Tujuan utama dari diselenggarakannya workshop tersebut adalah mempertemukan para pelaku budidaya melon yang terdiri dari kaum akademisi, pelaku bisnis, komunitas (petani), dan government agar tercipta sinergitas diantara praktisi melon. Dalam sambutannya, Dr. Endang Semiarti, M.S, M.Sc, Wakil Dekan Bidang Riset dan Kemahasiswaan F. Biologi UGM, mengatakan bahwa Inovasi di bidang pertanian, salah satunya melalui inovasi melon dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara primadona agribisnis. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Ag, ketua workshop mengatakan bahwa Indonesia memerlukan 3-5 ton benih melon setiap tahunnya, namun Indonesia baru mampu memenuhi 0,5 ton saja. Sedangkan pemenuhan 80% kebutuhan masih mengimpor benih dari luar. Untuk mewujudkan Indonesia mandiri benih, diperlukan beberapa solusi yang melibatkan sinergisitas berbagai pihak. Solusi menurut Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Ag, antara lain memproduksi benih berkualiatas (tugas akademisi dan peneliti), meningkatkan rasa nasionalisme (agar petani dan konsumen) bangga dan percaya pada benih lokal, bantuan pemasaran produk, serta kebijakan dari pemerintah yang berpihak pada penggunaan benih lokal. “Saatnya bangsa ini harus mandiri dari benih apapun ” sahut beliau.
Laboraturium Genetika F. Biologi UGM dan Forum Mahasiswa Genetika F. Biologi UGM (Formasigen) sendiri terus melakukan riset untuk menghasilkan benih lokal yang berkualitas. Produk Lab. Genetika antara lain Melon varietas Melodi Gama dan Gama Melon Basket, yang kaya akan β- karoten dan provitamin A. Dr. Budi berharap setelah workshop ini informasi budidaya melon yang telah didapat dapat diterapkan oleh masyarakat, tercipta kepercayaan pelaku bisnis terhadap kaum akademisi dan peneliti, serta Dinas Pertanian dapat membuat kebijakan yang berpihak. Hal senada disampaikan oleh Dr. Endang yang berharap agar para praktisi melon dapat dikoordinasi oleh Dinas Pertanian.