Conference of Indonesian Student Association in Korea atau sering dikenal dengan sebutan CISAK adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika) sebagai wadah bagi para pelajar Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri untuk mempublikasikan hasil penelitiannya. Tahun 2016 merupakan kali ke-9 diadakannya kegiatan CISAK. Dengan mengangkat tema “Encouraging Knowledge Collaboration for National Resilience Towards ASEAN Economic Community”. CISAK 2016 dilaksanakan pada tanggal 3-4 September 2016 bertempat di Kota Seoul, Korea Selatan.
Kegiatannya mencakup Workshop: “how to deliver a presentation and write a scientific paper”, sharing session mengenai beasiswa dan perkuliahan Universitas di Korea Selatan, seminar dengan dua keynote speaker, presentasi paper terpilih baik secara oral maupun poster, serta presentasi pemenang dari essay competition. Pada pembukaan acara, perwakilan Kedutaan Besar RI untuk Korea Selatan menyatakan bahwa CISAK merupakan sarana bagi generasi muda Indonesia untuk menuangkan karya-karya ilmiahnya dalam menciptakan solusi untuk memperbaiki permasalahan di tanah air tercinta dan meningkatkan inovasi bangsa dalam persaingan internasional
Keynote Speaker dalam CISAK 2016 ini yaitu Bapak Dr. Eng Khoirul Anwar, seorang peneliti asal Indonesia yang menjadi asisten professor di JAIST Jepang, serta merupakan salah satu penemu bagian Teknologi 4G dan memiliki paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional ITU, baik untuk sistem teresterial maupun satelit. Beliau memotivasi peserta untuk lebih memilihi mimpi dengan melihat pada banyak dan lama waktu persiapan bukan dari hasil semata, perbandingannya antara orang yang hanya bermimpi mendaki Tangkuban Perahu dan mendaki Gunung Everest. Keynote speaker kedua yaitu Bapak Trio Adiono, ST., MT., Ph.D, Director of Chipset PT. Xirka Silicon Technology. Beliau menyampaikan konsumsi Indonesia pada produk elektronik yang tinggi melahirkan potensi tinggi pula dalam pengembangan Industri Elektronik dalam negeri. Beliau juga menyampaikan usaha dan mimpi beliau untuk membangun Indonesia dengan meningkatkan Industri Elektronik di Indonesia. Pada kesimpulannya, kedua pembicara menyampaikan dalam mencapai tujuan diperlukan adanya kolaborasi yang baik dari berbagai pihak yang terlibat.
CISAK 2016 telah menerima 700 paper dari berbagai Universitas di Indonesia. Setelah melalui tahapan seleksi, tiga tim dari Fakultas Biologi UGM berkesempatan untuk mempublikasikan papernya secara oral dan poster. Tiga tim tersebut merupakan perwakilan mahasiswa dari Laboratorium Genetika yang diwakili oleh Nailil Husna dengan Dr. Niken Satuti M. Sc. sebagai dosen pembimbing, Kelompok Studi Entomologi (KSE) yang terdiri dari Danu Ardiancahyo, Atikah Fitria M., dan Ahmad Al Arif dengan Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, M.S. sebagai dosen pembimbing. Tim terakhir dari Kelompok Studi Kelautan (KSK) yang terdiri dari Dewi Permatasari, Pretty Khoirunnisa, Muhammad Azri, Ayu Safitri, Achmad Baihaqi, dan Kirana Dira Anjani.
Tim KSK dan Laboratorium Genetika mempublikasikan paper penelitiannya pada sesi oral presentation dengan judul masing-masing yaitu “Seaweed Abundance and Diversity in Porok Beach, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta” dan “Comparative Study of Thalassemia Trait Diagnostic Through Hematogical and HPLC Assesment”. Sedangkan, Tim KSE berkesempatan untuk mempublikasikan papernya yang berjudul “Studies on The Diversity and Play Role of Lepidoptera in Cocoa Crop, Nglanggeran, Gunung Kidul District of Yogyakarta Special Region” pada sesi poster presentation.
Pada akhir sesi, Tim KSK UGM berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Oral Presentation. Selain itu, kategori Best Paper Presentation didapatkan oleh tim perwakilan UI, Best Poster Presentation didapatkan oleh tim perwakilan ITB, dan Best Essay didapatkan oleh tim perwakilan UNPAD. Diharapkan paper yang telah dipublikasikan oleh mahasiswa Fakultas Biologi UGM pada CISAK tersebut dapat memberikan manfaat, baik secara ilmiah maupun kepada masarakat. Karena pada hakikatnya, mahasiswa merupakan agen penerus bangsa yang akan menjadi problem solver dan inovator untuk memajukan bangsa Indonesia. (Pretty Khoirunnisa dan Nailil Husna).