Yogyakarta – Evolusi adalah topik yang selalu menarik untuk didiskusikan. Sebagaimana yang diharapkan, Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi UGM dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Evolusi melalui Departemen Kajian dan Strategis (KASTRAT) pada Sabtu (19/12/2015).
Seminar Nasional yang bertemakan “Evolusi dan Ideologi” tersebut mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Sidang Bawah Fakultas Biologi UGM, dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari beberapa universitas di Indonesia meliputi UGM, UMS, Andalas, UAD, Cendrawasih, Airlangga, UIN Kalijaga, serta umum baik sebagai peserta maupun pemakalah.
Dalam sambutannya, Ketua KMP Fakultas Biologi UGM, Firdaus menyatakan bahwa “Evolusi adalah ilmu yang ‘sexy’. Bahkan Evolusi itu sendiri mengalami Evolusi. Besar harapan, kegiatan ini dapat senantiasa kita adakan setiap tahunnya”.
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM. “Seminar Nasional Evolusi ini kedepannya dapat dijadikan sebagai agenda tahunan dengan pengembangan tema yang lain. Kami sangat mengapresiasi kerja keras KMP Fakultas Biologi UGM sehingga Seminar Nasional Evolusi perdana ini dapat terlaksana dengan baik”, ujar Bapak Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Diskusi panel yang menghadirkan tiga pakar kajian Evolusi yaitu Bapak Rusyad Adi Suriyanto, S.Sos., M.Hum. (Bioantropologi dan Paleoantropologi), Bapak Dr. Zainal Abidin Bagir (Filsafat dan Lintas Budaya), dan Bapak Drs. B. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc. (Genetika) yang dimoderatori oleh Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. direspon baik para peserta. Peran paleontologi, khususnya paleontology hominid untuk pemikiran evolusi dikupas tuntas oleh Bapak Rusyad. “Walaupun bukti-bukti paleontologis dan paleoantropologis masih belum begitu memuaskan untuk pemikiran Evolusi sejauh ini, namun kita masih beruntung bahwa secara teoritis semua organisme mati diadwarkan kembali (recycled) dalam alam”, terang Beliau di akhir pemaparannya.
Adalah Menikmati Tonjokan Si “Tukang Pukul Darwin” yang disampaikan oleh Bapak Dr. Zainal Abidin Bagir melengkapi kajian Evolusi dari perspektif Agama. “Sebagaimana diketahui bahwa pemahaman teori Evolusi terhadap agama tidak bisa dihubungkan dengan Tuhan. Teori ilmiah mempunyai penafsiran yang berbeda-beda apabila dilihat dari perspektif agama. Teori Evolusi diciptakan tanpa Pencipta tetapi dapat dihasilkan secara ilmiah. Teori Evolusi tidak melawan ciptaan Tuhan, tetapi memberikan ide-ide yang lebih menarik tentang penciptaan Tuhan”, ungkap Beliau.
Mengakhiri diskusi panel, Bapak Drs. B. Boy Raharjo Sidharta, M.Sc. dalam pemaparannya tentang Evolusi dari perspektif Sains (Genetika) atau Evolusi Biologi: fakta ilmiah menjelaskan bahwa Evolusi Biologi merupakan perubahan bentuk kehidupan seiring perubahan waktu menghasilkan keturunan dengan perubahan (descent with modification). Melalui pemahaman Evolusi maka asal usul kehidupan, sejarah kehidupan, fungsi makhluk hidup dan interaksinya dengan makhluk lain dapat diketahui, mampu menyusun kembali sejarah budaya manusia termasuk penggunaan bahasa, teknologi ilmu pengetahuan, serta sangat aplikatif dalam bidang-bidang ilmu lain seperti teknik rekayasa genetika.
Kegiatan seminar diakhiri dengan presentasi oral tentang “Peran Manusia sebagai Kholifah di Bumi: Dulu, Hari Ini, dan Esok” oleh Yasir Sidiq, S.Pd., M.Sc. dan “Toward Sustainability: Pandangan Evolusi Kajian Sumber Daya Manusia” oleh Andi Tenripada, S.Si., M.Sc. Seluruh rangkaian kegiatan seminar ini pun ditutup dengan foto bersama. (A.B.I.P / DS)