Meski tidak diharapkan, namun kasus-kasus kriminal kerap kali terjadi di masyarakat. Dalam proses penelusuran tindak kriminal, ilmu biologi forensik berperan penting. Dengan pendekatan DNA forensik, barang bukti yang ditemukan di lokasi tindak kriminal dapat memberikan berbagai informasi penting, seperti identitas pelaku maupun korban, penyebab kematian, dan lain-lain. Proses analisis DNA forensik ini menjadi sebuah tugas penting yang diemban oleh Laboratorium DNA, Pusdokkes POLRI, Jakarta Timur, yang dipimpin oleh salah satu alumni Fakultas Biologi UGM, Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM. M.Si.
Dalam Kuliah Umum Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM, Drs. Putut hadir dan memaparkan bagaimana biolog berperan di Lab Forensik. Kuliah umum yang dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. ini diadakan di Auditorium Fakultas Biologi, UGM pada senin lalu (4/9).
Alumni Biologi tahun 1981 ini memparkan manfaat dari analisis DNA di berbagai permasalahan antara lain adalah mengungkap kasus kriminal seperti pembunuhan, mutilasi, dan lain-lain, Disaster Victim Identification (DVI) seperti dalam kasus jatuhnya pesawat, kasus perdata, maupun guna penelitian biologi forensik. “Hampir 40 persen kasus yang ditemukan oleh Lab DNA adalah terkait penelusuran anak kandung atau bukan”, tambah Drs. Putut di hadapan mahasiswa Pascasarjana dan dosen Fakultas Biologi UGM.
“Kuliah umum ini harapannya memberikan gambaran bagaimana biologi berperan dalam menyelesaikan permasalahan. Biolog memiliki posisi yang sangat strategis. Selain itu, semoga ini menjadi simbol untuk kemajuan program pascasarjana biologi UGM.” Tutur Dr. Budi dalam sambutannya.