• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 131
Arsip:

Tajuk

Ecovitrap Fakultas Biologi Berdayakan Masyarakat Cegah Dengue dan Malaria

Rilis BeritaTajuk Kamis, 26 September 2019

(26/09)

Nyamuk merupakan salah satu vektor pembawa penyakit. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tergolong cukup banyak tergantung dari jenis nyamuknya, seperti nyamuk Aedes (DBD, Zika, Chikungunya), Anopheles (Malaria), Culex (Kaki gajah/Filariasis). Nyamuk tersebut juga memiliki karakteristik kondisi lingkungan atau tempat perindukan yang berbeda-beda.

Di Indonesia kasus akibat vektor nyamuk setiap tahunnya kerap muncul, hingga sekarang ini didominasi oleh penyakit Demam Berdarah Dengue dan Malaria. Kasus-kasus ini hingga mengakibatkan meninggal dunia. Salah satu kasus yang masih tergolong tinggi adalah Demam Berdarah Dengue yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti di Kabupaten Sleman bagian Padukuhan Mrican, Kecamatan Depok. Kondisi demikianlah yang melatarbelakangi Fakultas Biologi untuk menginisiasi inovasi yang solutif dalam menangani permasalahan tersebut yaitu dengan Alat perangkap nyamuk yang bernama “ECOVITRAP”. Adapun tema yang diangkat dalam mengaplikasikan inovasi tersebut adalah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Alat Perangkap Nyamuk “ECOVITRAP” dalam Mewujudkan Desa Sehat Bebas Vektor Nyamuk.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Pelaksanaan acara ini dilakukan secara bertahap selama 2 hari yaitu tanggal 11 & 16 September 2019. Pada hari pertama dilakukan pelatihan atau pembentukan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Cilik. Pelatihan ini diikuti oleh anak-anak remaja yang masih sekolah mulai dari SD hingga SMP. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran tentang nyamuk dan cara pengendaliannnya sejak dini. Karena para remaja inilah sebagai Generasi Emas Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Sehat, sehingga pelatihan-pelatihan sejak dini seperti ini sangatlah penting. Selanjutnya pada hari kedua, sasaran dilakukan untuk khusus para Jumantik desa yaitu perwakilan setiap RT hingga mencapai 24 jumantik yang hadir. Pada pelatihan yang dilakukan, diberikan materi tentang Jenis, Karakteristik, dan Penyakit dari Nyamuk serta Cara Pengendaliannya oleh Dila Hening Widyaraini, S.Si., M.Sc dan materi tentang Alat Perangkap Nyamuk “ECOVITRAP” dan Cara Pembuatannya oleh Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes. Selain itu didampingi Dosen Fakultas Biologi lainnya oleh Dr. Dra. Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP & E. M.Biomed. dan Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D.
Pelatihan yang dilakukan ini ditekankan pada pembuatan alat perangkap nyamuk yaitu “ECOVITRAP”. Alat tersebut terdiri dari perangkap telur dalam rumah, luar rumah dan perangkap nyamuk khusus dewasa. Pelatihan ini langsung dipraktikkan oleh para jumantik ditempat. Karena memang barang bekas sebagai bahan dasarnya, para jumantik ini sangat antusias serta mereka ingin menyebarluaskan ke masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan alat tersebut dan dapat menurunkan kasus akibat vektor nyamuk itu sendiri.

Pelatihan yang dilakukan selama dua hari tersebut diharapkan dapat memberdayakan masyarakat khususnya Padukuhan Mrican, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Terobosan baru tersebut diharapkan dapat menekan angka kasus akibat vektor nyamuk khususnya penyakit DBD yang sampai saat ini masih menjadi perhatian oleh pihak kesehatan. Selain itu, pelatihan Alat Perangkap Nyamuk ini diharapkan tetap sustainable dalam mengatasi kasus tersebut dan meminimalisir bahan-bahan plastik yang tak berguna menjadi nilai guna lebih serta barang bekas yang dulunya menjadi tempat sarang nyamuk yang nantinya dapat menjadi perangkap nyamuk, sehingga dapat mengurangi penyakit yang bersumber dari nyamuk.

Kuliah Tamu oleh Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phil, Ph.D. “TAKSONOMI DAN BIOSISTEMATIKA DARI MASA KE MASA”

