Doni Marisi Sinaga, mahasiswa Fakultas Biologi, dibawah asuhan Dr.Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berhasil mengalahkan Mohamad Ridwan (Juara II-UNY) yang sama-sama merupakan peserta dari Yogyakarta berkat artikel ilmiahnya yang berjudul “Pemilihan Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Kultivar Cipanas, TM-999, Rodeo, dan Sudra sebagai Alternatif Konsumsi Cabai Nasional Melalui Pendekatan Molekular Konvensional”.
Dalam tulisannya, Doni menawarkan beberapa kultivar lokal yang layak dibudidayakan di Indonesia. Menurutnya, keempat kultivar cabai yang ditawarkan tidak hanya bercita rasa pedas tetapi juga memiliki ukuran yang besar dan lebih resisten terhadap penyakit Antraknose dan layu bakteri yang sering muncul ketika musim penghujan datang. Selain itu, keempat kultivar dapat ditanam pada dataran tinggi dan rendah sehingga kultivar-kultivar tersebut dapat ditanam dimana saja dan kapan saja.
Dalam acara penyerahan hadiah di Gedung TVRI Jakarta pada tanggal 16 Desember 2010, Doni berharap pemerintah Indonesia tidak hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus mempertimbangkan tingkat kesejahteraan petani. Julukan Indonesia sebagai “Negara Agraris” harus dipertanggungjawabkan dan dipertahankan. Salah satunya dengan mengimplementasikan ide-ide kontributif bangsa dalam mempertahankan ketahanan pangan. Bukan berandai-andai, jikalau Menteri Pertanian cepat tanggap terhadap masalah nasional tentu saja penduduk Indonesia tidak perlu dipusingkan dengan kenaikan harga pangan. “Ini masalah klasik” tutupnya.