Meskipun telah memiliki nama dan prestasi yang cukup besar di dunia pendidikan, Universitas Gadjah Mada kerap aktif dalam mengikuti pameran Pendidikan dan pameran-pameran inovasi perguruan tinggi. Di tahun 2023 ini, UGM juga turut aktif berpartisipasi dalam Pameran Pendidikan dan Inovasi Perguruan Tinggi atau Sulawesi Education and Techno Expo ke 14 yang diselenggarakan oleh LLDikti Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Tenggara di Sandeq Ballroom Hotel Claro Kota Makassar, Selasa sampai Kamis (14-16/2/2023) lalu. Pameran dihadiri oleh siswa siswi dari seluruh SMA dan SMK di Kota Makassar dengan didampingi oleh para guru, serta para orang tua dan juga alumni UGM. Antusiasme masyarakat kota Makassar terlihat sangat tinggi untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat melanjutkan sekolah ke UGM yang meliputi jalur penerimaan mahasiswa baru, kuota tiap prodi, serta rasio jumlah yang diterima dengan jumlah yang melamar pada suatu prodi, dan yang tak kalah sering ditanyakan adalah perihal UKT (uang kuliah tunggal).
Rilis Berita
Mempelajari Biosistematika dan Biodiversitas Serangga Melalui Pandangan Universitas Yamagata, Jepang
Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 2
Pada Jumat (17/02/2023) pagi yang mendung, Peserta Sakura Science Program berangkat ke lokasi Universitas Yamagata. Agenda hari ini adalah empat sesi kuliah oleh Prof. Jun Yokoyama, Profesor Yutaka Miazawa, Prof. Naoyuki Fujiyama, Dr. Taisuke Kanao. Dua sesi kuliah di pagi hari dan dua sesi di sore hari. Profesor Jun Yokoyama yang pertama menyampaikan kuliahnya tentang “Bagaimana Mendeskripsikan Keanekaragaman Tumbuhan” atau “How to Describe Plant Diversity”. di dalamnya, ia menjelaskan bahwa secara tradisional keanekaragaman tumbuhan biasanya dideskripsikan. Awal mulanya, tanaman yang dideskripsikan adalah tanaman bermanfaat bagi manusia. Tanaman obat dan yang dapat dimakan paling banyak diilustrasikan dan didokumentasikan pada zaman kuno. Di zaman modern, spesies baru didokumentasikan mengikuti seperangkat aturan yang ketat. Secara formal peraturan ini dimulai dengan “Systema Naturea” oleh Carl Linnaeus. Memperkenalkan klasifikasi kerajaan tumbuhan, kerajaan hewan, klasifikasi batu. Namun sekarang jika spesies baru ingin dideskripsikan, seseorang harus: menemukan spesies baru, membandingkan dengan spesies yang sudah dideskripsikan, pemilihan spesies jenis, persiapan nama, penerbitan makalah, dan peer review.
Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 1
Setelah proses perjalanan penuh tantangan berakhir pada hari kedatangan kami, esok hari pun datang. Pagi itu, tim kami berkumpul tepat jam 8 di lobi hotel, sesuai dengan perjanjian malam sebelumnya. Karena letak Universitas Yamagata yang dekat dengan hotel kami, kami memutuskan untuk berjalan kaki sebagai moda transportasi selama masa tinggal di kota yang terletak di Prefektur Yamagata. Kami disambut oleh Prof. Jun Yokoyama dan langsung diarahkan ke ruang kelas untuk sesi sarapan pagi. Setelah itu, kami mengikuti program orientasi sebagai delegasi Sakura Science Program 2023.
Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 0
Tanggal 15 Februari dini hari, tim Sakura Science Program 2023 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bertemu di Bandara Internasional Sukarno Hatta. Lima belas mahasiswa dan dua dosen tersebut bersiap untuk memulai perjalanan ke Yamagata di Sakura Science Program. Setelah briefing terakhir dan upacara pelepasan (9/2/2023) oleh Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., ini adalah pertama kalinya tim kami bertemu secara lengkap.