Rilis BeritaTajuk Kamis, 26 September 2019

Dalam rangka pendalaman materi dan pemahaman tentang Ilmu Taksonomi sejak dicetuskan pertama kali oleh Augustine Pyramus de Candoll (1813) dan Ilmu Biosistematika yang mengalami perkembangan pesat sampai saat ini, Pada Rabu, 25 September 2019, Fakultas Biologi telah menghadirkan Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phil, Ph.D., pakar taksonomik dan Biosistematik dari PUSAT PENELITIAN BIOLOGI-LIPI, yang kebetulan juga alumni Fakultas Biologi Tahun 1978- 1983. Selain dihadiri oleh Dosen kuliah ini juga dihadiri oleh mahasiswa S1, S2, dan S3.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Tema yang diangkat adalah “Taksonomi dan Biosistematika dari masa ke masa”, tema ini menggambarkan bagaimana perkembangan ilmu taksonomik dari para pendahulu, seperti Aristoteles yang telah mengelompokkan hewan dan tumbuhan (“Early Biological System”)yang dituangkan dalam buku “Scala Naturae”, bahkan Theophrastes (371-287 sebM) yang mencatat lebih dari 500 spesies tumbuhan tumbuhan obat dan pertanian telah diperkenalkan, hingga di abad 19 pada masa Carollus Linnaeus (1735) yang dikenal sebagai “Bapak Taksonomi” dengan “konsep spesies dan klasifikasi modern” dan terbitnya buku  “SYSTEMA NATURAE”, sehingga pada abad 19-20 tersebut merupakan masa kejayaan taksonomi. Selanjutnya di awal abad 20 muncul 2 tokoh penting, yaitu Charles Harles Robert DARWIN (1809-1882) dan Alfred Russel WALLACE, (1823-1913) yang mengembangkan teori spesiasi dan evolusi. Perkembangan ilmu genetika juga muncul dipertengahan abad 20, dengan tokohnya Johan Gregory Mendel (1822-1884) dan beberapa ahli lain yang mengangkat teori hibridisasi sehingga memodernisasikan taksonomi yang menjadikan awal abad 20 sebagai era sistematika baru. Perkembangan pesat biologi molekular sangat mendukung perkembangan sistematika baru sehingga dikenal dengan era biosistematika.

Perkembangan biosistematika ini telah banyak menjawab tantangan terutama dalam penentuan spesies, sebagai contoh : beberapa spesies yang awalnya (secara morfologi) dianggap sebagai spesies yang berbeda, namun dengan tehnik biomolekular ternyata menunjukkan kekerabatan yang sangat dekat, bahkan dapat dianggap sebagai satu spesies, atau sebaliknya.

Biosistematika sangat dierlukan karena akan menyediakan “classification” untuk jutaan spesies biota, memberi kesempatan penelitian taxa yang belum diungkap (di bidang kesehatan, pengendalian biologik, pendugaan “ecological relationship”, maupun untuk taksa taksa yang telah punah), Klasifikasi yang tidak natural dan akan membahayakan, sebagai landasan pelaksanaan konservasi, dan untuk memahami proses evolusi.

Perkenalkan International Undergraduate Program (IUP), Fakultas Biologi UGM Hadiri Undangan PECIPTA ’19 Malaysia

Rilis BeritaTajuk Rabu, 25 September 2019

(25/09)

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada mendapatkan undangan untuk ikut berpartisipasi dalam International Conference and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning 2019 (PECIPTA’19), yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Malaysia di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Johor, Malaysia pada tanggal 22-23 September 2019 lalu. PECIPTA’19 diikuti oleh 700 peserta dari berbagai institusi Pendidikan Tinggi dan Industri di Malaysia serta negara mitra, dan dikunjungi oleh 10,622 orang selama 2 hari kegiatan tersebut diselenggarakan.

Tim Delegasi mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan International Programs yang diselenggarakan di Fakultas Biologi UGM kepada pelajar, mahasiswa, dan akademisi dari Malaysia. Beberapa program yang disosialisasikan antara lain International Undergraduate Program (IUP) Biology, Dual Degree program pada Postgraduate Study (Master dan Doktoral), Student Exchange dan juga Summer Course program. Tim delegasi Fakultas Biologi tersebut diwakili oleh Matin Nuhamunada S.Si., M.Sc. dan Arief Muammar S.Si., M.Sc.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Selain dikunjungi banyak siswa dan mahasiswa dari Malaysia, booth Fakultas Biologi UGM juga dikunjungi oleh beberapa tokoh kementerian pendidikan Malaysia, yaitu Datin Paduka Ir Dr. Siti Hamisah Binti Tapsir (Director of Higher Education, General Ministry of Education Malaysia), Dekan FAST UTHM dan Mantan Rektor UTHM, Prof. Dr. Dato’ Nuh, yang juga merupakan alumni dari Universitas Gdjah Mada (KAGAMA).

Pada kesempatan Gala Dinner dan Ceremony, sebagai salah satu mitra UTHM, UGM diberikan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada salah satu Pemenang kategori kompetisi dalam bidang Rural Innovation dan kategori Tour, Travel, dan Tourism.

Fakultas Biologi UGM dengan Faculty of Applied Science and Technology (FAST) UTHM telah berkolaborasi dalam banyak hal dalam beberapa tahun terakhir. Agenda PECIPTA ini merupakan bentuk baiknya hubungan yang terjalin dari kedua institusi. Tidak berhenti sampai di PECIPTA 2019, pada bulan Oktober 2019, Prof. Em. Dr. Datin Maryati Binti Mohamed yang merupakan salah satu dosen FAST UTHM akan menjadi keynote speaker dalam The 6th International Conference on Biological Sciences (ICBS) yang diadakan oleh Fakultas Biologi UGM.

