KIP kali ini, berbeda dengan KIP yang sebelumnya. Apabila biasanya KIP menyuguhkan suatu tema kemudian dipaparkan oleh pembicara, kali ini KIP diisi dengan “menonton film bersama.” Kemudian, mahasiswa diharap mampu mengambil pelajaran dan hikmah yang ada di film tersebut. Menonton film bersama ini, diharapkan mampu mengurangi kejenuhan mahasiswa dalam mengikuti rangkaian KIP. Film yang diputar berjudul Darul Quran. Film ini menghadirkan seorang pemuda sebagai tokoh utama dan sahabatnya. Pemuda tersebut yang sangat gemar membaca novel dan komik tapi dia tak pernah membaca Al-Quran, dia meninggalkan Al-Quran selama empat tahun. Suatu ketika, sahabatnya datang di tempat tinggalnya dan menemukan Al-Quran yang tergeletak di kolong tempat tidur dan telah berdebu dan meminjam Al- Quran tersebut. Hari berikutnya, pemuda tersebut pergi untuk membeli makan. Saat di warung, tokoh A banyak membicarakan permasalahan yang ada di Indonesia. Bapak penjual makanan berpendapat bahwa sebenarnya yang perlu diperbaiki adalah kesadaran para pemuda dengan apa yang sudah diberikan oleh Allah untuk memfasilitasi manusia, digunakan dengan sebaik-baiknya. Pemuda tersebut pulang. Masih dengan kebiasaannya, pemuda tersebut membaca komik dan novel untuk menghabiskan waktu. Hari demi hari, dia melakukan kegiatan yang sama. Lalu pemuda itu merenung tentang apa yang dikatakan oleh bapak penjual makanan di warung. Akhirnya, pemuda tersebut sadar dan mulai membaca AL-Quran dan membaca maknanya. Mulai hari itu, pemuda tersebut meruntinkan lagi untuk membaca Al-Quran dan mengajak sahabatnya untuk membaca Al-Quran.
Video yang kedua, berjudul Cinta Subuh. Video tersebut tentang kehidupan seorang pemuda yang bernama Arga, yang sulit untuk bangun pagi dan sholat subuh tepat waktu. Suatu hari, perempuan yang dia sukai, marah padanya karena berkali-kali dibangunkan lewat telepon untuk sholat subuh, akan tetapi tidak bangun. Semenjak saat itu, mereka saling tidak berhubungan. Pada suatu pagi, Ayahnya menelfon dan meminta Arga untuk segera mencari pekerjaan. Ayahnya berkata padanya untuk tidak membiayai kehidupannya lagi. Arga sudah mencari pekerjaan akan tetapi masih tidak mendapatkan pekerjaan. Disisi lain, perempuan yang dia sukai, masih tidak bisa dihubungi. Akhirnya dia termotivasi dan tersadar bahwa dia harus berubah. Akhirnya dia meminta teman satu kosnya yang rajin untuk sholat subuh, untuk membangunkannya agar bisa sholat subuh. Awalnya Arga memang masih susah dibangunkan, lambat laun, akhirnya Arga bisa bangun subuh tanpa dibangunkan dan rutin sholat subuh jamaáh di masjid. Hari-harinya pun berubah, dia mulai diterima kerja. Suatu ketika, perempuan yang dulu dia sukai, mencari dia untuk mengetahui kabarnya. Akan tetapi saat perempuan datang di kosnya, Arga sudah pindah karena dari tempat kerjanya, dia ditempatkan di luar Jawa. Selang beberapa lama, Arga dipertemukan dengan perempuan yang dia sukai. Pada saat itu, dia sudah mempersiapkan dirinya untuk meminangnya.
Setelah diputar kedua video tersebut, tiga mahasiswa yang tersdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan, diminta untuk mereview film-film tadi dan menyampaikan hikmah apa yang dapat mereka ambil dari kedua film tersebut. Setelah itu, ketua pelaksana KIP, menyampaikan kesimpulan apa yang bisa didapatkan dari kedua film tersebut. Sebagai seorang muslim, tidak seharusnya meninggalkan atau tidak menyempatkan membaca Al-Quran dan harus selalu berusaha untuk selalu sholat tepat waktu. Harapannya KIP ini mampu memberikan inspirasi bagi mahasiswa agar bisa mengaplikasikan hikmah yang di dapat. Selain itu, harapannya KIP yang akan datang bisa lebih baik lagi dan menghadirkan materi-materi yang penting, akan tetapi tidak membuat jenuh bagi para mahasiswa.