• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
    • Berkala Ilmiah Biology
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • Focus Group Discussion: “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia”, BRIN – Serpong

Focus Group Discussion: “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia”, BRIN – Serpong

  • Rilis Berita
  • 31 Juli 2025, 10.36
  • Oleh: ichsan.risalba
  • 0

Organisasi Riset Tenaga Nuklir – BRIN
 Selasa, 29 Juli 2025 | Auditorium Gedung 720, BRIN KST B.J. Habibie, Serpong

Organisasi Riset Tenaga Nuklir – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia” pada hari Selasa, 29 Juli 2025, bertempat di Auditorium Gedung 720, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.30 hingga 15.30 WIB dan bertujuan untuk mendorong pemanfaatan teknologi iradiasi pangan sebagai strategi peningkatan daya saing produk nasional di pasar global, sekaligus mendukung distribusi pangan aman dan bergizi di seluruh wilayah Indonesia.


FGD ini diawali dengan sambutan dari Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN yang menekankan pentingnya sinergi antara riset, kebijakan, dan industri dalam mendukung transformasi sistem pangan nasional. Selanjutnya, keynote speech disampaikan oleh Ibu Dr. Tri Mumpuni selaku Dewan Pengarah BRIN menjelaskan mengenai peran teknologi iradiasi dalam mendukung ekspor dan keamanan pangan. Ibu Dr. Tri Mumpuni menyoroti isu keadilan dalam pembangunan riset dan fasilitas teknologi, khususnya perlunya desentralisasi agar fasilitas iradiasi tidak hanya terpusat di Cibinong dan Serpong, melainkan tersebar ke berbagai wilayah, termasuk kawasan timur Indonesia di titik-titik penghasil pangan dan ekspor pangan. Kepala Badan Gizi Nasional, Bapak Dr. Ir. Dadan Hindayana, menyampaikan potensi iradiasi pangan dalam mendukung gizi nasional yang menekankan pentingnya teknologi iradiasi dalam mendukung program makan siang bergizi gratis yang menyasar kelompok rentan seperti anak-anak dari keluarga miskin, ibu hamil dan menyusui. Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia tengah menyiapkan revolusi gizi nasional yang melibatkan penyediaan bahan pangan berkualitas tinggi dan pengolahan limbah organik secara berkelanjutan. Dalam penerapannya, perlu dikaji pengaruh metode pengawetan makanan dengan iradiasi pangan pada program makan bergizi gratis.

Sesi-sesi FGD dilanjutkan dengan paparan dari para pembicara terkemuka. Sesi pertama diisi oleh Dr. Andrew Jessup, seorang peneliti dan konsultan dari Australia yang berfokus pada entomologi hortikultura, memaparkan Global market of irradiation fresh product dengan strategi pengendalian lalat buah melalui teknologi iradiasi sebagai solusi akses pasar ekspor hortikultura. Setiap spesies serangga hama yang akan disterilkan memiliki dosis yang berbeda-beda sehingga perlu penyesuaian dalam setiap proses iradiasi. Tantangannya adalah membuat masyarakat percaya akan keamanan produk iradiasi bagi kesehatan manusia. Perwakilan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dra. Dwiana Andayani, Apt. dalam sesi kedua menyampaikan pentingnya standarisasi dosis iradiasi dan pengawasan keamanan pangan yang sesuai regulasi nasional dan internasional. Tugas BPOM yaitu mengawasi produk iradiasi pangan olahan sedangkan produk iradiasi pangan segar diawasi oleh BAPANAS (Badan Pangan Nasional). Sampai saat ini, ada 5 bahan pangan olahan yang telah didaftarkan sebagai produk iradiasi pangan yaitu coklat bubuk, sarang burung walet, ikan beku, teh, dan madu bubuk. Semua produk yang telah diiradiasi harus dibeli label iradiasi pangan yang telah menjadi standar internasional. Badan Karantina Indonesia diwakili oleh Dr. Antarjo Dikin (Ahli Utama, Analisis Perkarantinaan Tumbuhan) turut memberikan informasi tentang prosedur pelabelan, pembersihan fasilitas pengemasan (packing house), dan tahapan ekspor buah yang telah melalui proses iradiasi. BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)   menyampaikan perizinan konstruksi dan operasi fasilitator iradiator, aspek pengawasan radiasi, dan jaminan keselamatan dalam penggunaan teknologi nuklir di bidang pangan. Dari sektor industri, Pak Gustam selaku eksportir sebagai pengguna jasa iradiasi pangan berbagi pengalaman mengenai validasi produk, penetapan dosis minimal efektif, serta biaya produksi dan regulasi ekspor, termasuk memenuhi persyaratan FDA Amerika Serikat untuk produk seperti tuna dan salmon yaitu dengan dosis 3 KGy dengan biaya Rp.800,- per kilo produk. Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan BAPANAS (Badan Pangan Nasional)  Ibu Yusra Egayanti, S.Si., Apt, M.P. menyampaikan mengenai teknologi iradiasi dalam mendukung ketahanan pangan segar agar bahan-bahan tidak cepat busuk, kondisinya steril bebas bakteri dan hama.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN, Dr. Syaiful Bakri, menyampaikan Peran riset dalam teknologi iradiasi dan akselerator serta mengumumkan rencana peluncuran fasilitas iradiasi pangan baru bulan depan yang akan memperkuat ekosistem riset terapan di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Organisasi Riset Tenaga Nuklir memiliki tujuh pusat riset yang tidak hanya berfokus pada riset dasar, tetapi juga pengembangan teknologi yang aplikatif untuk industri dan masyarakat. Dalam sesi yang sama, pembicara dari Oneject Indonesia menjelaskan penerapan teknologi electron beam dalam pengolahan iradiasi produk alat kesehatan dan pangan, serta pembicara dari China Su Bin sebagai Chief Representative di China National Nuclear Corporation (CNNC) cabang Indonesia. Su Bin memaparkan CNNC sudah berpengalaman selama 70 tahun dalam bidang nuklir serta menyampaikan strategi pengembangan energi nuklir dan pemanfaatannya dalam industri pangan. Setiap bahan pangan memiliki dosis iradiasi yang berbeda-beda sehingga perlu dioptimasi terlebih dahulu. Bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan (mangga, manggis, salak, apel) dan produk olahan seperti roti dan makanan siap makan yang diiradiasi terbukti lebih awet serta bebas bakteri dan hama. Kelebihan iradiasi pangan ini merupakan metode non-invasif yang tidak mengubah struktur dan kandungan bahan pangan. Diskusi panel yang dimoderatori oleh Bimo Saputro, S.ST., M.Si. dan Okky Agassy Firmansyah S.T., M.Sc. berlangsung dinamis dan menggali berbagai perspektif dari aspek teknis, kebijakan, sosial, dan peluang kolaborasi riset. Aspirasi dari pemerintah daerah juga disampaikan oleh perwakilan BRIDA Kalimantan Timur yang mengungkapkan tantangan pembangunan infrastruktur iradiasi di wilayahnya akibat keterbatasan anggaran dan efisiensi kebijakan pusat.

Peserta FGD berasal dari berbagai institusi, termasuk lembaga pemerintah (BRIN, BPOM, BAPETEN, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan), perusahaan nasional dan multinasional (PT Indofood, PT Unilever, PT Nestlé, PT Danone), asosiasi industri (GAPMMI, Kadin), lembaga internasional (IAEA, FAO, WHO, Codex Alimentarius), serta akademisi dari perguruan tinggi ternama seperti UGM, UI, ITB, IPB, Universiras Padjajaran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pamulang, Universitas Pertahanan, dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Kehadiran berbagai perwakilan akademisi memperkuat semangat sinergi antara lembaga riset, perguruan tinggi, dan sektor industri dalam pengembangan teknologi iradiasi pangan yang terukur dan berkelanjutan. Partisipasi lintas sektor ini menunjukkan besarnya antusiasme terhadap teknologi iradiasi pangan sebagai bagian dari transformasi sistem pangan nasional dan global. Tujuan acara ini diharapkan dapat tercipta kolaborasi dan mengajak peneliti di perguruan tinggi dari berbagai laboratorium yang dapat mengkaji dari aspek morfologi, anatomi, dan fisiologi tumbuhan, mikrobiologi, serangga hama, biokimia, pengaruh genetik pada produk pangan, dan pengaruh iradiasi pangan terhadap kesehatan manusia.

Teknologi iradiasi pangan yang diangkat dalam forum ini relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Inovasi ini mendukung SDG 2 (Zero Hunger) dengan memastikan akses terhadap pangan yang aman dan berkualitas, terutama di wilayah tertinggal dan saat terjadi bencana. SDG 3 (Good Health and Well-being) tercermin dalam kemampuannya mengurangi risiko kontaminasi hama serangga dan mikroorganisme patogen. SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) terlihat dari pengembangan fasilitas iradiasi yang berbasis riset terapan. SDG 12 (Responsible Consumption and Production) didukung melalui pemrosesan pangan yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi multipihak dalam acara ini mencerminkan semangat SDG 17 (Partnerships for the Goals), di mana sinergi antarlembaga dan antarnegara menjadi kunci keberhasilan pemanfaatan teknologi nuklir untuk kesejahteraan masyarakat.

Melalui FGD ini, BRIN berharap akan terbentuk kesepahaman lintas sektor mengenai manfaat iradiasi pangan dan lahirnya standar nasional yang komprehensif. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting untuk menjadikan teknologi nuklir sebagai solusi nyata dalam mendukung ekspor pertanian Indonesia, memperkuat sistem ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Tags: SDG 12 : Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 2 : Tanpa Kelaparan SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera Pembanguan Berkelanjutan SDG 9 : Industri Inovasi dan Infrastruktur SDGs

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Fakultas Biologi UGM Jalin Kolaborasi Akademik dengan National Changhua University of Education (NCUE) Taiwan: Dorong Program Double Degree dan Student Exchange
  • Fakultas Biologi UGM Perluas Jaringan Internasional melalui Kolaborasi Akademik dengan Dayeh University Taiwan
  • Profil Tim International Genetically Engineered Machine (iGEM) UGM 2025: Pemenang AjangBiologi Sintetik di Paris, Prancis
  • UGM Sabet Gold Medal di Grand Jamboree iGEM 2025
  • Fakultas Biologi UGM Mengenalkan Seni Botani (Botanical Art) kepada Warga Desa Sumberagung dan Mahasiswa dalam Program Inovasi Seni Nusantara Tahun 2025 #1
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju