• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 161
Arsip:

Tajuk

Partisipasi Fakultas Biologi dalam Nitilaku UGM hasilkan Juara 3 Lomba Tumpeng Dharma Wanita

Tajuk Selasa, 19 Desember 2017

Dari ribuan orang berpartisipasi dalam kegiatan Nitilaku Perguruan Kebangsaan (NPK), hadir pula delegasi dari Fakultas Biologi yang juga turut memeriahkan acara tahunan ini. Dengan tujuan untuk mengenang sejarah berdirinya UGM dan mengenang sumbangsih keraton sebagai tempat perkuliahan di saat awal kampus UGM berdiri, UGM mengadakan beberapa agenda Nitilaku, antara lain adalah Pawai Kebangsaan dan Resepsi Kuliner Nusantara dan Pentas Seni 5 Panggung Pancasila NPK 2017. Untuk menambah suasana perjuangan, peserta datang dengan mengenakan kostum bertemakan Nusantara, Perjuangan atau Jaman dulu.

 

Dimulai dengan berjalan kaki dari pagelaran Keraton Yogyakarta hingga Lapangan Pancasila UGM, kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu lalu (17/12) ini juga dihadiri oleh beberapa alumni UGM yang kini sukses menjadi Menteri di beberapa kementerian, antara lain adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono,serta Gubernur Jawa Tengah sekaligus ketua PP Kagama, Ganjar Pranowo.

    

Dimulai dengan upacara dan pemberangkatan peserta Nitilaku oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Ganjar Pranowo dari Pagelaran Keraton Yogyakarta, peserta nitilaku berjalan hingga UGM dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Pentas Seni 5 Panggung Pancasila. Sembari pelaksanaan pentas seni, ada pula kegiatan Lomba Tumpeng Dharma Wanita dimana Fakultas Biologi UGM meraih juara 3 atas hasil karyanya membuat tumpeng.

   

“Semoga pada kegiatan Nitilaku tahun depan delegasi dari Fakultas Biologi dapat meningkat baik jumlah maupun kualitas penampilan dan kreativitas seninya”, tambah Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang juga turut hadir dengan mengenakan batik lurik.

Delegasi Fakultas Biologi UGM Bahas Solusi Lahan Pasca Tambang

Kerja SamaTajuk Senin, 18 Desember 2017

Batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena pembentukan batubara berlangsung selama 600 juta tahun yang lalu, sehingga batubara yang saat ini dieksploitasi terbentuk pada zaman kaboniferous, yaitu dimana kondisi udara di bumi didominasi oleh unsur karbon. Untuk memanfaatkan batubara tersebut maka dibuatlah lubang tambang, salah satunya adalah lubang galian tambang blok J dengan luas 2 Ha dan kedalaman 100 m yang dikerjakan oleh PT.Kaltim Prime Coal. Kegiatan tersebut tentu sangatlah merusak kondisi tanah sehingga apabila akan dilakukan remediasi maka hal pertama yang harus dilakukan adalah membenahi tanah terlebuh dahulu, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dilahan tersebut.

Perbaikan sifat fisik tanah dilakukan dengan mencampur antar lapisan horizon tanah dengan galian, sehingga tanah menjadi berkerikil. Selanjutnya remediasi yang dilakukan adalah menggunakan tanaman yang dikenal dengan fitoremediasi. Fitoremediasi berfungsi untuk menjerap unsur logam seperti ferri (Fe 3+) ,Al3+  sehingga menjadi khelat (ikatan antara logam dan asam organik karena tanaman). Tujuan dari fitoremediasi adalah menghilangkan unsur beracun dalam tanah. Terakhir adalah proses mengembalikan kesuburan tanah dengan menggunakan terra pretta (tanah hitam) yaitu dengan menggunakan biochar, kompos, dan POC (Pupuk Organik Cair).

