Ekskavasi dan Rekonstruksi tulang Nyi Bodro meliputi 3 tahap kegiatan yaitu penggalian kembali kerangka gajah (ekskavasi), kemudian tahap pembersihan & pengawetan kerangka yang akan dilakukan di Laboratorium Anatomi Hewan dan Laboratorium Taksonomi Hewan Fakultas Biologi UGM, dan tahap ketiga adalah rekonstruksi kerangka. Selanjutnya kerangka Nyi Bodro akan disimpan dan dipamerkan di Museum Biologi.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Fak. Biologi UGM merasa terhormat karena dipercaya untuk mengemban amanah yang diberikan oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Beliau berharap tulang gajah tersebut dapat menjadi suatu koleksi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan. Hal senada disampaikan oleh, Gusti Bendoro Pangeran Haryo Probokusomo, adik Sultan Hamengku Buwono X, yang berharap agar tulang gajah sumbangan dari Kraton dapat dikelola dan dirangkai oleh Mahasiswa Fakultas Biologi UGM, sehingga dapat dilihat sebagai media pembelajaran oleh masyarakat yang berkunjung ke Museum BIologi. Sementara, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha, Prof. Ir. Artyanto Dharoko, M.Phil, Ph.D, mengatakan terdapat dua aspek penting dalam kegiatan ekskavasi dan rekonstruksi tersebut, yaitu aspek kesejarahan Gajah Kraton serta aspek penelitian dan pengembangan ilmu, terlebih terdapat beberapa mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang akan menjadikannya sebagai objek penelitian skripsi.
Gajah yang telah mati sejak sebelas tahun lalu tersebut, diberi nama Nyi Bodro oleh Kraton Ngayogyakarta. Gajah tersebut diambil dari Binjai, Sumatera Utara pada bulan Maret 1987 saat masih berusia 16 tahun, kemudian dilatih di Way Kambas sejak Desember 1987 dengan nama Qoriah. Selanjutnya gajah tersebut dibawa ke Yogyakarta pada tahun 1996. Nyi Bodro merupakan gajah kesayangan Kraton, karena memiliki sejumlah keterampilan seperti hormat, mengalungkan bunga, menjadi fotomodel, menendang bola, dan membelit pawang dengan belalai. Sebelum sakit dan meninggal di usia 29 tahun , Nyi Bodro telah memiliki seorang anak pada tahun 1998, dan kini berada di Gembiraloka Yogyakarta.
Kegiatan ini diketuai oleh Kepala Museum Biologi UGM, Ludmilla Fitri Untari, M.Si, dan dibantu beberapa civitas akademika Fakultas Biologi UGM, yaitu Donan Satria Yudha, M.Sc, selaku Koordinator Pelaksana, Drs. Abdul Rachman, M.Si, Zuliyati Rohmah, M.Si, Subakir, dan Ratgiyanto, SE dan beberapa mahasiswa S1 maupun S2 fakultas Biologi UGM. Menurut Ludmilla Fitri Untari, M.Si, rekonstruksi tulang gajah tersebut, dapat menambah koleksi Museum Biologi dan menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa, guru, dan masyarakat umum.