Arsip:
Kerja Sama
Yogyakarta, 11 November 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Dr. Richard Kraince dari Antioch College, Ohio, Amerika Serikat. Kunjungan tersebut disambut oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Nur Indah Septriani, Ph.D. dan Tyas Iksan Hikmawan, M.S., Ph.D. selaku Pengelola Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi serta dosen dari Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi UGM, Mukhlis Jamal Musa Holle, M.Eng.Env., D.Phil.
Dr. Eko menyambut baik kunjungan Dr. Richard ke Fakultas Biologi UGM. Beliau turut mengenalkan Dr. Richard pada Fakultas Biologi, profil hingga potensi riset dan kolaborasi lainnya.
Dr. Richard mengapresiasi sambutan pada Senin (11/11) pagi tersebut. Anggota dari ASEAN University Network on Ecological and Environmental Change (AUN EEC) tersebut menyampaikan ketertarikannya pada dinamika sosial dan tantangan perubahan lingkungan dan ekologi di Indonesia. Risetnya berfokus pada pengembangan kesadaran lingkungan melalui pendidikan, hingga ketertarikannya pada program pengabdian kepada masyarakat khususnya Program Kuliah Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang menjadi program unggulan di Universitas Gadjah Mada.
Dr. Richard turut tertarik dengan Program International Summer Course yang diselenggarakan setiap tahun oleh Fakultas Biologi. Beliau tertarik untuk berkolaborasi maupun membawa mahasiswanya untuk berpartisipasi.
Kunjungan Dr. Richard di Indonesia khsusnya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akan berlangsung setidaknya enam minggu sebelum bertolak ke negara tetangga, Malaysia. Riset yang didukung oleh Fullbright Program, USA tersebut akan banyak berfokus pada transformasi pendidikan ekologi dan sosial di Indonesia.
Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan Antioch College USA melalui Dr. Richard tersebut diharapkan menjadi bagian dari komitmen Fakultas Biologi dalam perannya dalam pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kehidupan sehat (SDG 3), kualitas pendidikan yang inklusif untuk semua kalangan (SDG 4), serta kemitraan dalam mencapai tujuan yang berkelanjutan (SDG 17).
Yogyakarta, 5 November 2024 – Fakultas Biologi UGM menginisiasi kerja sama double degree dengan University of Philippines Los Banos (UPLB) dan Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). Inisiasi tersebut disampaikan dalam pertemuan secara daring bersama dengan Dr. Maria Genaleen Q. Diaz dari Institute of Biological Sciences Director, University of the Philippine at Los Banos (UPLB), dan Dr. Ma. Carmin selaku IBS Graduate Program Committee. Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Dr. Bambang Retnoaji selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni serta Nur Indah Septriani, Ph.D. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM.
Dalam pertemuan tersebut, didiskusikan inisiasi kerja sama double degree 2+2 dengan Fakultas Biologi UGM dengan UPLB. Dr. Ma maupun Dr. Maria mengapresiasi inisiasi tersebut. Keduanya menyampaikan bahwa UPLB telah memiliki program double degree berjalan dengan 13 universitas di Britania Raya maupun Australia khususnya untuk double degree program doktor, namun tidak menutup kemungkinan kerja sama double degree untuk magister. Program tersebut mencakup bidang genetik, botani, mikrobiologi, dan bioteknologi molekuler.
Dr. Eko dan Dr. Bambang menambahkan, inisiasi kolaborasi double degree tersebut dapat didukung oleh beasiswa SEARCA (Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture). Kerja sama tersebut diharapkan dapat menggaet lebih banyak mahasiswa untuk menempuh pendidikannya di kedua universitas tersebut.
Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan UPLB tersebut diharapkan menjadi bagian dari komitmen Fakultas Biologi dalam perannya dalam pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kehidupan sehat (SDG 3), kualitas pendidikan yang inklusif untuk semua kalangan (SDG 4), serta kemitraan dalam mencapai tujuan yang berkelanjutan (SDG 17).
Yogyakarta, 4 November 2024 – Fakultas Biologi UGM menerima kunjungan Ahli Bidang Bioinformatik Medis dari National Central University (NCU), Taiwan, Dr. Hui-Yin Chang. Kunjungan tersebut bertempat di Ruang Sidang Pimpinan Fakultas Biologi UGM dihadiri oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni. Turut hadir pula beberapa dosen dengan fokus riset biomedis diantaranya Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti dari Laboratorium Fisiologi Hewan, Dr.rer.nat. Abdul Rahman Siregar, M.Biotech dari Laboratorium Mikrobiologi, dan Tyas Iksan Hikmawan, Ph.D. dari Laboratorium Biokimia, serta seorang alumni NCU sekaligus peneliti di Integrated Genom Factory (IGF) Fakultas Biologi, Raden Aditya Aryandi, M.Sc.
