Yogyakarta, 22 September 2015- Indonesia merupakan salah satu negara maritim dan kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17.508 pulau besar dan kecil yang memiliki panjang garis pantai 81.000 km, serta memiliki demografi penduduk yang besar yakni lebih dari 220 juta orang, masih perlu membenahi berbagai sektor yang berkaitan dengan kemaritiman. Bertempat di Auditorium Fakultas MIPA UGM, acara ini diadakan atas kerjasama Kementerian Koordinator Kemaritiman dibawah Deputi Bidang IV IPTEK, SDM dan Budaya Maritim dengan Fakultas Biologi UGM sebagai tindak lanjut dari Diskusi dan Undangan Tim Mahasiswa Fakultas Biologi ke Kemenko Kemaritiman pada 5 Agustus dan Kunjungan Delegasi Kemenko Kemaritiman ke Fakultas Biologi 29 Agustus 2015 lalu.
Mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mendukung Poros Maritim Dunia Melalui Muatan Kurikulum Kemaritiman” acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk secara bersama melihat perkembangan semangat maritim di dunia akademisi perguruan tinggi sekitar, dan secara kolektif membangun kesepakatan akan hal-hal fondasi seperti permasalahan SDM, dan segi teknis lainnya yang perlu dibangun pada berbagai bidang dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman. Bertindak langsung sebagai pembicara utama yakni Deputi IV Bidang IPTEK, SDM, dan Budaya Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA menyampaikan, bahwa visi dan misi Kemenko Kemaritiman dan kepedulian dalam membangun SDM maritim yang siap menyongsong visi Indonesia sebagai poros maritim dunia ini, perlu dikerjakan secara kolektif untuk mencapai visi tersebut.
“Harapannya apa yang sudah didiskusikan menjadi masukan besar untuk Kemenko Kemaritiman dan dapat diimplementasikan ke masing-masing satuan kerja pendidikan di Indonesia. Agenda maritim Nasional milik bersama sebagai poros maritim dunia perlu dikerjakan secara kolektif” ujar Deputi IV Bidang IPTEK, SDM dan Budaya Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA.
Turut hadir dalam pelaksanaan acara sebagai pembicara panel, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, yang menyampaikan pentingnya pengelolaan SDA berbasis kemaritiman untuk dapat memaksimalkan potensi alam bagi kesejahteraan rakyat, tanpa melupakan sisi lingkungan. Lebih lanjut, diskusi dikayakan dengan pendapat dari tokoh maritime boundaries and law I Made Andi Arsana, Ph. D yang menyampaikan pentingnya penguasaan hukum maritim menuju semangat kedaulatan maritim. Dalam forum urun rembug, dihadiri oleh peserta serta delegasi dari masing-masing fakultas di Perguruan Tinggi regional Yogyakarta – Jawa Tengah yang merupakan perwakilan dari masing-masing bidang yang berkaitan dengan agenda kemaritiman, seperti Fakultas Pertanian UGM, Universitas Diponegoro, Pusat Studi, dan NGO yang bergerak pada bidang kemaritiman. (raas)