Kami bertemu pada jam 3 pagi. Semua orang terlihat sangat bersemangat dengan perjalanan ini. Beberapa mahasiswa didampingi oleh orang tua mereka, yang juga tampak gembira dan bahagia atas pengalaman anak-anak mereka belajar di luar negeri dengan kelompok. Setelah menyerahkan bagasi di konter check-in, kami kemudian berpisah dengan orang tua dan keluarga mahasiswa di depan gerbang Pabean. Para mahasiswa mengambil langkah pertama dalam perjalanan ini dengan restu dan doa dari orang tua mereka.
Acara dilanjutkan dengan sesi materi yang berupa penjelasan tentang biologi dan hubungannya dengan makna kehidupan. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan sesi diskusi antara pemateri dan para peserta, para peserta kuliah umum sangat antusias bertanya kepada pemateri. Dalam paparan dan diskusi yang hangat, Dr. Riza (sapaan beliau) menekankan bahwa semua perjalanan kehidupan yang dijalankan makhluk hidup tidak terlepas dalam proses biologi mulai dari satu sel sampai dengan kehidupan sistem yang lebih besar yaitu organisme. Dr. Riza juga menyampaikan bahwa dibutuhkan konsistensi dan keingintahuan yang tinggi dari setiap perjalanan kehidupan ini agar kita dapat lebih survive, adaptif dan mempunyai kompetensi unggul di bidangnya. Dalam sesi ini terdapat beberapa doorprize yaitu buku yang berjudul “Genom” dan juga voucher Biomart yang dibagikan kepada beberapa peserta. Dalam penutupan kuliah umum, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menekankan bahwa “Belajar tidak ada batasan waktunya, Teruslah belajar” kepada para peserta kuliah umum.
Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., mengungkapkan pentingnya peran serta masyarakat di sekitar kampus UGM untuk ikut serta dalam kegiatan yang di lakukkan oleh UGM seperti KKN, Penelitian maupun Pengabdian kepada Masyarakat. Ada 3 padukuhan yang sangat strategis yang menjadi sabuknya UGM yaitu padukuhan Sagan, padukuhan Blimbingsari dan padukuhan Terban. Pihak UGM akan melakukan pendampingan kepada masyarakat di sekitar kampus UGM untuk dapat memasok kebutuhan UGM dan hotel-hotel yang berada di sekitar kampus UGM.
Pada kesempatan itu juga membahas program IUP (International Undergraduated program) Fakultas Biologi UGM yang sudah berjalan dan pada tahun ini akan ada lulusan angkatan pertama. Di program IUP juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh universitas, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala yang di hadapi, misal jumlah SKS yang harus diambil, waktu pelaksaan KKN. Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum., akan melaporkan dan membahas permasalahan ini di tingkat universitas agar mendapatkan solusi yang terbaik dan dapat di aplikasikan pada KKN tahun ini.
Fakultas Biologi UGM juga akan berperan serta aktif dalam pengelolaan limbah sampah organik yang di hasilkan dari lingkungan di sekitar UGM maupun internal dari UGM. Sampah akan diolah menjadi pupuk organik dan POC selanjutnya dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar kampus UGM, dan dapat juga di jual untuk mendapatkan income UGM.
Donan telah berperan aktif di bidang kajian dan penanggulangan satwa liar ular sejak tahun 2011 hingga saat ini. Beberapa contoh peran aktif Donan dalam kajian dan penanggulangan ular yaitu: membantu BKSDA Yogyakarta mengkaji keanekaragaman reptil di wilayah konservasi, membantu Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam inventarisasi satwa liar termasuk ular, membantu komunitas pecinta reptil dengan menjadi narasumber dan pembina mereka, memberikan pelatihan penanganan ular kepada Pemadam Kebakaran Sleman dan UGM, membantu Dr. dr. Tri Maharani, Sp.EM, M.Si., dalam identifikasi ular berbisa yang mematuk manusia, memberikan pengetahuan dan penanggulangan ular di lingkungan gardu induk PLN, serta masih banyak lagi kegiatan pengabdian lainnya.
Berkat kegiatan penelitian dan pengabdian Donan terkait tentang reptil terutama ular, maka pada Februari 2022, Donan diminta bergabung ke dalam Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, yang diinisiasi oleh dr. Tri Maharani. Tim ini kemudian terbentuk dengan anggota yang beragam, yaitu mulai dari dokter ahli emergensi, dokter hewan, ahli farmasi, unit pelayanan kesehatan, Pak Amir Hamidy peneliti herpetofauna dari BRIN dan Donan Satria Yudha dari Biologi UGM.
Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun kemudian diresmikan oleh Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin. Peresmian tim diwujudkan dalam bentuk surat: “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No: HK.01.07/MENKES/1114/2022 tentang Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, tertanggal 11 April 2022”. Dalam SK Menteri Kesehatan tersebut, tim ini bekerja selama tiga tahun terhitung sejak tanggal Keputusan Menteri ditetapkan. SK Menkes tersebut membuat Donan menjadi tertantang dan siap membantu guna penanggulangan dan pencegahan hewan berbisa. Salah satu kegiatan dari tim ini adalah membuat buku panduan mengenai “Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tanaman” yang saat ini masih dalam proses melengkapi isian buku.
Rabu (8/2/23) tepat pukul 07.45 dilaksanakan pembukaan kegiatan Pelatihan Literasi Kesehatan Mental bagi Mahasiswa. Kegiatan yang bertempat di Ruang 1 & 2 Gedung B Fakultas Biologi UGM, dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari perwakilan Kelompok Studi/Lembaga, perwakilan beberapa Angkatan baik mahasiswa Program S1, S2, maupun S3. Pada kesempatan tersebut Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan pentingnya diadakan kegiatan-kegiatan peningkatan literasi kesehatan mental. “Akhir-akhir ini di UGM ada beberapa kasus yang melibatkan Kesehatan mental mahasiswa. Mari kita jadikan pelatihan ini sebagai bekal untuk meningkatkan kesehatan mental bagi diri kita sendiri dan menolong orang-orang di sekitar kita”.
Selanjutnya selama setengah hari penuh peserta mendapatkan materi dari narasumber yang kali ini disampaikan oleh Tim dari Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM. Materi – materi yang disampaikan adalah:
Hari I:
- Stigma dan Mitos Seputar Kesehatan Mental
- Mengenal Isu-Isu Kesehatan Mental di Seputar Kampus (academic burn out, overthinking, procrastination,insecure)
- Hubungan Antara Kesehatan Mental, Masalah Kesehatan Mental Dan Gangguan Mental
- Gangguan Mental Umum dan Masalah Kesehatan Mental
Hari II:
Pada saat pengunjung masuk ruangan pameran tematik pengunjung akan mendapatkan informasi mengenai tips mencegah kedatangan ular, setelah itu terdapat infografis tentang bagaimana siklus hidup ular berlangsung serta pembagian golongan ular berdasarkan taring dan habitatnya. Tak lupa juga disajikan fakta menarik tentang lidah ular. Setelah itu terdapat display taksidermi berbagai spesies ular, rangka utuh ular, dan awetan basah yang pengunjung dapat amati dan pelajari.
Kedepannya berbagai inovasi pameran tematik akan selalu ditingkatkan guna mengedukasi pengunjung dengan informasi yang menarik.
“Pelatihan ini sebagai ajang program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Tenaga Kependidikan khususnya untuk Laboran di lingkungan UGM. Mengapa MBKM? karena peserta yang mengikuti pelatihan pada hari ini benar-benar murni kemauan masing-masing peserta tanpa ada paksaan.” tutur Bapak Mulyanto, S.T., M.M selaku Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi UGM.
Pelatihan selama sehari penuh ini dibuka oleh Plt. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. Dalam sambutannya Dr. Niken mengucapkan terima kasih kepada panitia atas inisiatifnya menyelenggarakan acara ini. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada peserta yang telah antusias sekali mengikuti acara ini. Antusias tersebut dapat dilihat dari peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari enam fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada yaitu Fakultas Biologi. Fakultas Farmasi, Fakultas Peternakan, Fakultas MIPA, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi. Beliau berharap semoga acara pelatihan ini benar benar menjadi bekal ilmu manfaat yang dapat diterapkan di laboratorium masing-masing peserta.
Pelatihan yang diselenggarakan di Laboratorium Mikroteaching Gedung B Lantai 2 Fakultas Biologi UGM tersebut dimulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00, dan sebagai Narasumber adalah dari PT Miconos yang merupakah salah satu produsen dan penyalur alat laboratorium di Yogyakarta. Pelatihan dilanjutkan dengan tugas mandiri pada tanggal 8 s.d. 9 FEbruari 2023 di Laboratorium masing-masing peserta