Dr. Eko selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni menyambut baik kunjungan tersebut. Beliau menyampaikan Fakultas Biologi sudah menjalin komunikasi dan inisiasi kerja sama yang baik sejak kunjungan Prof. Chien-Chia Wang, Dean for College of Health Sciences & Technology, NCU Taiwan beberapa waktu lalu. Dr. Eko turut menyampaikan profile Fakultas Biologi dari profile program studi, fasilitas hingga kolaborasi internasional yang berlangsung hingga saat ini.
Dr. Hui-Yin Chang mengapresiasi kesempatan diskusi tersebut dan memaparkan informasi mengenai Department of Biomedical Science and Engineering. Beliau menyampaikan potensi kolaborasi yang dapat dilakukan dengan ahli dan professor di bidang bio-engineering, bio-material, bio-medicine, dan bio-informatics. Hal tersebut turut didiskusikan dengan dosen-dosen Fakultas Biologi yang memiliki riset terkait biomedis. Dr. Chang menyampaikan antusiasmenya dalam proyek kolaborasi yang dapat diinisiasi baik dengan beliau di bidang bioinformatics, maupun dengan professor NCU lainnya.
Dalam diskusi tersebut turut diinisiasi kerja sama student exchange hingga potensi double degree dengan College of Health Science and Technology NCU. Ahli dari kedua institusi juga dapat bekerja sama dalam membimbing mahasiswa melalui joint supervision, hingga kolaborasi riset dan publikasi melalui joint publication dan joint authorship.
Kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan NCU diharapkan menjadi bagian dari komitmen Fakultas Biologi dalam perannya dalam pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kehidupan sehat (SDG 3), kualitas pendidikan yang inklusif untuk semua kalangan (SDG 4), serta kemitraan dalam mencapai tujuan yang berkelanjutan (SDG 17).
Yogyakarta, 28 Oktober 2025 – Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan ahli rekayasa tumbuhan dari Okayama University Jepang, Prof. Yoji Kawano. Kuliah tersebut berlangsung di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa hingga dosen Fakultas Biologi UGM.
Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaa Fakultas Biologi memberikan sambutannya pada kuliah tamu Senin (28/10) pagi tersebut. Beliau menyampaikan Fakultas Biologi menyambut baik Prof Yoji dan membuka berbagai upaya kolaborasi riset dan akademik dengan Okayama University khususnya Institute of Plant Science and Resource. Dr. Bambang turut menyampaikan pada mahasiswa untuk menggali ilmu sebanyak banyaknya dari perkuliahan tersebut.
Prof. Yoji Kawano merupakan Professor dari Plant Immune Design Group, Institute of Plant Science and Resource, Okayama University, Jepang. Penelitiannya berfokus pada Patologi tumbuhan, Immunobiologi, Inflamasi, dan Phytopathology.
Pada perkuliahan tersebut, Prof. Yoji memberikan paparan bertajuk “Deciphering Rice Immunity”. Perkuliahan dipandu oleh dosen Fakultas Biologi dari Laboratorium Biokimia, Dr Yekti Asih Purwestri yang risetnya juga berfokus pada pengembangan tanaman padi.
Prof. Yoji memaparkan terkait penyakit pada tanaman khususnya padi, yang disebabkan oleh jamur dan bagaimana kondisi tersebut menjadi kekhawatiran di dunia agrikultur karena minimkan informasi interansi antara tanaman dengan mikrobia. Professor yang juga ahli dalam rekayasa tanaman tersebut menyampaikan risetnya yang mengembangkan pengembangbiakan tanaman menggunakan R (NLR) gene. Berbagai upaya risetnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap ilmu pertanian terapan untuk mendapatkan varietas unggul dan tahan berbagai ancaman hama dan penyakit.
Para peserta antuasias dalam mengikuti perkuliahan tersebut hingga kritis dalam sesi tanya jawab selanjutnya. Melalui kuliah umum tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong inovasi khususnya para civitas akademika dalam kontribusi riset pelestarian ekosistem yang berkelanjutan (SDG 4 dan 15) melalui kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Okayama University (SDG 17).
