Untuk pekan ini, KIP yang ke-7 bertema “Bukti Cinta Kepada Saudara Kita di Penghujung Usianya” dimana Ustadz Sayid sebagai pembicara. KIP ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Oktober 2016 di Ruang V Fakultas Biologi UGM pukul 16.00. Sore ini, meskipun hujan deras, mahasiswa 2016 tetap antusias datang ke Ruang V untuk mengikuti KIP. Ustadz Sayid datang tepat pukul 16.00, beliau mengingatkan untuk berdoa saat hujan dan memperkenalkan diri sebelum mengisi pematerian.
Mencintai sesama muslim, salah satu buktinya adalah mengurus jenazah mereka di penghujung usianya. Ustadz Sayid menyampaikan potongan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi “Tidaklah bagimu dikatakan beriman sebelum kau mencintai saudaramu yang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri”. Salah satu cara kita mencintai saudara sesama muslim, maka saat ada saudara yang meninggal, maka hukumnya adalah fardhu kifayah untuk memandikannya, mengkafaninya, menyolatkannya, dan menguburkannya. “Segala yang hidup pasti akan merasakan mati.” Ustadz menyampaikan dengan mengutip sebuah ayat, bahwa sebagai hamba Allah, “Jangan sekali-sekali kau mati kecuali dalam keadaan islam.”
Saat mendekati kematian, maka daun telinga akan layu, cahyanya akan pucat, dan saat berbaring telapak kakinya tidak tegak. Ciri yang lainnya, saat diajak berbicara maka tidak akan memperhatikan atau tidak memandang lawan bicaranya karena dunia sudah dipalingkan. Orang yang meninggal dunia, maka rohnya sudah ada di alam barzah, sedangkan jika ada yang “datang” atau menampakkan diri pdahal sudah meninggal, maka sejatinya itu adalah qorin dari sang jenazah.
Saat ada orang yang akan meninggal, sebenarnya syaitanpun mempelajari tanda-tandanya. Oleh karena itu syaitan akan mengganggunya sehingga seseorang itu mati dalam keadaan kafir. Untuk itu sebagai kaum muslim, harus mengetahui tanda-tanda kematian agar mampu mendampingi saudara sesama muslim ketika dipenghujung usianya dan menuntunnya untuk megucapkan dua kalimat syahadat. Ketika di dalam kubur, akan ada dua golongan, yaitu golongan yang akan menjadi ahli surga dan golongan yang menjadi ahli neraka. Sebagai penutup, Ustadz Sayid mengutip sebuah hadist “Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat mati dan akan menyambut kematiannya dengan amal yang sholih”.
KIP ini diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh peserta dan pembicara. Kemudian sebelum ditutup diberikan beberapa pengumuman oleh ketua KIP 2016 yaitu Rendi Mahadi (Bio 2013). Harapannya kegiatan ini dapat berlangsung semakin baik setiap minggunya juga dapat menarik masa lebih banyak, sehingga tidak hanya ilmu duniawi yang diterima oleh masyarakat biologi, tapi juga terisi oleh ilmu akhirat. Wallahu a’lam..