Untuk melaksanakan upaya penyelamatan lahan bekas tambang ini, Delegasi Fakultas Biologi UGM melakukan pertemuan dan presentasi dengan pihak PT.Pupuk Kalimantan Timur (PUPUK KALTIM). Kegiatan yang dilaksanakan pada 11-13 Desember 2017 ini dilakukan di 2 lokasi, yaitu di PT.Pupuk Kalimantan Timur (PUPUK KALTIM) serta survey lahan pasca tambang di PT.Kaltim Prime Coal (KPC). Delegasi dari Fakultas Biologi UGM diwakili langsung oleh Dekan Fakultas Biologi, Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Selain dari Fakultas Biologi, hadir pula seorang mahasiswa dari Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah UGM, yaitu saudara Andrian Oktadhitama Nasution. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui situasi lahan pasca tambang secara kualitatif sehingga dapat menentukan langkah yang tepat untuk reklamasi dan remediasi lahan pasca tambang batu bara di PT. Kaltim Prime Coal.

Dalam presentasinya, Dr. Budi memaparkan terkait produk-produk hasil penelitian Fakultas Biologi UGM yang diperkirakan dapat di tanam di lahan pasca tambang Batubara di PT.Kaltim Prime Coal, antara lain adalah melon hikapel, melon melonia, meloni, dan melona. Ada juga komoditas jagung dengan kultivar Gama Jagung, yaitu jagung berwarna merah dan rasa manis.

 “Lahan yang akan diremediasi apabila akan di tanami melon harus menggunakan screenhouse untuk meminimalkan adanya penurunan produksi yang disebabkan oleh adanya  serangan hama, anomali iklim seperti hujan, dan kemudahan pengontrolan tanaman dengan teknologi terra preta (tanah hitam) yang merupakan pemanfaatan tribio (trilogi biomassa) yaitu biochar,kompos dan POC dapat menyokong pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang akan di budidayakan.”, tutur Dr. Budi terkait rencananya dalam pemanfaatan lahan pasca tambang.

Selain presentasi dari Dr. Budi, Dr. Eko juga menyampaikan presentasi tentang potensi algae di lahan pasca tambang. Dr. Eko menyampaikan bahwa void (kubah galian) tergenang yang terisi oleh air memiliki kandungan algae yang melimpah dan apabila dapat dimanfaatkan secara optimal, maka di harapkan dapat menyokong kesuburan di lahan bekas tambang tersebut. Algae yang berada di dalam void dimanfaatkan dan di kembangbiakkan sehingga perlu adanya analisis spesies algae yang terdapat di void tersebut dapat diidentifikasi.

“Apabila algae tersebut dapat diidentifikasi maka karakteristik dari algae tersebut dapat teridentifikasi juga sehinga pemanfaatan algae tersebut dapat lebih optimal. Contoh dari pemanfaatan algae adalah Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau”, papar Dr. Eko.

Setelah dilakukan presentasi, dilakukan pula survey ke lahan tambang di PT.Kaltim Prime Coal (KPC). Tujuan ke lahan tambang batu bara adalah untuk mengidentifikasi morfologi tanah, genesis tanah, klasifikasi tanah secara kualitatif, kapabilitas tanah (soil capability), dan kesesuaian tanah (soil suitability) untuk suatu komoditas. Sehingga ketika melakukan remediasi di wilayah pasca tambang tersebut hasilnya dapat lebih optimal.

Microbiology LabMeet #3 : “Mengupas Potensi jamur Gliocladium sp. sebagai APH” dan “Ekstrak Tauge sebagai Medium Alternatif Pertumbuhan Aspergillus oryzae”

Tajuk Selasa, 3 Oktober 2017

Kamis,(28/08/17) Laboratorium Mikrobiologi kembali melakukan agenda rutin yang mempresentasikan hasil-hasil penelitian di bidang mikrobiologi. Kali ini presentasi di sampaikan oleh Erwin Nur Indiarto dan Ani Cholisoh yang merupakan mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin mengambil tema tentang potensi agen pengendali Hayati terhadap organisme pengganggu tanaman. Penelitian ini merupakan penelitian hasil Kerja Praktik Lapangan pada tahun 2016 yang lalu di Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya. Sementara Ani mengambil tema tentang potensi ekstrak tauge sebagai medium substitutif untuk pertumbuhan Aspergillus oryzae yang merupakan penelitian mata kuliah Seminar di Fakultas Biologi UGM Strata 1.