Yogyakarta, 25 Oktober 2025 – Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan ahli konservasi satwa liar dari Australian National University (ANU), Australia, Dr. George Olah. Kuliah tersebut berlangsung di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM dan dihadiri oleh mahasiswa hingga dosen Fakultas Biologi UGM.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk kolaborasi berkelanjutan antara Fakultas Biologi UGM dengan Australian National University, Australia” Dr. Bambang Retnoaji selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya Jumat (25/10). Dr. Bambang juga tak lupa menyampaikan pada mahasiswa untuk aktif menuntut ilmu selama perkuliahan tersebut berlangsung.
Dr. George merupakan ahli konservasi satwa liar dari Fenner School of Environment and Society ANU. Risetnya berfokus pada ekologi tropis, konservasi genetik, dan manajemen konservasi khususnya konservasi burung. Dr. George juga terlibat dalam berbagai proyek konservasi di Indonesia salah satunya dengan Yayasan Kakatua Indonesia.
Dr. George memaparkan presentasi kuliahnya dengan tajuk “The role of conservation genetics in the study of parrot conservation”. Ahli ekologi dan konservasi menyampaikan terkait pohon filogeni parrot atau burung kakatua, hingga statusnya yang sebagian jenis diantaranya berada di ambang kepunahan. Ancaman kepunahan tersebut disebabkan oleh aktivitas pertanian, perburuan, pembalakan hutan, perubahan iklim, adanya spesies invasif, dan aktivitas manusia yang mempengaruhi keberadaan kakaktua. Ancaman besar lainnya yaitu maraknya perdagangan illegal terhadap burung-burung eksotis tersebut. ASEAN dan Indonesia sendiri menjadi salah satu lokasi maraknya perdanganan illegal tersebut. Dr. George mengajak para mahasiswa untuk sadar dan perpartisipasi dalam upaya penanggulangan perdanganan illegal hewan liar melalui berbagai upaya konservasi dan peningkatangan kesadaran masyarakat.
Para peserta antuasias dalam mengikuti perkuliahan tersebut hingga kritis dalam sesi tanya jawab selanjutnya. Melalui kuliah umum tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong inovasi khususnya para civitas akademika dalam kontribusi riset pelestarian ekosistem yang berkelanjutan (SDG 4 dan 15) melalui kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Australian National University (SDG 17).
Yogyakarta, 3 Oktober 2024 – Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada baru-baru ini menerima kunjungan resmi dari PT. East West Seed Indonesia dalam rangka menjajaki kerjasama penelitian di bidang pemuliaan tanaman, khususnya sayuran. Dalam pertemuan ini rombongan tamu dari PT. East West Seed Indonesia dipimpin oleh Muryanto, S.P. M.Si. selaku General Manager RND for Non-Breeding, didampingi timnya dari Departemen Bioteknologi yaitu Boy Valenza Damiri, S.Si., M.Sc., M Nur Fatkhurrohman, S Si., dan Sandi Arya Rumintang, S.Si., M.Si. Rombongan diterima oleh Tim peneliti Lab Bioteknologi Fakultas Biologi UGM, yaitu Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium, didampingi 3 orang staf dosen/peneliti Wahyu Aristyaning Putri, M.Sc., Ph.D., Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, M.Sc., dan Aries Bagus Sasongko, M. Biotech.
Dalam kunjungan yang merupakan kunjungan pertama bagi PT. East West Seed Indonesia ke Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM ini, dibahas sejumlah opsi kerjasama potensial yang berfokus pada pemuliaan tanaman sayur serta interaksi antara tanaman dan mikroorganisme. Diskusi ini mencakup kemungkinan penelitian terhadap beberapa komoditas unggulan yang lain seperti semangka, melon, labu, paria, kacang panjang, caisim dan gambas/ oyong.
Pembahasan Kerjasama dan Potensi Penelitian
East West Seed Indonesia, sebagai perusahaan yang konservatif dalam isu rekayasa genetika menyatakan siap memberikan kontribusi dalam bentuk kerjasama riset unggulan ataupun mengirimkan stafnya untuk belajar di Fakultas Biologi UGM. Fokus penelitian diantaranya adalah pengembangan protokol Double Haploid di tanaman sayuran, riset di bidang in vitro selection dan mutagenesis, serta eksplorasi interaksi antara tanaman sayuran dan mikroorganisme yang dapat mendukung peningkatan hasil panen dan ketahanan tanaman.
Dalam pertemuan ini, disepakati bahwa beberapa bentuk kerjasama yang paling potensial adalah kerjasama penelitian yang dilakukan di laboratorium Bioteknologi – PT. East West Seed Indonesia. Tim UGM akan difasilitasi dengan dukungan in-kind dari pihak Perusahaan (penyediaan plasma nutfah, fasilitas laboratorium, serta alat dan bahan penelitian), sementara tim peneliti/ mahasiswa Fakultas Biologi UGM hanya perlu menanggung biaya hidup secara mandiri selama proses penelitian di lapangan tersebut berlangsung.
Prof. Endang juga menambahkan bahwa bentuk kerjasama yang akan dilakukan dengan PT. East West Seed Indonesia akan diajukan dalam bentuk perjanjian umum dan berfungsi sebagai payung kerjasama. “Kerjasama ini akan dirancang fleksibel dengan berbagai opsi yang dapat disesuaikan, mulai dari kontribusi dalam bentuk bibit hingga penelitian di lapangan,” ujar Prof. Endang.
Dari Pihak PT. East West Seed Indonesia juga mengharapkan agar Prof. Dr. Endang Semiarti M.S., M.Sc. juga dapat berkunjung ke PT. East West Seed Indonesia untuk berbagi pengetahuan (sharing knowledge), inspirasi dan semangat khususnya bagi para peneliti muda di sana.
Kunjungan ini merupakan langkah awal yang positif dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, dengan tujuan menghasilkan inovasi di bidang pemuliaan tanaman yang bermanfaat bagi sektor pertanian Indonesia. Hal ini selaras dengan tujuan Fakultas Biologi UGM untuk mendukung tujuan pembangungan berkelanjutan nomor 15 yaitu life on land dimana pemuliaan tanaman sayur bisa meningkatkan kualitas hidup manusia. (Thoriq)
Leiden, 25 September 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali memperluas rekognisinya di kancah internasional melalui kolaborasi dengan salah satu universitas terbaik dunia, Leiden University, Belanda. Bertempat di Gorlaeus Building, Faculty of Science, Leiden University, Fakultas Biologi UGM resmi menjalin kerja sama Perjanjian Doktoral Bersama (Joint Doctoral Degree Agreement) dengan Graduate School, Faculty of Science, Leiden University. Penandatanganan resmi dilaksanakan oleh Dekan Faculty of Science, Leiden University, Prof. dr. Jasper Knoester didampingi oleh Prof. Mirwan Ushada, S.TP., M.App.Life.Sc. selaku Direktur Peneilitian UGM dan Luthfi Nurhidayat, M.Sc. selaku Dosen Fakultas Biologi UGM sekaligus mahasiswa Ph.D. di Institute of Biology, Leiden University. Perjanjian tersebut sebelumnya telah ditandatangani oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. pada agenda Dies Natalis Fakultas Biologi ke-69, maupun oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Prof. Jasper menyampaikan harapannya bahwa penandatangan MoA ini akan membuat kerjasama antara UGM dan Leiden khususnya kedua Fakultas dapat semakin erat dan segera ada tindak lanjut dengan adanya mahasiswa Ph.D.
Melalui kesempatan tersebut, Prof. Mirwan menyampaikan kolaborasi Leiden University dan Universitas Gadjah Mada terlah berlangsung sebelumnya khususnya untuk kolaborasi INUCoST (Indonesian Netherland University Consorsium on Sustainable Future) yang tahun depan akan berfokus pada tema kesehatan, maupun kolaborasi pembentukan Fasilitas Riset Zebrafish. Direktur Penelitian UGM tersebut berharap kolaborasi tersebut dapat diperkuat dengan adanya mahasiwa Ph.D. yang meneliti menggunakan fasilitas tersebut untuk mendukung pengembangan penelitian di bidang kesehatan dan pengujian produk alami Indonesia.
Pada pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Dr. Pieter Schipper selaku Head Academic Affairs Science, Prof. dr. Herman Spaink yang sekaligus merupakan adjunct professor di Fakultas Biologi UGM, serta Prof. Paul Kessler dari Hortus Botanicus Leiden University.
Melalui kolaborasi tersebut diharapkan dapat kontribusi terhadap perkembangan penelitian dengan pendidikan di Indonesia, sejalan dengan dukungan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) khususnya dukungan terhadap pendidikan yang inklusif melalui kemitraan yang berkelanjutan (SDG 4 dan SDG 17).
Yogyakarta, 27 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Kuliah Umum bersama ahli ekologi konservasi dari School of Life and Environmental Sciences, Deakin University, Australia yaitu Prof. Raylene Cooke, dan Prof. John White. Perkuliahan tersebut dilaksanakan di Ruang Kelas 2, Gedung B, Fakultas Biologi UGM, dan dihadiri oleh mahasiswa sarjana hingga doktor dari Fakultas Biologi UGM.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk kolaborasi berkelanjutan antara Fakultas Biologi UGM dengan Deakin University, Australia” tukas Prof. Budi selaku Dekan Fakultas Biologi UGM dalam sambutannya Selasa (27/8). Prof. Budi juga menyampaikan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini menggali ilmu yang informasi sebanyak-banyaknya.
Tyas Ikhsan Hikmawan, Ph.D. selaku Dosen Fakultas Biologi UGM yang bertindak sebagai moderator pada kesempatan tersebut selanjutnya memperkenalkan kedua panelis dalam kuliah tamu. Prof. Raylene Cooke merupakan ahli ekologi dan konservasi biologi dengan fokus studinya terkait predator dan respons mereka terhadap dinamika perubahan lingkungan seperti urbanisasi. Prof. John sendiri merupakan ahli ekologi yang berfokus pada respon spesies terhadap gangguan di ekosistem baik gangguan alami, maupun yang disebabkan oleh manusia.
Kedua ahli ekologi dari Deakin University Australia tersebut menyajikan presentasi yang bertajuk “Silent Killers! The impact of rodenticides on native wildlife and human health across the Asia-Pacific. Are rodenticides the modern DDT?”. Pada kesempatan tersebut, keduanya menyoroti penggunaan pestisida yang naik signifikan seiring dengan kenaikan populasi manusia di dunia. Hal tersebut berimbas tidak hanya pada sektor agrikultur namun juga ekosistem spesies seperti satwa liar hingga kesehatan manusia.
Mengutip karya Rachel Carson (1962) dalam bukunyaa “Silent Spring”, Prof. John menyebutkan DDT atau dichloro-diphenyl-trichloroethane, insektisida sintetis yang dikenal sebagai bahan kimia menakjubkan “wonder chemical” namun memiliki efek besar terhadap ekologi hingga kesehatan manusia dan saat ini sudah dilarang pengunaannya di sebagian besar negara dunia. Prof. John menyoroti efek DDT yang terakmulasi hingga rantai makanan tingkat tinggi seperti predator menunjukkan bagaimana DDT tidak terurai dengan cepat dan terkonsentrasi dalam jaringan lemak hewan. Hal ini dinilai menjadi menyebab penurunan jumlah burung predator di dunia.
Rodentisida, Prof. John menyebutkan, menjadi potensi silent killer selanjutnya dimana penggunaannya cukup massif umumnya di rumah tangga hingga industry agrikultur, mengingat tikus merupakah hama yang mengancam pangan dengan signifikan. Sayangnya, rodentisida tidak hanya mematikan tikus namun juga meracuni rantai makanan di atasnya, para predator yang menjadikan tikus sebagai salah satu target buruannya. Beberapa diantaranya menjadi fokus riset Prof. John dan Prof. Raylene yaitu Elang hingga Burung Hantu.
Prof. Raylene dalam presentasinya menunjukkan second-generation anticoagulant rodenticide (SGAR) banyak ditemukan dalam berbagai spesies di alam liar. Hal tersebut berimbas pada kematian banyak spesies yang menunjukkan akumulasi SGAR tinggi meracuni liver mereka. Melalui isu tersebut, kedua ahli ekologi turut mengajak kolaborasi riset ARMS atau Anticoagulant Rodenticide Monitoring System dengan peneliti di kawasan Asia Pasifik. Riset tersebut diharapkan akan bisa berkontribusi dalam penanganan kematian hewan liar akibat rodentisida maupun pengambilan kebijakan terkait.
Para peserta antuasias dalam mengikuti perkuliahan tersebut hingga kritis dalam sesi tanya jawab selanjutnya. Melalui kuliah umum tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong inovasi khususnya para civitas akademika dalam kontribusi riset pelestarian ekosistem yang berkelanjutan (SDG 4 dan 15) melalui kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Deakin Univerisity khususnya School of Life and Environmental Sciences (SDG 17).
Yogyakarta, 27 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari ahli ekologi konservasi School of Life and Environmental Sciences, Deakin University, Australia yaitu Prof. Raylene Cooke, dan Prof. John White. Turut hadir pula rekan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ristiyanto, Dr. Arlyna Budi Pustika, dan Dr. Farida Handayani. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Fakultas Biologi yang dihadiri Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr.rer.nat Andhika Puspito Nugroho selaku Kepala Program Studi Magister, Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati, Nur Indah Sepriani, Ph.D., dan Tyas Iksan Hikawan, Ph.D. selaku Ketua dan Sekretaris Office of International Affairs Fakultas Biologi, serta beberapa dosen Fakultas Biologi yang pernah menempuh pendidikan di negara kangguru Australia; Dr. Maryani, dan Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D.
Dr. Eko menyambut hangat pertemuan tersebut. Beliau menyampaikan kunjungan tersebut dapat menjadi momen yang baik dalam inisiasi kolaborasi akademik maupun riset dari kedua institusi. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni tersebut selanjutnya memaparkan profil Fakultas Biologi UGM, mengenalkan setiap program studi hingga kolaborasi yang dapat diinisiasi bersama.
Prof. Raylene dan Prof. John mengapresiasi agenda pertemuan tersebut. Kedua ahli ekologi asal Deakin University itu antuasias dengan Program Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati yang ada di Fakultas Biologi, serta inisiasi double degree baik tingkat sarjana, magister dan doktor yang dapat dikolaborasikan dengan School of Life and Environmental Sciences, Deakin University, terlebih UGM sendiri sudah menjalin kerja sama nota kesepahaman dengan Deakin sejak 2020 lalu.
Pada diskusi tersebut juga membahas rencana kolaborasi riset antara Deakin University, Fakultas Biologi UGM, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berfokus pada pemetaan rodentisida di Asia Pasifik, salah satunya di Indonesia. Hal tersebut turut disampaikan Prof. John dan Prof. Raylene melalui kuliah umum pada Selasa (27/8) siang yang berfokus pada riset ARMS atau Anticoagulant Rodenticide Monitoring System dengan peneliti di kawasan Asia Pasifik. Skema kolaborasi direncanakan akan melibatkan periset dan mahasiswa dari Deakin University, Fakultas Biologi UGM, dan BRIN melalui KONEKSI atau Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia, program pendanaan riset kolaborasi Indonesia dengan Pemerintah Australia. Di samping itu, kolaborasi melalui double degree dengan dukungan LPDP juga turut diinisiasi.
Pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi inisiasi kolaborasi antara School of Life and Environmental Sciences, Deakin University dengan Fakultas Biologi UGM Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta melalui kolaborasi akademik maupun riset yang berkelanjutan (SDG 4 dan 17) khususnya dalam riset ekologi dan konservasi untuk keberlanjutan ekosistem (SDG 15).
Yogyakarta, 27 Agustus 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diskusi penting bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk membahas kerja sama penelitian dalam pengembangan produk hilirisasi porang. Pertemuan ini diadakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2024, dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di Ruang Sidang KPTU, Fakultas Biologi UGM, dengan kehadiran perwakilan dari HKTI, Pak Pahotan Sitonang.
Diskusi ini difokuskan pada potensi besar porang sebagai komoditas strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri) adalah sejenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Porang dikenal karena kandungan glukomanan yang tinggi dalam umbinya, yang memiliki banyak manfaat, terutama dalam industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Glukomanan dari porang sering digunakan sebagai bahan dasar untuk produk-produk seperti tepung, serta bahan pengental dan pengikat dalam berbagai produk. Pak Tohang menekankan pentingnya pengembangan porang yang lebih optimal dan bagaimana Fakultas Biologi UGM dapat menjadi mitra strategis dalam mencapai tujuan ini (SDGs 17).
Dari Fakultas Biologi UGM, diskusi dihadiri oleh dosen yaitu, Prof.Dr. Purnomo, M.S. Dr.; Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech.; dan Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, S.Si., M.Sc., serta dua tenaga pendidik,yaitu Eka Mega Sampurna, A.Md., dan Annisa Mawarni, S.Si. Dalam pertemuan ini, pihak UGM menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan porang melalui penelitian kultur jaringan dan penyimpanan benih unggul kultur in-vitro. Fokus penelitian ini adalah menghasilkan varietas porang berkualitas tinggi serta memastikan keberlanjutan ketersediaan benih bagi para petani (SDGs 8 dan SDGs 9).
Kolaborasi ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas porang, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai produsen utama porang berkualitas. Fakultas Biologi UGM dan HKTI berkomitmen untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.