Penandatangan Kerjasama Mou Dengan PT Sinde Budi Sentosa dan INSTIPER Sebagai Bentuk Dukungan Inovasi Jamu Ala Generasi Millenial

Rilis BeritaTajuk Selasa, 24 September 2019

Yogyakarta – Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada bersama PT SINDE BUDI SENTOSA Tbk. dan INSTIPER Yogyakarta. Menandatangi nota kesepakatan (MoU) bertepatan dengan puncak acara Dies Natalis Fakultas Biologi UGM yang 64(21/19). MoU tersebut guna mempromosikan serta melalukan aktifitas penjualan produk jamu dengan label “ACARAKI” yang rencananya dari hasil kesepakatan bersama tersebut  akan tersedia counter produk jamu di BIO Mart Fakultas Biologi UGM.

Penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, Herman Noto Legowo selaku Direktur Sinde Budi Sentosa, Dr. Ir. A. Ayiek Sih Sayekti, MP selaku Wakil Rektor Bidang Adminitrasi Umum.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

ACARAKI merupakan inovasi produk jamu yang berada dibawah naungan PT SINDE BUDI SENTOSA. Dibuka sejak pertengahan tahun 2018 oleh Jony Yuwono, cafe yang memiliki konsep pengolahan jamu dengan menggunakan alat kopi ini sebelumnya sudah di teliti sejak tahun 2014. Beliau terus menerus melakukan eskperimen mengenai inovasi olahan jamu sebelum pada akhirnya seperti sekarang, dimana khalayak sudah dapat menikmati sensasi jamu yang diracik dengan menggunakan alat kopi tanpa menghilangkan khasiat dari jamu itu sendiri. Nama ACARAKI sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki makna peracik atau pembuat jamu.

Tujuan dari dibukanya cafe dengan konsep inovasi jamu ini diharapkan agar masyakarat luas khusunya generasi millenial tidak melupakan warisan leluhur kita yaitu jamu. Yang pada masa kini generasi millenial lebih mengenal kopi, thai tea, dan segala bentuk minuman modern. Mereka mulai melupakan jamu dan meninggalkannya dengan alasan  bahwa jamu itu pahit, tidak higienis,  kuno dan tidak mengerti cara membuatnya. Oleh karena itu Jony Yowono mengusung konsep cafe dengan pembuatan langsung. Dimana pengunjung dapat melihat langsung cara pembuatannya dan pengujung juga dapat melihat langsung alat dan bahan yang digunakan bersih dan higienis terjamin. Desain interior juga dibuat instagram able agar pengunjung tertarik dan mempromosikannya

Tidak sedikit juga generasi millenial yang meragukan khasiat dan memikirkan efek samping jika kita mengkonsumsi jamu. Jamu sendiri sebenarnya berasal dari singkatan, yaitu Jampi usodo, yang berarti terdapat makna wujud, pikiran, kekuatan dan doa. Karena pada dasarnya semua tergantung dari apa yang kita harapkan ketika meminumnya.

Hingga saat ini terdapat 2 jenis jamu yang sudah diinovasikan, yaitu jenis jamu beras kencur dan kunir asem. Dua jenis jamu tersebut sudah diinovasikan kedalam berbagai ragam jenis minuman, antara lain olahan beras kencur ,seperti beras kencur saring, beras kencur pekat yang bisa disajikan tanpa gula. Selain itu terdapat olahan beras kencur, Saranti diolah dengan karamel dan susu. Untuk kunyit asam, terdapat produk olahan yang berbeda-beda, seperti Rigalize, Kunyit Asam Tubruk / Bold, Kunyit Asam Saring / Light dan Golden Sparkling. Selain menjadi olahan jamu, ACARAKI juga menghadirkan inovasi sabun dengan menggunakan bahan dasar alami tersebut.

Selain ingin menaikan eksistensi jamu kembali, ACARAKI juga memiliki tujuan mulia yaitu ingin memajukan para petani-petani lokal yang ada di Indoesia. Dengan menggunakan hasil pertanian petani-petani lokal sebagai bahan dasar dari jamu tersebut. Tapi jangan khawatir dulu, penggunaan hasil pertanian juga diawasi langsung oleh PT SINDE. Jadi jelas terbukti keaslian serta kebersihannya.

ACARAKI sendiri berada di Gedung Kerta Niaga 3, Kota Tua, Kota Jakarta Barat. Yang tentunya akan membuka cabang di BIO Mart. ACARAKI juga menyediakan produk sachet yang dikemas seperti teh. Dan tentunya ampas yang sudah dipergunakan pun dapat dimanfaatkan sebagai masker wajah.  Kandungan yang ada dalam kunyit asem serta beras kencur yang hangat dapat menjadikan wajah kembali rileks dan awet muda.

