakan program pendampingan dan pembentukan karakter cendekiawan muslim berkarakter rabbani dengan sistem macro-teaching dan menghadirkan pembicara yang insyaAllah berkompeten di bidangnya. KIP bersifat wajib bagi mahasiswa baru Fakultas Biologi UGM 2015 dan juga terbuka untuk umum. KIP dilaksanakan sekali dalam sepekan selama tiga bulan dengan membahas 4 tema besar, yaitu Islam Saintis, Islam Kontemporer, Islam Entrepreneur, dan Islam Klasik. Program ini sudah disetujui oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Kelulusan dari program ini akan dibuktikan dengan adanya sertifikat KIP. Adanya sertifikat KIP, adalah salah satu syarat pengambilan mata kuliah wajib Agama Islam di semester 7. Apabila ada mahasiswa/i yang tidak lulus, ia harus mengulang KIP tahun depan. Adapun KIP 2015 ini diketuai oleh Hendy Eka Putra (2013).
Pada First Gathering dan Technical Meeting KIP 2015 dijelaskan mengenai teknis pelaksaan KIP, tata tertib KIP, timeline KIP, dan pembagian pemandu. Teknis pelaksanaan KIP dijelaskan oleh tim acara yang diwakili oleh Ahmad Ardi (2014), sedangkan tata tertib, timeline KIP, dan pembagian pemandu dipaparkan oleh tim kurikulum yang diwakili oleh Muhammad Siswantoro (2014).
First Gathering dan Technical Meeting KIP 2015 diakhiri pada saat waktu sholat ashar tiba. Harapannya, setelah dilaksanakannya First Gath dan TM ini dapat menambah informasi mengenai KIP 2015 untuk Gadjah Mada Muda Biologi 2015 serta menambah semangat untuk menghadiri pertemuan KIP selanjutnya.
“Yang paling penting adalah ‘niat’ dalam menghadiri KIP. Luruskan niat hanya mengharap ridho Allah SWT”. – Muhammad Siswantoro.
(FNK/BiMO)