Menurut Erwin, Agen Pengendali Hayati (APH) merupakan salah satu metode untuk mengurangi organisme pengganggu tanaman dengan menggunakan serangkaian proses dan agen biologi. Salah satu APH yang sering digunakan adalah jamur Gliocladium sp. yang mempunyai kemampuan antagonis terhadap jamur patogen Fusarium sp. Efektivitas Gliocladium sp. diuji melalui uji antagonis pada cawan petri dan uji metabolit sekunder yang meliputi uji hormone, uji sensitivitas, uji chitosan, dan uji CMV (Carboxymethyl Cellulose) pada medium Potato Dextrose Broth dan medium aplikatif.

Berdasarkan hasil penelitiannya, diketahui bahwa  Gliocladium sp. mampu menurunkan jari-jari laju pertumbuhan Fusarium sp. pada cawan petri. Uji hormone Gliocladium sp. meningkatkan pertumbuhan akar primer dan jumlah akar sekunder biji timun, uji sensitivitas menimbulkan reaksi patogen pada daun tembakau, terbentuk zona jernih pada medium Chitosan yang menghasilkan chitinase dan terbentuk pula zona jernih pada medium CMC yang menghasilkan selulase.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Ani, lebih menjurus kepada pengujian potensi medium alami sebagai medium alternatif pengganti medium komersil. Pasalnya, saat ini medium komersil yang biasa digunakan untuk pertumbuhan kapang seperti medium PDA dan MEA harganya sangatlah mahal. Sehingga perlu adanya pengembangan potensi medium lain sebagai solusi alternatif untuk pertumbuhan kapang.

Penelitian yang dibimbing oleh Bapak Dr. Miftahul Ilmi, M.Sc. ini menggunakan  medium ekstrak tauge sebagai medium substitusi untuk pertumbuhan mikrobia, khususnya kapang. Kandungan dalam tauge (protein (30%-berat) dan pati (50%-berat) merupakan nutrien yang dapat digunakan oleh kapang untuk melakukan pertumbuhan. Namun sayangnya saat ini belum ada penelitian yang menguji penggunaan medium alternatif ekstrak tauge yang optimal untuk pertumbuhan kapang Aspergillus oryzae.

Pada penelitiannya, Ani menggunakan medium ekstrak tauge dengan memvariasikan konsentrasi tauge (2,9-17,1%) serta gula (3,2-8,8%). Penggunaan dua konsentrasi tersebut dalam pembuatan medium ini karena tauge mengandung Nitrogen (N) sementara gula mengandung Karbon (C) untuk pertumbuhan Aspergillus oryzae. Desain perlakuan yang digunakan Ani dalam penelitiannya yaitu Response Surface Method yang kemudian hasilnya dianalisis menggunakan Minitab 17.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Ani memaparkan bahwa  r-square yang diperoleh sebesar 84.88% dan konsentrasi tauge yang optimum bagi Aspergillus oryzae adalah 11% sedangkan gula sebesar 7%. Yang artinya adalah jamur Aspergillus oryzae mampu tumbuh dengan baik dalam medium dengan konsentrasi tersebut sehingga ini dapat menjadi solusi medium alternatif untuk pertumbuhan jamur Aspergillus oryzae untuk penelitian berikutnya.

Harapan kedepannya adalah, peneliti dapat menemukan lebih banyak lagi potensi-potensi hayati terselubung lainnya, karena faktanya dunia dengan kearifannya sudah menyimpan berbagai objek yang dapat diteliti manfaat dan potensinya, hanya saja dengan kelalaian dan kelengahan kita membuatnya belum mampu di explore lebih dalam untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan masyarakat. Semoga dengan adanya sharing penelitian ini dapat menjadi wadah baru bagi peneliti muda untuk terus berkarya membangun bangsa.**(HanifaHanini)

1…159160161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
  • Kolaborasi PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI) : Pelatihan Pembuatan Pengharum Ruangan Aromaterapi sebagai Bioinsektisida dari Tanaman Atsiri
  • Field Trip Keilmuan Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY