Topik tersebut dibahas dalam Workshop on International Publication Writing yang diselenggarakan 9 Juni 2010 di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM tersebut. Workshop tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian I-MHERE Project Sub Aktivitas 1.1.2 dan diikuti oleh para dosen dan mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM sebagai peserta. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut, Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM) dan Dr. Ir. Intan Ahmad (Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung). Kedua pembicara tersebut berusaha memotivasi hingga membagi trik-trik berdasarkan teori dan pengalamannya agar peserta dapat menulis dan mencoba memublikasikan hasil penelitiannya ke jurnal internasional.
“Satu hal yang terpenting dalam menulis jurnal adalah menghilangkan dahulu mental barrier dalam diri kita, yang menyebabkan kita selalu merasa sulit untuk melakukannya, bahkan sebelum mencoba”, demikian papar Dr. Ir. Intan Ahmad, yang biasa menjadi reviewer jurnal internasional, memotivasi peserta. Menurut beliau, menulis jurnal penelitian merupakan tanggung jawab pribadi seorang peneliti dalam berkontribusi pada ilmu pengetahuan, yang secara efek juga akan mengangkat nama institusi terkait selain berkontribusi pada pergaulan masyarakat ilmiah internasional. Menulis jurnal internasional tentunya juga akan menunjang karir kerja seorang akademisi, namun hendaknya hal itu lebih baik dianggap sebagai side positive effect saja, dan bukan motivasi utama dalam menulis jurnal internasional. Sedangkan kesadaran akan tanggung jawab diri dan peer pressure, atau tekanan / motivasi dari kolega atau teman kerja yang sebidang adalah faktor yang dapat sangat memengaruhi semangat seseorang untuk mem-publish penelitiannya. “Menulis adalah skill, sehingga tidak semua orang dapat melakukannya dengan baik tanpa latihan yang keras”, demikian Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. memaparkan. Mengemas hasil penelitian kita dalam bahasa Inggris dengan sistematis, rapi, ilmiah, dan mudah dipahami terkadang memerlukan sentuhan seni tersendiri. Kedua pembicara workshop juga sangat menekankan agar peserta berani mencoba terlebih dahulu untuk menulis dan men-submit tulisannya, serta mengesampingkan dahulu rasa “takut ditolak”. Seseorang taakan pernah tau kemampuannya sebelum mencoba. Sedangkan menulis adalah skill sehingga merupakan sesuatu yang bisa dipelajari dan dapat berhasil dengan latihan yang keras dan semangat untuk berani mencoba.
Workshop penulisan publikasi internasional ini ternyata cukup memotivasi dan menggairahkan peserta untuk menulis dan merancang rencana publikasi. Hal tersebut disampaikan oleh beberapa peserta seusai berlangsungnya acara. Semoga workshop kali ini akan menghasilkan ledakan semangat positif bagi seluruh peserta yang hadir. Dan dengan banyaknya publikasi jurnal internasional kita juga dapat lebih mengangkat nama UGM dalam pergaulan masyarakat ilmiah internasional.