Sampai saat ini ACARAKI masih terus menggembangkan inovasi-inovasi jamunya, dan dengan adanya inovasi serta pengemasan yang terus berkembang diharapkan dapat membuat jamu lebih populer di kalangan masyarakat. Jadi buat generasi millenial yang masih ragu akan mengkonsumsi jamu, jangan takut mencoba untuk mencicipi. Saat dilakukan demo cara peracikan jamu tersebut tidak lupa Dekan Fakultas Biologi UGM, pak Budi sapaan beliau dalam kesehariannya, juga mencoba mencicipi lezatnya produk jamu dari ACARAKI. Beliau mengatakan sangat enak dan recomended untuk dinikmati, kalian harus datang ke cafe ACARAKI yang akan segera dibuka di BIO Mart dan rasakan manfaat serta sensai baru yang dihadirkan.   Maju terus Biologi dalam mendukung produk dalam negeri!

Seminar Museum Biologi, Peringatan Dies Natalis Ke-50 Museum Biologi UGM Sebagai Bentuk Pengabdian Museum Biologi UGM kepada Keanekaragaman Hayati Indonesia

Rilis BeritaTajuk Selasa, 24 September 2019

Yogyakarta – Memperingati   usia emas 50 tahun Museum Biologi Universitas Gajah Mada mengabdi kepada masyarakat. Museum Biologi UGM mengadakan seminar mengenai “Tumbuhan khas dan langka DIY koleksi Museum Biologi serta tanaman kopi di Indonesia” (21/19). Bertempat di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada dengan mengusung tema,“Rangkaian Kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Ulang Tahun Museum Biologi UGM”. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan, memperbaiki Vitrin dan penguatan kelembagaan berupa peningkatan kemampuan staf Museum Biologi dalam hal kemampuan kerjasama berupa kerjasama internal antar staf maupun eksternal ke museum lain; kemampuan manajemen, serta keilmuan mengenai tumbuhan dan hewan.

Slide 3
Slide 2
Slide 4
Slide 1
Slide 5

Seminar dalam rangka dies natalis ke-50 Museum Biologi UGM, dimulai dengan sambutan hangat dan laporan kegiatan oleh  Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. selaku kepala Museum Biologi. Disambung oleh sambutan dari  Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, yang mana memberikan apresiasi kepada Museum Biologi atas perkembangannya. “Dengan adanya upaya untuk lebih berkembang mendekati museum sejarah alam atau Museum of Natural History. Harapannya Museum Biologi UGM menjadi rujukan nasional untuk keanekaragaman hayati di Indonesia” sambung beliau.

Selain itu sambutan juga diberikan oleh Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes. selaku Direktur Bidang Penelitian UGM yang juga mengapresiaisi atas perkembangan Museum Biologi.

Dimoderatori oleh  Annas Rabbani, M.Sc., seminar yang bertema, “Tumbuhan Khas, Langka dan Berkhasiat di Indonesia” disampaikan oleh Prof. Dr. Purnomo, M.S. Yang memperkenalkan dan menejelaskan secara detail mengenai asal-usul dan filosofi tumbuhan unggulan yang berada di Museum Biologi. Dilanjutkan oleh seminar yang disampaikan oleh Sulistyono, M.Si., mengenai sejarah kopi di Indonesia dan bagaimana khasiat serta dampaknya kepada tubuh. Acara ini direspon dengan sangat antusias oleh para tamu undangan yang hadir. Ditandai dengan berbagai pertanyaan serta saran yang berkaitan dengan Museum Biologi mupun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Menjadi rangkaian kegiatan penutup memperingati dies natalis ke-50 Museum Biologi UGM. Seminar ini dihadiri oleh berbagai mitra kerjasama, seperti anggota Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta (BARAHMUS DIY), Kepala Museum di DIY, Pengelola Taman Pintar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY (BKSDA DIY), Balai Arkeologi Yogyakarta, dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Karanganyar (BPSMPS). Selain mitra kerja sama, Museum Biologi juga mengundang perwakilan guru-guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran biologi se-DIY (dari Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo, Kota dan Sleman) dan Guru Biologi di sekolah yang terletak disekitar Museum Biologi.

“Dengan hadirnya guru-guru biologi, diharapkan mampu menjadikan Museum Biologi sebagai rujukan pembelajaran bagi siswa-siswinya” ujar Mas Donan sapaan akrab beliau.

Ditutup dengan pidato singkat oleh Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia. Seminar Museum Biologi UGM ini diakhiri dengan makan bersama para tamu undangan dan foto bersama.

