Bandung, (4/12/15) Pertumbuhan konsumsi daging ayam kampung di Indonesia membuat permintaan akan pakan ayam melambung. Penting untuk dikembangkan metode dalam penentuan kualitas daging dan pakan mengunakan pendekatan biologi. Tim Riset GAMA Ayam Fakultas Biologi UGM melakukan Inovasi dengan mengunakan otot pektoral ayam sebagai model pengukuran kualitas daging pada beberapa perlakuan pakan. Parameter performa otot pektoral yang diamati meliputi berat otot, luas area otot, dan diameter miofiber pada ayam uji umur 7 hari.
Dr. Hendry T. S. S. G. Saragih, M.P. sebagai ketua tim riset INSINAS mempresentasikan hasil riset pada acara Seminar Ilmiah INSINAS mengemukaan bahwa pakan ayam dengan kualitas bagus menghasilkan data performa otot Pektoral yang secara signifikan(p<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan pakan dengan kualitas buruk. Beliau memaparkan lebih lanjut bahwa pakan unggul akan memacu mendorong poliferasi sel satelit yang akan mendonorkan inti menjadi miofiber menyebabkan perkembangan otot pektoral lebih tinggi dengan kualitas bagus (Gambar 1). Daging berkualitas merupakan biomasa daging yang berasal jumlah miofiber yang tinggi dan diameter sempit (Gambar 2A), bukan berasal dari jumlah miofiber rendah dan memiliki diameter luas.
Lebih lanjut beliau memaparkan pakan dengan kualitas kurang baik tidak dapat menopang poliferasi sel satelit (Gambar 2B). Penelitian pengujian pakan dan daging ayam dibiayai oleh hibah INSINAS tahun angaran 2015 prospektif untuk dijadikan acuan dalam pengembangan pakan ayam dimasa depan sekaligus diharapkan pada tahun kedua dapat dikembangkan analisis berbasis performa otot pektoralis pada perlakukan hormon pertumbuhan sintesis dan perlakukan glonggongan (ABIP)