Kemeriahan Syukuran Puncak Dies ke 64 disertai Pelepasan dan Pemberian Penghargaan kepada lima Purna Karya Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Senin, 23 September 2019

Rangkaian Puncak Peringatan Dies Natalis yang ke 64 Fakultas Biologi UGM  berakhir sudah,  dilanjutkan dengan acara syukuran dan pelepasan purna tugas. Acara ini berlangsung selepas rapat senat terbuka masih di hari yang sama Kamis, 19 September 2019. Acara Syukuran dalam rangka memperingati Dies Natalis Ke-64 Fakultas Biologi UGM, sebagai ungkapan rasa syukur terhadap keberkahan dan  keberhasilan Fakultas Biologi dalam mencapai capaian-capaian yang diraih. Syukuran yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 masih ditempat yang sama Auditorium Tropika Fakultas Biologi UGM dan berlangsung cukup meriah. Kemeriahan tersebut berkat adanya dukungan dari pimpinan fakultas dan jajarannya serta dari para donatur atau sponsorship yang telah memberikan bantuannya baik berupa uang, materi  ataupun doorprize.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Diawali dengan doa yang dipimpin oleh  Arief Muammar, S.Si., M.Sc. yang diikuti seluruh  hadirin dan civitas akademika  Fakultas Biologi UGM berlangsung sangat khusyuk dan hikmad. Dilanjutkan dengan sambutan singkat oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, beliau menuturkan dalam sambutan singkatnya , “Tentunya Fakultas Biologi dapat kuat berdiri terjadi karena adanya pondasi yang kuat dari para pendahulu kita, oleh karena itu mari kita berdoa untuk para pendahulu kita agar mendapatkan balasan yang baik. Kemudian acara di lanjutkan dengan pemotongan tumpeng untuk merayakan rasa syukur atas berdirinya Fakultas Biologi yang ke-64. Pemotongan tumpeng dilaksanakan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc,  didampingi oleh Ketua Senat  Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, M.Sc, ketua Kabiogama Prof. Dr. Kadarwati Budiharjo, S.U dan para wakil dekan, kemudian potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada  Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, M.Sc, selaku ketua senat dan diserahkan kepada dosen termuda Indra Lesmana, S.Si., M.Sc. dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaaan.  Usai pemotongan tumpeng acara dilanjutkan dengan persembahan lagu yang dibawakan oleh salah satu mahasiswi Fakultas Biologi sdr Viola yang merupakan mahasiswi  berbakat.

Acara selanjutnya, sebagai bentuk ucapan terimakasih Fakultas Biologi UGM kepada 5 orang staf yang telah memasuki masa purna tugas yaitu: Drs. Yohanes Sugiyanto, SU. (staf dosen), Subakir (tendik), Suyono (tendik), Warsini (tendik), Alm.Suwanto (tendik).  Kelima orang  purna tugas tersebut diberi kenang-kenangan berupa uang dan bingkisan dari Fakultas Biologi UGM, Korpagama, IKPB, Dharma Wanita dan unit kerja masing-masing serta godybag dari PT Sinde. Acara yang berlangsung cukup lama setelah upacara Dies Natalis namun tidak menyurutkan semangat para tamu undangan, karena terhibur dengan  pembagian doorprize yang sudah dinanti-nanti oleh para tamu. Selain  pembagian doorprize ada satu hiburan yang cukup menarik adanya penampilan sulap dari staf tendik Fakultas Biologi. Gelak tawa dan keceriaan para tamu terdengar saat salah satu pesulap memulai tingkah lucu dalam aksinya dengan apik yang tetap membuat tertawa hingga aksinya berakhir. Syukuran yang meriah tersebut diakhir dengan dance flashmop yang diikuti oleh seluruh pihak, baik dari Dosen, Staf dan panitia.

Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes selaku ketua Dies Natalis yang ke 64 mengatakan semoga  dengan berakhirnya rangkaian kegiatan “Dies natalis yang ke-64 dapat menjadi  momentum bagi Fakultas Biologi untuk terus maju dan berkembang,  senada dengan yang disampaikan oleh  Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. Bahwa Fakultas Biologi mampu mengembangkan dirinya sejajar dengan fakultas-fakulas lain yang ada di UGM,  serta sejajar dengan institusi serupa di tingkat ASEAN dan Internasional, baik dalam sarana prasarana maupun kiprahnya dalam menghasilkan prestasi-pestasi di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Maju terus Fakultas Biologi tercinta!

Kemegahan & Kemeriahan Puncak Acara Dies Fakultas Biologi UGM ke-64 dengan tema: “Peran Biologi dalam Pengembangan Biotropika Berorientasi Kebangsaaan”

Rilis BeritaTajuk Senin, 23 September 2019

Puncak peringatan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM yang ke- 64 jatuh pada hari Kamis tanggal, 19 September 2019  dibuka dengan  rapat terbuka Senat Fakultas. Agenda tahunan ini merupakan  bentuk penyampaian laporan  kinerja dekan yang disampaikan melalui pembacaan laporan tahunan Dekan dihadapan dewan senat Fakultas Biologi UGM dan segenap tamu undangan. Bertempat di Auditorium Tropika Fakultas Biologi, acara ini berlangsung dari jam 08.00 WIB hingga jam 10.45 WIB dengan mengusung tema, “Peran Biologi dalam Pengembangan Biotropika Berorientasi Kebangsaaan”. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh seluruh civitas akademika dan perwakilan mahasiswa Fakultas Biologi, namun turut mengundang, segenap pimpinan di seluruh lingkungan UGM, pengurus KABIOGAMA, paguyuban Teratai, paguyuban Melati, Dharma Wanita, PT Gama Multi Usaha Mandiri, serta mitra kerjasama seperti PT. SINDE, BNI, Bank Mandiri, Taman Pintar dan sebagainya yang merupakan mitra dari Fakultas Biologi UGM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Pembukaan Rapat terbuka senat ditandai dengan pengetokan palu oleh Ketua Senat Fakultas Biologi, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. Disambung dengan penyampaian sambutan serta laporan tahunan Dekan Fakultas Biologi oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Biologi UGM. “Dies Natalis ke-64 merupakan momentum bagi Fakultas Biologi UGM untuk terus mengembangkan dirinya sejajar dengan fakultas-fakultas lain di UGM,  serta sejajar dengan institusi serupa tingkat ASEAN dan Internasional, baik dalam sarana prasarana maupun kiprahnya dalam menghasilkan prestasi-pestasi di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.”

Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU. Menyampaikan mengenai tantangan-tantangan yang dihasilkan dari perkembangan teknologi serta era distrupsi bagi bidang pendidikan dan bidang lainnya. Serta beliau menyampaikan solusi agar suatu intitusi pendidikan dapat menghadapi tantangan tersebut. Rapat terbuka senat kemudian di isi dengan pidato ilmiah oleh Prof. Dr. Kadarwati Budihardjo, SU. Sebagai Direktur Program Pascra Sarjana Managemen Perkebunan INSTIPER. Dengan judul: “Peran Biologi dalam Pengembangan Biotropika Komomditi Kelapa Sawit Indonesia untuk Menghadapi Dampak dari Perubahan Iklim Global serta Serangan Black Campaign dari Komisi Uni Eropa”. Yang mengatakan bahwa, Komoditi kelapa sawit merupakan salah satu solusi dalam menghadapi pemanasan global, pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan bukanlah penyumbang kerusakan lingkungan yang berdampak kepada kesehatan kita semua. “Kita sebagai kalangan akademik di  Indonesia harus senantiasa berfikir positif dan cerdas dalam menghadapi serangan black campaign dari pihak lain.  Komoditi ini sudah sangat rapi diatur oleh pemerintah kita. Jadi, mari kita menjadi pembaca situasi dengan sudut pandang ilmiah, dan menjadikan Indonesia semakin maju dengan komoditas unggulan  yang mengagungkan ini. “INDONESIA PALM OIL IS SUSTAINABLE FOR THE WHOLE WORLD!!!””.

Rapat tebuka senat yang berlangsung dengan khidmat ini ditutup dengan pengetokan palu oleh Ketua Senat Fakultas Biologi, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. Dan diakhiri dengan penandatangan Mou antara Fakultas Biologi UGM dengan PT SINDE Jakarta dan INSTIPER Yogyakarta. Diwakilkan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, Herman Noto Legowo selaku Direktur PT Sinde Budi Sentosa, Dr. Ir. A. Ayiek Sih Sayekti, MP selaku Wakil Rektor Bidang Adminitrasi Umum INSTIPER. Acara selanjutnya yang tidak kalah meriah adalah syukuran Dies. Semoga dengan agenda  upacara memperingati Dies Natalis Ke-64 Fakultas Biologi UGM semakin maju dan memimpin dalam kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan. Dirgahayu Fakultas Biologi UGM.

Untuk selengkapnya dapat dilihat melalui youtube kanala pengetahuan biologi UGM: https://www.youtube.com/watch?v=GUU1kZYL_Og

 

Workshop Asesmen Nasional Status Keterancaman Keanekaragaman Hayati: Penentuan Prioritas Kura-Kura Indonesia yang dilindungi

Rilis BeritaTajuk Senin, 23 September 2019

Kegiatan nasional yang dilaksanakan pada tanggal 17 -19 September 2019 diprakarsai oleh Pusat Penelitian Biologi LIPI dan didukung oleh Wildlife Conservation Society  (WCS), Turtle Survival Alliance (TSA) dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI).

Inisiasi kegiatan berawal dari masih adanya kontradiksi fakta dalam penentuan jumlah populasi suatu jenis yang pada akhirnya menentukan suatu jenis layak dilindungi ataukah tidak. Tiga puluh dua jenis kura-kura darat dan air tawar memiliki sebaran di Indonesia. Berdasarkan jumlah tersebut, lima jenis kura-kura mempunyai persebaran terbatas, delapan jenis telah dilindungi menurut Permenhut 106/2018, sembilan belas jenis dimasukkan ke dalam daftar merah IUCN, dan sembilan belas berada dalam apendiks II CITES. Kondisi nyata di Indonesia mengenai informasi tersebut perlu diperiksa dan ditelaah lebih lanjut agar mendapatkan data yang dapat dipercaya. Ketersediaan data biologi, populasi maupun ekologi lainnya secara umum masih perlu ditingkatkan dengan penelitian sehingga dapat mendukung perencanaan pengelolaan dan konservasinya. Dengan demikian, perlu suatu pengkajian oleh para pakar kura-kura Indonesia untuk mendapatkan strategi pengelolaan dan langkah-langkah konservasi yang terarah guna menjamin kelestarian kura-kura Indonesia sebagai aset keanekaragaman hayati nasional yang berkelanjutan.

Slide 1
Slide 2

Acara workshop secara umum terbagi menjadi dua bagian utama. Hari pertama workshop membahas tentang perlunya kesepahaman mengenai asesmen nasional status keterancaman keanekaragaman hayati. Selain itu dibicarakan juga bagaimana cara agar kesertaan ahli dan ilmuwan di Indonesia dapat optimal berperan dalam Species Survival Commission (SSC) dan pertemuan asesmen status keterancaman kura-kura di Indonesia. Dua hari berikutnya secara khusus membahas tentang status keterancaman kura-kura Indonesia sebagai tindak lanjut keputusan hari pertama. Kegiatan dihadiri oleh para ahli, ilmuwan, akademisi serta praktisi di bidang yang terkait dengan keanekaragaman hayati terutama kura-kura yang ada di Indonesia.

Para peserta workshop telah bersepakat bahwa daftar keanekaragaman hayati yang memiliki prioritas dilindungi sangat perlu untuk segera disusun. Mengacu pada status daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) atau lebih dikenal dengan IUCN Redlist of Threatened Species, daftar jenis keanekaragaman hayati (terutama kura-kura) yang memiliki prioritas untuk dilindungi akan ditetapkan berdasarkan data-data yang dimiliki oleh seluruh peneliti nasional agar mendapatkan informasi yang sesuai. Pada kesempatan tersebut Rury Eprilurahman mewakili Fakultas Biologi UGM memberikan informasi mengenai keberadaan dan sebaran jenis kura-kura yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyusunan daftar tersebut secara umum mengikuti penilaian berdasarkan kriteria IUCN.

Secara umum, kegiatan tersebut diharapkan menjadi titik awal tersusunnya data nasional keanekaragaman hayati dengan potensi dilindungi terutama kura-kura secara lengkap berdasarkan data terkini dari seluruh ilmuwan, peneliti, akademisi dan praktisi kura-kura nasional.

Pendekatan STEAM Dalam Menanggapi Isu-isu Kontemporer Biologi: Studium Generale Guru Besar Genetika UGM

Rilis BeritaTajuk Jumat, 20 September 2019

(12/09)

Dalam Studium Generale yang diadakan oleh Program Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan pembahasan mengenai isu-isu kontemporer Biologi dan aplikasinya dalam pembelajaran. Studium Generale yang dihadiri oleh segenap pimpinan Fakultas dan mahasiswa Fakultas MIPA UNJ tersebut bertemakan “Isu-isu Kontemporer Biologi dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran Melalui Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics). Beberapa isu terkait posisi Biologi dan pendidikan Biologi dalam kegiatan industri, riset dan hilirisasi produk penelitian hasil riset ditengah era Industri 4.0 dan babak baru era industri 5.0 menjadi sorot pembahasan utama.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Sebagai Guru Besar Genetika Universitas Gadjah Mada beliau menuturkan bahwa revolusi industri dan society 5.0 tidak dapat dipisahkan dari upaya integrasi dan pengaplikasian Biologi dalam bidang industri berbasis riset dan pengembangan teknologi. “Internet of Things (IoT) dan aplikasi biologi molekular penting dalam kajian keanekaragaman genetik, proses seleksi dan budidaya plasma nutfah secara efisien. Dalam aplikasinya Genetika Molekular memiliki posisi yang penting dalam menentukan keragaman dan kekayaan sumberdaya hayati Revolusi Industri 4.0 dan 5.0. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi, Kementerian terkait dan Mitra Industri pada akhirnya pemahaman tersebut dapat menjadi landasan atau basis bagi upaya pembelajaran, pemahaman dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara berkelanjutan”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Upaya kolektif peneliti Indonesia khususnya peneliti Biologi telah dipusatkan dan digerakkan melalui Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Selaku Ketua Konsorsium Biologi Indonesia, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyampaikan bahwa kegiatan pendataan keanekaragaman plasma nutfah Indonesia telah diinisiasi melalui peluncuran Indonesian Biodiversity Index (IBI) dalam The 2nd KOBI_ICON 2019. Beberapa hal lain yang disampaikan dalam Studium Generale tersebut adalah pentingnya pembangunan sumberdaya manusia dalam era industri 5.0. Industri 5.0 sendiri tidak lagi berpusat pada pengembangan teknologi semata namun telah mengintegrasikan teknologi revolusi industri dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka diperlukan peningkatan pemahaman dan mentalitas perubahan yang baru. Pendekatan STEAM menurut beliau dapat menjadi pendukung proses pembelajaran dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dan integrasi teknologi revolusi industri dalam setiap aspek kehidupan sosial masyarakat. “Penting bagi kita untuk memiliki pemahaman dan pembaharuan cara pandang dalam pemanfaatan teknologi ditengah masyarakat. Pendekatan STEAM dalam pemecahan isu-isu kontemporer Biologi melalui riset dan output berupa paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya membutuhkan beberapa elemen pendukung salah satunya adalah sumberdaya manusia yang unggul”, tutur Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr.Sc.

Dalam penutupnya beliau menuturkan bahwa era industri 5.0 akan memfokuskan perhatian dalam aspek peningkatan sumberdaya manusia untuk itu pembangunan kualitas sumberdaya manusia baik secara akademik dan psikologis sangat dibutuhkan. “Kerja keras (hardwork) bukan lagi menjadi penentu utama namun perlu diawali dengan kondisi psikologis yang baik, yaitu happiness atau kebahagiaan. Dengan kondisi psikologis yang baik maka akan dapat mendorong tercapainya output yang maksimal”, tutur beliau.

Open House Museum Biologi UGM sebagai bentuk Pengabdian Fakultas Biologi UGM kepada Masyarakat Luas

Rilis BeritaTajuk Rabu, 18 September 2019

Museum Biologi UGM genap berusia 50 tahun, sehingga setengah abad sudah, kami mengabdi untuk memajukan pendidikan tentang keanekaragaman hayati Indonesia. Setengah abad adalah usia emas. Usia yang telah dewasa dan bisa memberikan keilmuan lebih kepada masyarakat. Dalam usia emas ini, kami memperbaiki diri kemudian berbagi pengetahuan dan keilmuan kepada masyarakat melalui kegiatan Open House. Open House Museum Biologi UGM dilakukan selama satu minggu dari tanggal 16 sd 20 September 2019.

Slide 1
Slide 3
Slide 2
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Open House Museum Biologi UGM (16/9) dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan apresiasi kepada Museum Biologi UGM karena telah berkembang cukup baik dan beliau berkomitmen untuk terus membantu perkembangan Museum Biologi UGM. Selain Dekan Fakultas Biologi UGM, semua Wakil Dekan dan Kepala Kantor hingga Kepala Seksi di Fakultas Biologi juga turut hadir memeriahkan suasana. Kami juga mengundang tamu dari luar lingkungan UGM diantaranya: Kepala-kepala Museum di DIY dan Pengurus Barahmus DIY yaitu: Ki Bambang Widodo, S.Pd. M.Pd.; Prof. Dr. Suratman Woro Suprojo, M.Sc.; Asroni, S.IP.; Gatot Nugroho, S.T.P.; Dr. drs. Hajar Pamadhi, M.A. Hons; RM. Donny Surya Megananda, S.Si., M.B.A.

Turut hadir pula perwakilan Guru dan Siswa dari SD dan SMP di sekitar Museum Biologi, yaitu: SD dan SMP BOPKRI Bintaran 2; SDN Margoyasan; SD Puro Pakualaman; SDN Sayidan; SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta; SMPN 2 Yogyakarta; SMP Maria Immaculata; dan Taman Dewasa Ibu Pawiyatan.

Setelah melakukan pemotongan pita, sebagai simbol dibukanya Open House Museum Biologi UGM, WR P2M didampingi oleh Kepala Museum Biologi UGM, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Biologi, dan para Pengurus Barahmus berkeliling melihat koleksi museum. Koleksi museum yang utama dipamerkan saat Open House adalah sampel jenis tumbuhan khas dan langka di Daerah Istimewa Yogyakarta, koleksi Museum Biologi UGM. WR P2M mengagumi koleksi lama milik museum, yaitu koleksi sejak tahun 1957-1958. Hal tersebut menandakan bahwa tumbuhan tersebut memang sudah berada di wilayah DIY sejak lama dan dimanfaatkan oleh warga sekitar, tetapi tidak banyak yang tahu sejarah asal-usul maupun filosofi penggunaan tumbuhan tersebut. Kami dari Museum Biologi UGM membantu untuk memberikan informasi mengenai asal-usul dan filosofi tumbuhan tersebut bagi warga DIY.

 

1…129130131132133…161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
  • Upgrading Skills KSE 2025: Wujudkan Anggota yang Kritis, Tangguh, dan Kolaboratif
  • Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup
  • Ujian Susulan UAS (Ujian Akhir Semester) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025
  • Dukung Swasembada Pangan dengan Inovasi Biochar Three In One Berbasis Limbah Tebu, Tim Mahasiswa Fakultas Biologi dan Pertanian Raih Juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Agriculture 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY